12

804 82 4
                                        

1 bulan kemudian

Satu bulan sudah pernikahan Lesti dan Billar. Lesti sudah mulai mencintai Billar suaminya itu. Dan ia sekarang tulus menerima Billar sebagai suaminya.

Baru semalam Lesti mengatakan pada Billar, bahwa dia sekarang sudah mencintai Billar sepenuhnya. Lesti mengakui bahwa Billar benar benar mencintai nya dengan tulus selama ini melihat dari perhatian perhatian manis dari Billar terhadapnya.

Dan pagi ini sejak bangun tidur Billar selalu membuat nya kesal, karena sedari tadi Billar terus saja membuntuti nya seperti bocah. Lesti turun kebawah Billar ikut, Lesti naik lagi keatas Billar juga ikut bahkan lesti kedapur, memasak, menyapu,mengepel, Billar juga tetap berada di belakangnya.

"Kak... Sana dulu ih! Kan aku lagi masak" kesal Lesti karena Billar memeluknya dari belakang padahal dia sedang memasak.

Laki laki itu tak menghiraukan nya.
"Kaka ih! Sana dulu"

"Gapapa sayang. Kamu masak aja"

"Tapi kek gini aku enggak konsen masaknya, kalo minyak nya tumpahi tangan gimana? Mau Kaka punya istri tangan nya nglupas lupas? Hem! Mau Kaka? Omel Lesti.

"Eh! Jangan dong" Billar langsung melepas pelukannya.

"Kaka tunggu aja sana dimeja" Billar menurut dan duduk diam dimeja makan.

"Nah! Gitu dong... Ini baru suaminya Lesti. Penurut!!"

Dimeja makan pun Billar terus saja menatap Lesti tak lekang dari pandangannya sedikit pun.

"Dari pada kaka pandanganin aku, mendingan Kaka potongin tuh sayur yg ada dimeja" ucp Lesti membuat Billar langsung menoleh kearah sayuran terletak.

"Bisa kan?" Tanya lesti.

"Bisa dong" jwb Billar santai
"Oke Kaka potong ya"

"Hmm" jwb Lesti masih fokus dengan menggoreng ayam.

Setelah selesai menggoreng ayam Lesti akan menumis sayur asam dan sambal telor goreng. Saat Lesti berbalik badan melihat kearah meja makan membuatnya menggelengkan kepala.

"Ya ampun kaka, motong nya itu bukan gini" ucp Lesti dan Billar mendongak.

"Terus gimana?" Tanya Billar.

"Sini biar aku aja yg motong nya" ucp Lesti mengambil piso ditangan Billar lalu duduk.

"Nah motong terong itu kek gini dimiring miringin biar cantik pas dikuali, gitu aja enggak bisa. Tadi sok sok'an bilang bisa, ternyata gak bisa malah motong terong kek motong wortel lagi mana tipis tipis pulak. Bisa hancur ni terong kalo dimasak ntar" ucp Lesti dan hanya didengarkan saja oleh Billar.

Selesai memotong sayur sayur Lesti kembali melanjutkan memasak ditemani mbok asih dan sekarang masakan mereka telah selesai siap disajikan.

Lesti dan mbok asih menata makanan dimeja makan.
Lesti ia berjalan melangkahkan kakinya menuju ruang tamu karena Billar sedari tadi sudah berada disana dengan memainkan ponselnya sekarang Lesti akan memanggilnya untuk makan siang.

"Kak. Yok makan" ajak lesti.

"Eh! Udah masak sayang" tanya Billar.

"Udah, ayok kita makan udah ada mbok asih sama mang Udin dimeja, ayokk kak" ajak Lesti menarik lengan Billar.

"Iya ayokk" Billar berdiri dan mengikuti langkah Lesti kemejam makan untuk ikut makan siang.

* * *

Selesai makan siang Billar mengajak Lesti kekamar.

Apa yang mereka lakukan dikamar?
Ya! Seperti ini.

Lesti sendari tadi duduk dipangkuan Billar. Karena Billar gak mau melepas istrinya itu walaupun sedetik, ia mengunci badan Lesti dengan tangan nya yang melingkar di pinggang ramping istrinya itu.

"Sayang, ntar sore kita ketaman yok" ajak Billar pada Lesti.

"Ayo!" Jawab Lesti
"Lagi pula aku udah lama gak jalan jalan sore" sambungnya.

"Maaf ya. Sudah satu bulan kita nikah, tapi aku belum pernah ajak kamu jalan jalan"

"Enggak papa kok, kan kamu kerja. Masa kamu harus tinggalin kerjaan cuma buat jalan jalan doang. Mending selesaikan dulu kerjaan. terus.. kalo udah ada waktu luang baru deh kita quality time"

"Makasih ya sayang... kamu udah selalu ngertiin aku" jujur Billar sendari tadi ga henti henti nya mengecupi wajah istrinya itu.

"Iya sama sama. Udah dong! Lama lama bolong nih pipi aku kamu cium terus" kesal Lesti.

"Hehe... Enggak papa orang punya aku juga, wlekk" ejek Billar.

"Udah yok. Sekarang kita bobo dulu masih lama juga nunggu sore" ajak Lesti merebahkan tubuh diatas kasur empuk.

Billar juga ikut merebahkan tubuhnya. Dan mereka tertidur, sambil menunggu hari menjelang sore.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

–Trauma dan Cinta–

TRAUMA DAN CINTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang