16. Urgent

283 52 2
                                    

    Sohyun ketakutan sekarang, dia tidak tau dia berada di jalan mana sekarang karena dia tidak pernah melewati jalan tersebut. Sohyun takut jika dia diapa-apakan oleh Taehyung, tapi dia juga penasaran dengan maksud dari perkataan pria tampan yang sedang menyetir ini.

    "M-Memangnya kita akan ke mana?"

    "Ke rumah orang tua ku dan Jimin, pasti kau sebagai kekasihnya belum tau rumah orang tuanya kan?" Sohyun meremas tangannya, kenapa Taehyung tau jika mereka berdua berpacaran?

    "Aku dan Jimin Ahjussi tidak berpacaran!" Tegasnya, Taehyung tertawa, tertawa mengejek atas kebodohan yang Sohyun buat.

    "Jika tidak berpacaran, kenapa kau gugup sekali jika aku menyinggung kau berpacaran dengan Jimin? Biasanya orang yang tidak berbohong, dia tidak akan sepanik dan segugup dirimu. Oh ayolah, Sohyun, jujur saja, aku akan merahasiakan ini dari kedua orang tuaku." Goda Taehyung sekali lagi, namun Sohyun tetap bersikeras dengan pendiriannya. Mengatakan jika dia tidak berpacaran dengan Jimin dan tidak memiliki hubungan spesial dengan pria itu.

    "Aku tidak memiliki hubungan apa pun dengannya, aku hanya anak dari temannya." ucapnya dengan tegas, walaupun di dalam hatinya dia merasa sedikit panik—bukan sedikit panik, sangat panik malahan—dia tetap berusaha agar semua yang dibilang Taehyung itu seakan-akan tidak terjadi.

    "Kenapa kau jadi emosi?"

    "Kak Taehyung yang memancing, padahal aku sudah mengatakan aku tidak memiliki hubungan apa pun dengan pria pendek itu, namun kau juga tetap bersikeras untuk menyuruh ku menjawab sesuai dengan apa yang kau inginkan. Bagaimana aku tidak merasa emosi padahal yang kau katakan benar-benar tidak terjadi?"

    Taehyung terdiam lagi, kenapa Sohyun tampak serius mengatakannya? Apa mungkin mereka tidak benar-benar berkencan? Namun mengapa dia tidak percaya jika keduanya tidak memiliki hubungan apa pun?

    "Jadi ... kau benar-benar tidak memiliki hubungan apa pun dengannya?"

    "Memangnya harus ku jawab lagi, Kak?" tanya Sohyun dengan nada yang kesal. Taehyung benar-benar menyebalkan, pantas saja Jimin jika berbicara tentang Taehyung selalu memperlihatkan raut wajah yang cukup kesal. Ternyata orangnya memang bisa membuat dirinya darah tinggi.

    Kenapa Taehyung tidak percaya dengan kata-kata Sohyun? Tapi dia juga merasa jika Sohyun mengatakan yang sebenar-benarnya.

    "Kalau kau memang tidak ada hubungan dengan Kakak ku, kenapa kalian menginap di hotel? Apalagi hanya berdua. Tidak mungkin kan—"

    "Kami memesan dua kamar tentunya, waktu itu aku ada kerja kelompok hingga malam di rumah temanku, karena Jimin Ahjussi juga kelelahan, dia mengatakan sehari saja menginap di hotel dan besoknya pulang. Dia mengantuk, takut terjadi apa-apa saat menyetir, jadi memutuskan untuk menginap di hotel saja. Apalagi yang ingin Kak Taehyung tanyakan?"

    Oke, jawabannya cukup masuk akal, tapi Taehyung ragu.

    "Tidak ada," sebenarnya masih banyak yang ingin ditanyakan oleh Taehyung, namun dia tidak ingin dicap aneh-aneh oleh Sohyun karena sudah banyak bertanya. Taehyung selalu ingin terlihat keren, tau.

    "Kapan sampai?"

    "Masih lama, sebaiknya kau tidur, jika sudah sampai aku akan membangunkan mu."

    Sohyun tentu tidak mau melakukan apa yang diperintahkan Taehyung, dia takut jika pria itu melakukan sesuatu kepadanya saat dia sedang tidur.

    "Tidak, terima kasih. Aku tidak mengantuk," katanya. Walaupun Sohyun tau Taehyung tidak senakal Jimin, tapi dia tetap akan was-was. Karena, sealim apa pun pria jika sudah melihat wanita yang menurutnya, terlihat menggoda, pasti akan terjadi suatu hal. Mungkin.

Jimin Ahjussi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang