16

719 87 10
                                    

"Gimana dok?" Tanya Billar.

Billar membantu Lesti bangkit dari ranjang periksa rumah sakit.

"Baik baik saja, ibu nya dan juga bayi nya sehat" ucp dokter dengan senyuman membuat Lesti tercengang.

"Ibu? Bayi? Ma–ksud dokter apa?" Tanya Lesti masih bingung sambil menatap dokter dan Billar bergantian.

"Maksud saya, ibu Lesti dan juga kandungan ibu sehat" jelas Dokter.

"Apa? Kandungan?maksudnya saya h–ha–hamil dok?" dokter pun mengangguk kepala.

Lesti seketika langsung menoleh kearah Billar. Billar menyunggingkan senyuman pada lesti.

"Apakah pak Billar dan Bu lesti tidak tau, kalo ibu sekarang tengah mengandung, bahkan sekarang usia kandungannya udah 2 bulan loh pak buk" ucp dokter.

"Du–dua bulan dok" tanya Lesti.

"Iya buk, selamat ya, kalian bakal jadi orang tua" ucp ibu dokter dengan senyuman.

"Terimakasih dok" jwb Billar membuat Lesti seketika menoleh kearahnya.

"Selamat ya sayang, kamu bakal jadi ibu" ucp Billar pada Lesti dengan senyuman membuat Lesti tercengang dan menggelengkan kepala.

Didalam mobil perjalanan pulang kerumah hanya ada keheningan diantara Lesti dan Billar, tidak ada satu pun yang membuka suara. Hingga sampai rumah Lesti langsung masuk duluan melintasi mang Udin dan mbok asih yang sedang digalakkan depan. Ia langsung menuju ke kamar.

Billar mengikutinya dari belakang.
"Aden" sapa mbok asih dan mang Udin saat Billar melintas didepan Meraka, Billar hanya menyunggingkan senyum.

"Non Lesti kok pulang dari dokter gak bahagia ya, mang" tanya mbok asih pada mang Udin saat Lesti dan Billar melintas didepan mereka begitu saja.

"Mungkin yg dibilang dokter Kinan kemarin salah mbok, mangkanya non Lesti sedih" jwb mang Udin.

"Bisa jadi sih" gumam mbok asih terus menatap punggung nyonya nya itu.

"Saya mau masuk dulu, ambilin non Lesti minum" ucp mbok asih.

" saya juga mau lanjutin lagi siram tanaman" Mbok asih mengangguk dan segera masuk kedalam rumah.

"Mbok biar saya aja yg bawa minum untuk Lesti" ucp Billar saat melihat mbok asih membawa segelas air putih.

"Baik den" jwb mbok asih menyondorkan gelas yg berisikan air itu.

Billar membuka pintu kamar dan yg dia lihat sekarang adalah Lesti yg tengah duduk diujung ranjang sambil menangis sesegukan.

"Sayang... Ayo minum dulu vitamin nya, ya" ucp Billar sambil menyondorkan segelas air dan obat vitamin.

"Ceraikan aku kak" ucp Lesti tiba tiba.

"Apa maksud kamu, sayang" tanya Billar.

"Kak aku mohon ceraikan aku" terus saja menangis.

Billar meletakan air dan vitamin itu diatas nakas lalu duduk kembali disamping Lesti.

"Sayang maksud kamu apa?" Bingung Billar.

"Aku bener bener gak pantes jadi istri kamu kak" jwb Lesti
"Hiks.. hiks.. awal menikah aku gak pernah mencintai kamu bahkan memberikan hak mu dan sekarang saat aku udah cinta aku udah Nerima kamu sepenuhnya.. hiks. aku malah mengandung anak orang lain bukan anak kamu.. hiks..hiks.."
"Lebih baik Kaka ceraikan saja aku, hiks"

"Sayang jangan bicara begitu. Sampai kapanpun kita gak akan pernah terpisahkan kecuali maut" ucp Billar.

"Kak... yang aku kandung ini bukan anak Kaka, gimana bisa Kaka nerimanya"

"Sayang... Kamu itu istri Kaka otomatis anak yang kamu kandung juga anak Kaka,ya– walaupun dia bukan darah daging Kaka sendiri" jwb Billar menenangkan Lesti dengan memeluk.

Hiks..hiks.. Lesti terus saja menangis didalam pelukan Billar.

"Kaka akan menerimanya sepenuh hati, dan akan menyayangi nya, dia itu anak kita berdua, Kaka adalah papa nya" jelas Billar sambil mengelus perut rata Lesti.

"Terimakasih kak, Kaka bener-bener sangat baik" terus memeluk erat tubuh Billar.

Billar melepas pelukannya dan menghapus air mata Lesti," udah,ya kamu jangan nangis lagi, dan jangan lagi berucap akan pisah Kaka gak suka. Mulai sekarang kita fokus aja jaga dia, calon anak kita!" lanjut Billar terus mengelus perut Lesti dan kembali memeluknya.

"Kamu minum vitaminnya ya, biar baby nya sehat" Lesti mengangguk.

Selesai meminum vitamin." Kak.. apakah aku harus kasih tau mas Raka" tanya Lesti.

"Jangan sayang, lebih baik kita gak kasih tau dia, Kaka takut dia akan ambil nanti kalau dia tau itu anaknya"

"Kalo bapak ibu sama mama papa?" Tanya Lesti lagi.

"Kita gak akan kasih tau siapa siapa tentang ini, hanya kita berdua saja yang tau" jelas Billar.

"Tapi Kak... Kita menikah baru satu bulan sedangkan kandungannya sudah dua bulan, pasti mereka bakal tau pas lahiran" takut Lesti.

"Nanti kita pikirkan itu"
Sekarang kamu jangan banyak pikiran ya, kasian baby nya" ucp Billar dengan senyuman.

"Mending kamu istirahat aja" Billar membaringkan Lesti.

"Temenin" manja Lesti.

"Baiklah" Billar mengelus ngelus puncak kepala istrinya agar segera tertidur.

Lesti sudah tertidur pulas."Kaka akan selalu menyayangi nya, seperti anak Kaka sendiri, kamu didalam sehat sehat, ya nak" batin Billar mengelus perut rataLesti.


-


-


-


-

Gimana gimana dengan part ini?

Maap ya, gak sesuai dengan ekspitasi kalian.

Cerita nya ngebosenin gak sih?

Ohiya banyakin lagi ya vote nya biar gw semangat.

Oke seeyou di Next part :)

TRAUMA DAN CINTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang