12. Taehyung?

312 52 0
                                    

Jimin dan Sohyun tentu saja terkejut melihat Taehyung yang berada di depan mereka. Kenapa bisa ada Taehyung di sini?

"Kau—"

"Kalian berdua kenapa berada di hotel? Apa kalian juga mengikuti program perayaan ini?" Taehyung bertanya, memotong pembicaraan Jimin. Keduanya terdiam, Jimin berpikir keras untuk menjawab pertanyaan Taehyung. Harus masuk akal tentunya agar adiknya itu tidak curiga.

Taehyung itu pintar, cerdas, sama dengan Jimin. Taehyung pintar menjebak seseorang saat berbicara, maka dari itu seorang Park Jimin juga harus bisa berhati-hati dalam mengatakan sesuatu yang penting terhadap adik tirinya ini.

Licik. Taehyung tersenyum licik kepada Jimin. Jika dugaannya benar, maka dia menang kali ini. Dia harus memberitahu sang Ayah, agar Jimin mendapatkan hukuman yang tentunya sangat berat.

"Aku baru saja pulang dari tugas kerja kelompok ku, rumah temanku berada di sekitar sini. Kemudian aku menyuruh pria tua ini untuk menjemput ku, karena dia merasa lelah dan aku juga merasa lelah, kami memutuskan untuk menginap di hotel."

Masuk akal juga.

"Kalian memesan berapa kamar?"

Sial, selalu saja Taehyung seperti ini.

"Apa urusannya denganmu?" Jimin melemparkan pertanyaan yang membuat Taehyung terkekeh. "Lalu, kau sendiri mengapa berada di sini?"

"Santai, Jimin. Kau selalu saja sensi padaku, padahal aku bertanya baik-baik." ucapnya dengan terkekeh, sungguh, Jimin ingin melarikan diri dari hotel ini sekarang. "Aku di sini mengikuti perayaan salah satu perusahaan yang tiba-tiba melunjak naik. Dia berada di posisi ke tiga, setelah perusahaan mu denganku." Sebenarnya Jimin tidak terlalu peduli jika terdapat perusahaan yang melunjak naik, tidak ada urusan dengannya, dan juga ... sedikit membuang-buang waktu.

"Oke."

"Sekarang, aku harus pergi, ke tempat selanjutnya. Kami menginap di sini, sampai ketemu besok pagi."

Jimin tidak membalas, dia menarik tangan Sohyun kemudian masuk ke dalam lift yang terbuka, meninggalkan Taehyung yang baru saja ingin berpamitan dengannya.

"Aku tidak sebodoh itu, Jimin. Aku tau, dia adalah kekasihmu." Taehyung berjalan menuju ke pintu luar, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Berjalan dengan tegak dengan wajah yang dia angkat. Terlihat angkuh. "Bagaimana ya, jika aku mengambil bocah itu darimu? Aku ingin tau reaksi mu. Ah, atau mungkin juga ku buat kekasihmu itu sebagai bahan ancaman agar kau berada di bawahku? Aku bosan sekali berada di bawahmu, Park Jimin."

Setelah nya, dia pun masuk ke dalam mobil teman perusahaan nya dan menuju ke tempat pesta.

Di sisi lain, Jimin dan Sohyun langsung saja menjatuhkan tubuh mereka di tempat tidur. Merasa lelah. "Kau ingin mandi?" Sohyun bertanya, melirik ke arah Jimin yang memejamkan matanya.

"Tidak mau.."

"Kau bau keringat."

"Aku tau, tapi aku tidak mau mandi sekarang. Aku akan mandi saat kita pulang dari tempat yang akan kita kunjungi nanti."

Sohyun memutar bola matanya malas, jika Jimin sudah begini, dipastikan mereka tidak jadi pergi. Baru saja Sohyun berdiri, pria itu sudah tertidur, mengeluarkan dengkuran yang mengganggu indera pendengaran.

Jimin Ahjussi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang