6. Jealous.

557 76 5
                                    

Sekarang Sohyun hanya menikmati ice cream nya sembari mendengar Jimin beroceh, hanya menyimak dan mendengarkan apa yang kekasihnya bicarakan tadi, tidak berniat untuk menjawabnya juga. Setelah bertemu dengan Ayah dan juga sang Adik, Jimin juga daritadi tidak berhenti berbicara, Jimin juga tidak berhenti memberi peringatan kepadanya. Benar-benar membuat Sohyun kesal. Jika saja dia memiliki penutup telinga, sudah daritadi dia memakainya. Karena, Jimin sedari tadi hanya membicarakan hal yang sama dan terus diulang-ulang. Perempuan itu ingin sekali mengatakan jika dia bosan mendengarnya, namun dia tidak berani, karena banyak orang di sini. Takut ketahuan akan hubungan nya dengan Jimin.

Keduanya sudah berada di ruangan sebelumnya—ruangan tunggu—untuk menikmati makanan tanpa diganggu oleh orang lain. Jika saja berada di ruangan acara, yang ada mereka tidak bisa makan, melainkan harus meladeni orang-orang yang hadir di acara perusahaan ini. Tapi, seperti nya hal itu sama saja jika mereka makan di tempat acara, karena Jimin yang berbicara terus-menerus, membuat Sohyun malas untuk memakan makanannya. Sudah tidak tahan dengan Jimin yang banyak memperingati nya, dia langsung saja meninju pipi pria itu.

"Kau berisik, Ahjussi. Habiskan makananmu dulu lalu kita berbicara, aku tidak menikmati makananku, tau!" kata Sohyun, dia tidak mempedulikan Jimin yang tengah mengusap-usap pipinya—yang baru saja ditinju oleh perempuan itu. Sakit sekali. Pipinya pasti sudah memerah, dia terus mengusap nya sambil melihat ke arah Sohyun. "Apa? Kau mau ku tinju lagi?" Bagaimana tidak kesal? Dia ingin menikmati makanannya, namun malahan Jimin membuat dirinya tidak napsu makan lagi karena terlalu banyak berbicara.

"Kau itu kasar sekali dengan kekasihmu. Tidak tega melihatnya kesakitan begini?"

Sohyun memutar bola matanya malas, "Tidak. Sudah sana kau habiskan makananmu, aku ingin makan. Kau daritadi berbicara terus membuatku tidak menikmati makanan ku." ucapnya dengan perasaan kesal, Jimin pun hanya bisa menuruti perkataan kekasihnya. Memakan makanannya dengan tenang. Dia masih ingin banyak memperingati Sohyun tentang Ayah dan juga Adiknya. Jujur saja, dia benci sekali ketika Taehyung menatap Sohyun dengan tatapan berbinar-binar nya itu. Dia benci. Sohyun itu hanya miliknya, tidak ada yang boleh menatapnya seperti itu. Apalagi dengan tatapan yang menginginkan Sohyun. Oh, Jimin kesal sekali.

Walaupun Sohyun sudah berusaha untuk tidak mendengarkan apa yang Jimin katakan sebelumnya, tapi tetap saja dia pasti bisa mendengar apa yang Jimin katakan, bahkan sampai saat ini dia masih mengingat apa saja larangan yang Jimin sebut. Semakin banyak saja. Salah satunya yang paling dia ingat, dia tidak boleh dekat dengan sang Ayah dan juga Adik dari Jimin. Entah kenapa, Sohyun merasa jika Jimin membenci kedua pria itu.

Sohyun melirik ke arah Jimin yang makan dengan tenang, dia juga melihat jika pipi pria itu memerah karena pukulannya. Dengan berani dia mengecup pipi pria itu cepat, sontak membuat Jimin terkejut akan perbuatan Sohyun yang tiba-tiba menciumnya. Tapi, setelahnya dia hanya tersenyum tipis. Dia berpikir, Sohyun pasti mengkhawatirkan dirinya, maka dari itu Sohyun mengecup pipinya. Mendapatkan perlakuan seperti itu, membuat hati Jimin senang.

Tetapi saat mengingat Taehyung yang memberikan senyuman manis kepada Sohyun lagi, Jimin langsung saja menghilangkan senyuman tipis yang baru dia ciptakan barusan. Dia masih saja cemburu kepada Taehyung. Merasa ingin memukul saudara nya itu.

Jimin benar-benar tidak suka dengan Taehyung, sikapnya yang egois dan selalu saja ingin mengambil apa yang dia miliki membuat Jimin sama sekali tidak menyukai nya. Taehyung boleh mengambil semuanya, tapi Jimin tidak akan membiarkan saudara tirinya itu mengambil Sohyun darinya. Tidak akan.

"Raut wajahmu seperti seseorang yang tengah memikirkan jumlah hutang."

Jimin hanya bisa mendengus mendengar nya, Sohyun ini tidak pengertian sekali. Seharusnya gadis itu tau dan peka, jika dirinya sedang kesal dan juga cemburu. "Cepat selesaikan makan mu, aku ingin berbicara denganmu." Sohyun mengunyah makanannya sambil menatap Jimin, seperti nya Jimin akan berbicara sesuatu yang serius. Meski serius, Sohyun tidak terlalu ingin memikirkan nya. Karena dia tau, apa yang akan Jimin bicarakan. Iya, yang tadi. Hanya itu lagi yang akan pria itu bicarakan. Sohyun sudah bisa menebak.

Jimin Ahjussi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang