Sillage

5.6K 560 23
                                    

▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰

BAD LUCK OR LUCK?


Gelap

Satu kata yang dapat mendeskripsikan keadaan (M/N) saat ini,  ia tidak dapat melihat apapun bahkan tubuhnya sendiri, mencoba meraba raba sekitar tapi tak menemukan apapun.

"Ya tuhan jika kau mendengarkan ku tolong jangan masukkan aku ke neraka, kalau bisa masukkan aku di surga paling atas terima kasih" ucap (M/N) dengan wajah polosnya yang minta dijotos udah minta ngelunjak lagi. Tetapi bukan pemandangan surga yang ia dapatkan hanya pemandangan kota dan saat ini ia menapak di sebuah jembatan.

"Apa ini? Kesialan lagi?" Gumam (M/N) sambil celingak-celinguk melihat sekitar karena daerah ini sangat asing baginya, juga apa apaan gaya rambut aneh milik semua orang yang ia lihat apa mereka tidak punya style ?. (M/N) menoleh ke kanan disana seorang pemuda berkaos hitam tengah memandang sungai yang tenang dengan rokok tersematkan di bibirnya.

'Bagus dengan begini dia bisa menanyakan dimana ini' batin (M/N) sambil berjalan kearah pemuda itu dengan langkah yang hati hati takut mengejutkan pemuda itu.

"Permisi, bolehkah saya bertanya tanggal berapa yah hari ini?" Tanya (M/N) dengan sopan kepada pemuda yang tengah asik bersandar di pinggiran jembatan itu sambil menghisap rokoknya, (M/N) kan juga pengen nyebat.

"Oh hari ini tanggal 12 Oktober XXXX" kata pemuda itu dengan tatapan mata yang sedikit malas, bisakah pemuda didepannya jangan berpenampilan seksi seperti ini, dia akan bernafsu nanti jika terus melihat pemuda didepan nya.

"Tunggu tahun berapa tadi?" Tanya (M/N) lagi setelah ia tersadar dari fantasi mesumnya.

"Tahun XXXX" ulang pemuda itu sambil menghembuskan asap rokok. Tahun ini kan tahun yang sangat lampau dari jamannya, (M/N) termenung tidak mungkinkan dia kembali ke masa lalu, tunggu pemuda itu jika dilihat lihat mirip seseorang yang pernah ia lihat di jamannya. 

Hmm siapa yah, ia sedikit mengingat ingat wajah pemuda itu hingga wajah mereka berdekatan, bahkan jika dilihat dari jauh seperti orang berciuman, sedangkan pemuda didepannya kaget dengan kelakuan orang asing didepannya, hei siapa yang tidak terkejut jika orang tidak dikenal tiba tiba menatap kalian dengan seksama bahkan sangat dekat.

"Eh ! Eh ! Shinichiro" teriak antusias dari (M/N) saat ia mengingat siapa pemuda didepannya ini.

"Apa kau mengenal ku?" Tanya pemuda bernama Shinichiro itu sambil menunjuk dirinya sendiri, mungkin orang didepannya kenal karena dia dulu adalah pemimpin geng atau entahlah. Tapi Shinichiro tak pernah melihat orang didepannya terlebih dengan penampilannya ia pasti akan sangat ingat, siapa yang tidak ingat dengan wajah cantik seseorang?.

"Oh tuhan terima kasih, ini adalah keberuntungan ku" gumam (M/N) sambil mengepalkan tangannya senang.

"Ah itu ! aku hanya ingat teman ku yang bernama Shinichiro mirip dengan mu" kata (M/N) sambil tersenyum palsu, duh mulut embernya membuat Shinichiro sekarang curiga kepadanya. 

"Benarkah? Itu aneh" kata Shinichiro curiga memangnya ada kebetulan seperti itu di dunia ini? Nama sama dan wajah yang sama itu tidak mungkin.

"Siapa nama mu?" Tanya Shinichiro membuat (M/N) terkejut melupakan fakta bahwa dia sudah bertransmigrasi ke dunia ini.

"Nama ku (M/N), Kimura (M/N)" kata (M/N) sambil menjabat tangan Shinichiro senang, senyuman tulus terbit di wajahnya, membuat Shinichiro sedikit tersipu.

"Ehem yah salam kenal, aku Sano Shinichiro" kata Shinichiro berdehem karena ia sedikit terpesona dengan (M/N) kemudian jabatan tangan mereka terlepas.

"Apa kau melarikan diri?"tanya Shinichiro menatap penampilan (M/N) yang agak berantakan dan kotor, jika dia bersih mungkin akan lebih cantik daripada saat ini pikir Shinichiro.

"Ya, ada anjing liar yang mengejar ku ia hampir membunuh ku ( dia sudah membunuh ku) lalu aku tidak sadar sudah sampai disini" kata (M/N) menceritakan alasan kenapa ia terlihat berantakan dan ada debu di pakaiannya.

"Tempat tinggal mu dimana? Aku akan mengantar mu pulang"kata Shinichiro membuat (M/N) segera menggelengkan kepalanya tidak setuju.

"Aku tidak punya tempat tinggal"kata (M/N) menundukan wajahnya membuat seolah olah dia adalah anak anjing yang bersedih dan ingin dipungut, apalagi tatapannya itu loh membuat orang tidak tega.  

Shinichirou menghembuskan asap dari putung rokoknya tadi dengan kasar, ia mengusap rambutnya kebelakang berfikir sejenak.

"Kalau kau mau ikutlah dengan ku, tinggallah bersama dirumah ku" kata Shinichiro membuat (M/N) senang jika ia memiliki ekor dan telinga anjing mereka akan bergerak dengan cepat dan gembira. Bahkan (M/N) memeluk tubuh Shinichiro hingga membuat Shinichiro hampir terjungkal kaget dengan perlakuan tiba tiba dari (M/N).

Shinichiro tersenyum masam, mereka baru saja bertemu dan sudah banyak berkontak fisik apalagi (M/N) seolah olah mengenal nya lama. Shinichiro melepaskan pelukan dari (M/N) kemudian menyeretnya kearah tempat motornya terparkir mereka segera naik sepeda motor itu menuju rumah kediaman keluarga Shinichiro.

(M/N) tersenyum manis, membuat Shinichiro tak henti henti melirik kaca spionnya karena yah siapa yang tidak suka orang yang cantik dan menarik seperti (M/N).

Sesampainya di rumah Sano, motor Shinichiro ditempatkan di garasi rumah mereka, ketika turun keduanya disambut dua anak kecil berbeda kelamin yang sudah dipastikan itu adalah adik Shinichiro yang senang melihat Shinichiro datang. Namun mereka terkejut melihat (M/N) dengan tatapan bertanya tanya seperti 'siapa orang ini?' ' kenapa dia disini?'.

"Ini teman kakak, dia akan tinggal disini mulai hari ini"kata Shinichiro yang mengerti bahwa kedua adiknya ini mempertanyakan (M/N), dia segera menjawab sambil mengusap rambut kedua adiknya dan tersenyum lembut, dia bahkan belum meminta ijin kakeknya dan sudah mengatakan (M/N) akan tinggal disini mulai hari ini memangnya boleh yah?.

Dan keduanya meminta ijin kepada kakek aka kepala rumah Sano dengan segala alasan yang masuk akal, setelah di ijinkan tinggal dan menjadi anggota keluarga Sano, keduanya menghela nafas lega.

"Hei, Shin" seru (M/N) saat melihat Shinichiro keluar dari kamar mandi, (M/N) sendiri tengah merapikan futon tempat nya tidur, tepat disebelah tempat tidur Shinichiro.

"Ada apa?"tanya Shinichiro sambil mengusap rambutnya dengan handuk dan menatap (M/N).

"Itu - terima kasih yah telah memberi ku tempat tinggal" kata (M/N) wajahnya sedikit bersemu merah, membuat Shinichiro terkekeh gemas melihat tingkah malu malu (M/N).

"Tidak masalah, dan jangan pikirkan hal itu, besok adalah hari baru untuk mu jadi ayo tidur" kata Shinichiro yang sudah mengeringkan rambutnya, dia merebahkan tubuhnya di kasur menatap langit langit ini bukan pertama kalinya ada yang menginap di kamarnya tapi entah kenapa dia sedikit gugup sekarang. 

"Selamat tidur, Shin" kata (M/N) sebelum menutup tubuhnya dengan selimut dan menutup matanya, ia mendengar balasan dari Shinichiro kemudian keduanya tidur lelap.


▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰

To be continued

Sillage [MaleReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang