Six - (SOL)

24 8 0
                                    

Selamat membaca!

Pukul 10.30 wib

"Taaa! Arletaaa" teriak Dewi sambil berlari di lorong menghampiri Arleta.

Arleta yang merasa dirinya di panggil pun menoleh.

"Ta... Hossshh hossshh.." 

"Dewi? Aku kira kamu hari ini engga masuk?"

"Kesiangan gue."

"Yaudah yuk, kita ke kelasnya pak Zakiyah. Keburu mulai kelasnya."

Dewi mengangguk. Kemudian mereka berjalan.

Pas banget mereka sampai di kelas, pak dosen baru masuk ke kelas.

Kemudian kelas mereka di mulai, semua mahasiswa pun fokus memperhatikan apa yang di jelaskan dosen tersebut.

*Skip

Pukul 11.20 wib

Akhirnya kelas mereka selesai juga, karena hari ini kelas mereka ada 5 mata pelajaran. Jadi waktu istirahat mereka lebih duluan.

Sekarang Arleta dan Dewi sudah berada di kantin kampus.

"Dew, gimana di tempat kerja kamu ada lowongan gak?"

"Sebelum gue jawab, Lo harus jawab pertanyaan gue dengan jujur. Alasan lo pengen kerja itu kenapa? lo tuh tiba-tiba banget ta, what's wrong? Lo sama Chandra lagi ada masalah? Cerita sama gue."

Arleta menggeleng, kemudian ia menghela nafasnya sejenak sebelum bercerita.

"Sebentar lagi aku sama Chandra mau Anniv ke 5 tahun. Di hari itu juga Chandra ulang tahun. Aku lagi kepikiran mau kasih apa ke dia. Ya, bisa aja aku bikin kue tapi kue doang kurang, aku mau kasih hadiah yang barang itu berarti buat dia. Pas kemarin aku lagi ambil powerbank aku liat Chandra lagi asik scrolling hp, karena aku penasaran aku cek hpnya terus aku liat ternyata dia lagi ngeliatin gitar akustik di Instagram, aku juga liat komenan dia kalau dia mau beli itu. Setelah aku cari tau, ternyata gitar itu langka dan juga mahal. Itu asli Spanyol, dan Kalau mau beli, aku harus pre-order dulu dan harus Dp."

"Jadi Lo mau beli gitar akustik langka itu buat kadonya Chandra?"

Arleta mengangguk cepat, "buat beli gitar itu, aku harus cari kerja. Makanya tolong bantu aku biar bisa kerja di tempat kamu."

"Duh engga deh. Jangan di tempat gue. Udah full. Lagi gak nerima lowongan! Mending lo minta aja sama ka Fanya dari pada lo harus kerja. Kalo kerja part time ntar Lo capek. Ntar kuliah lo gimana? Gue aja kadang suka ketinggalan mata pelajaran. Contohnya tadi kan?"

"Gak, aku gak mau minta uang dari ka Fanya. Aku maunya dari hasil uang jeri payahku sendiri. Biar hadiah itu jadi lebih special. lagi pula aku bisa kok ngatur waktu kuliah dan kerja aku. Please Dew, bantu aku masukin ke tempat kerja kamu. Cuma 6 bulan doang kok. Please."

Dewi diam sebentar.

"Lo yakin nih mau kerja? Kalau jadi pelayan cafe emangnya lo mau?"

Arleta mengangguk cepat. "Mau kok! Apa aja deh asal halal. Aku udah engga ada waktu lagi."

"Yaudah oke gue bantu. Temen gue sih baru aja buka cafe, Kayanya temen gue lagi butuh orang deh.. Cafenya juga gak jauh kok dari kampus. Coba deh ntar kita kesana abis pulang ngampus."

Mata Arleta langsung berbinar. "Makasih Dewi!!"

"Sama-sama. Bentar gue chat orangnya dulu nih."

Arleta mengangguk. "Tapi Dew, kamu jangan bilang-bilang ke Chandra ya kalau aku kerja di cafe. Pasti Chandra bakal ngelarang aku."

"Iya, santai. Gue tutup mulut nih. Oiya tumben dia belum ke kantin?"

Stay Or Leave?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang