2. Jimin's House.

841 109 17
                                    

absen dulu, yuk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

absen dulu, yuk!

***

"Akh!" Setelah pelepasan, Jimin langsung saja mengeluarkan kejantanan nya dari kepemilikan Sohyun. Dia kemudian turun dari atas tempat tidur dan melepaskan pengaman dari kejantanan nya, lalu membuang pengaman itu di tempat sampah yang terletak di ujung kamar.

Melakukan nya karena rindu.

Terakhir, mereka melakukan hubungan intim sejak dua bulan yang lalu.

Kenapa mereka berani melakukan ini? Karena saat itu keduanya sama-sama bernapsu, jadinya mereka kecanduan hingga melakukannya sampai sekarang. Awalnya sang pria memang merasa bersalah karena sudah melakukan nya kepada Sohyun, tapi lama-lama dia juga merasa hal ini wajar jika dilakukan oleh sepasang kekasih--ini juga karena sang wanita tidak marah ataupun protes kepadanya--jadi, yasudah, tetap diteruskan.

"Sohyun.. kau tau? Aku cukup stress karena kita sudah tidak melakukan hubungan intim." Dia berkata seperti itu lalu membaringkan tubuhnya di samping Sohyun dan memeluk wanita yang notabene adalah kekasihnya itu dengan amat erat. Seperti tidak ingin jika sang wanita pergi darinya.

"Yah, aku juga. Tapi bedanya, aku stress karena tugas ku." Mereka sama-sama mengambil napas karena merasa pasokan napas di ruangan sangatlah tipis. Melakukan ini, membutuhkan banyak tenaga. Iya, Jimin cukup bersemangat melakukan nya kali ini--maksudnya, lebih bersemangat dari sebelumnya. "Terakhir kali kita melakukan nya, dua bulan yang lalu karena Ahjussi sangat sibuk sampai kita tidak bisa bertemu."

"Aku sengaja lembur agar pekerjaan ku selesai semua, dan aku bisa cuti untuk beristirahat. Bisa bertemu denganmu."

"Ya, baguslah... omong-omong, Ahjussi kurang tidur jika ku lihat-lihat, matamu seperti panda. Apakah aku benar?" Jimin mengangguk cepat, dia lembur sampai larut malam sampai terkadang dia biasanya lupa memberikan kabar kepada Sohyun.

"Hum, biasanya saat larut malam, aku mengerjakan pekerjaan ku. Sebenarnya, bukan hanya itu saja, aku terkadang juga merindukan mu sampai dadaku sesak, tapi aku tetap tidak ingin memberi mu kabar karena takut pekerjaan ku tidak selesai. Kau tau sendiri jika aku sudah memberimu pesan, tanganku sudah tidak bisa diam untuk tidak membalas nya. Aku ingin cuti agar bisa istirahat dan berkencan denganmu. Maaf, sebulan ini aku jarang memberi kabar."

"Aku maklumi jika Ahjussi tidak memberiku kabar karena sangat sibuk. Tidak perlu minta maaf juga, bukan salahmu juga. Yang tidak bisa ku maafkan, kau selalu bekerja sampai malam dan kau kurang tidur. Lihat, matamu jadi jelek sekali, ada kantungnya. Tidak tampan lagi." Jimin langsung saja melotot mendengar Sohyun yang berbicara seperti itu. Yang benar saja jika ketampanannya memudar?

"Tapi kau kan, tetap cinta." Sohyun tidak peduli dengan apa yang dibilang olehnya. Dia pura-pura tuli.

"Kau juga tidak perlu terus-menerus mengabariku. Yah, walaupun sebenarnya aku rindu sih, tapi ya.. aku juga sekarang sedang sangat sibuk, sibuk belajar untuk ujian kelulusan ini. Sialnya, ada hal yang tidak ku ketahui, pusing sekali mempelajari nya." Jimin terkekeh pelan mendengar nya.

Jimin Ahjussi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang