Selamat Membaca
.
.
.
.
...Jangan lupa Vote dulu sebelum membaca
...
.
.
.
Tandai kalo typoBRAK!
Terdengar suara pintu terbuka dengan kasar, membuat semua mata mengalihkan pandangannya pada pintu.
"ASSALAMUALAIKUM! WAHAI BABU KU, MAJIKAN KALIAN DATENG NIH! MANA KARPET EMASNYA?". Teriak Rosa dengan muka tengil dan suara yang sangat-sangat tidak baik untuk kesehatan telinga.
"Berisik!". Ucap seorang cowok dengan muka malasnya. Ia menatap Rosa sebentar kemudian kembali membaca buku. Dirinya sedikit kesal karena kegiatan membacanya jadi terganggu karena teriakan cempreng dari sahabatnya itu.
Rosa mendelik kesal. Sahabatnya yang satu itu suka sekali berpacaran dengan buku yang membahas masa lalu.
Rosa mendudukkan dirinya di sofa yang ada di ruangan itu. "Vin si kembar kurang belaian mana?". Rosa melihat ke sekeliling ruangan untuk mencari dua manusia yang telah membuatnya hampir kecebur got kemarin.
"Mana gue tau, Ngepet kali". Jawabnya santai sambil memakan mangga yang ia temukan di jalan.
"Wah parah gue gak di ajak. Padahal kalo gue di ajak, gue bisa jaga lilinnya terus entar mereka berdua jadi babinya. Untung dua kali lipat gak tuh!". Rosa berseru dengan semangat.
Orang yang di panggil Vin tadi hanya memutar bola matanya. Malas sekali dia menanggapi perkataan Rosa. Mangga di tangannya seribu kali lipat lebih menarik dari pada celetukan nyeleneh Rosa.
Rosa yang merasa diabaikan pun langsung pergi ke atas untuk mencari manusia yang hobinya tidur itu. Ia yakin sahabatnya yang satu itu sedang berada di pulau kapuk.
Ceklek!
Rosa berkacak pinggang seperti emak-emak yang hendak membangunkan anaknya untuk sekolah.
"WOY JEREN BANGUN LO! NGEBO MULU KERJAAN LO! DI JEMPUT KERETA KENCANA BARU TAU RASA LO!". Teriak Rosa.
Teriakan itu berhasil membuat laki-laki yang di panggil Jeren itu bangun dengan jantung yang pindah posisi dan nyawa yang terombang-ambing.
"Gila! Mak anakmu hampir aja pindah alam". Ucap Jeren dalam hati sambil mengelus dada.
Jeren mengendus kasar. Andai aja ni buntelan di depannya bukan sahabatnya udah di pastikan kalo ia akan menjualnya di Shoope.
"Bisa gak sih kalo bangunin orang itu yang lembut dikit, lo tu cewek tapi kelakuan lo mirip bekatan lepas kandang. Mak lo dulu ngidam apa sih Sa?".
"Enak aja ya anaknya bapak Rio terhormat di bilang bekatan. Gue aduin papi mampus lo di gulung pake dollar". Sombong Rosa sambil mengibaskan rambut badai nya.
"Di kata gue risol apa di gulung. Oh ya lo ngapain bangunin gue?". Tanya Jeren dengan muka bantalnya. Jujur ia masih sangat mengantuk. Semalam ia bergadang demi menemani ibunya nonton drakor. Kalo bukan karena di ancam akan di buang di jalanan mana mau ia bergadang untuk nonton drakor. Lebih baik tidur sapa tau ketemu jodoh.
"Gue mau ngajak jalan ke bukit, mumpung masih jam sembilan. Tapi masalahnya si kembar gue cari-cari gak nongol dakinya. Heran gue kemana ngilangnya tu dua manusia kampret".
Rosa memang berniat untuk mengajak para sahabatnya pergi ke bukit untuk refreshing. Mumpung masih libur panjang sekolah. Tapi si kembar ia cari-cari dari jam tujuh sampai sekarang gak tau dimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSA
Humor(ON GOING) (SLOW UP) Dunia adalah kebohongan. Dunia adalah ilusi . Kita hanya sebuah nyawa yang tinggal di dalamnya. Dengan benang takdir sebagai alurnya. Dan Tuhan sebagai pengendali. Kita hanya mengikuti alur yang sudah di siapkan dan tugas kita a...