18. Catur

38 23 114
                                    

Suara mobil terdengar dari luar, sepertinya yang ditunggu-tunggu kini telah tiba. Asa berlari tidak sabar menuruni anak tangga untuk menyambut kedatangan kedua orang tuanya.

"Mamiiiii Asa kangen" Memeluk Maminya dengan erat yang juga dibalas Maminya.

"Iyaa sayang Mami juga kangen."

"Ohh jadi adek cuma kangen sama Mami nih? Gak ada yang kangen sama Papi?"

"Ihh Papi ya ngga dong, Asa juga kangen Papi."

"Pi Mi, gimana perjalanannya? Gak macet kan?" Bima datang lalu mencium tangan kedua orang tuanya.

"Alhamdulillah lancar mas."

Asa akan berubah menjadi super manja jika sudah bertemu dengan Papi dan Maminya, tidak heran panggilannya juga adek.

Sudah cukup kangen-kangenannya, kini mereka beralih ke ruang makan untuk menyantap makanan yang dibuat oleh Asa.

"Wah ini adek yang masak?" Asa sengaja masak makanan kesukaan Papi Maminya, tentu saja dengan bantuan YouTube.

"Iya dong Mi, Asa juga pengen pinter masak kayak Mami."

"Bagus dong. Anak Papi udah bisa masak, beruntung nanti yang jadi suami Adek."

"Ihh Papi apa sih. Kok jadi suami." Gadis itu kini memajukan bibirnya gemas karena ucapan Papinya.

"Adek sekarang jago masak Pi, jadi kita berdua jarang makan diluar soalnya adek masak terus." Ucap Bima memuji adiknya itu yang kini terlihat membanggakan dirinya sendiri.

"Udah ayo, mending sekarang kita cobain masakan adek. Mami udah laper dari tadi nih."

•••

Asa's Chat

Asa's Chat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diteras belakang rumah dipenuhi anak-anaknya Mami (tanaman hias), dengan secangkir kopi dan segelas susu disore hari menemani dua orang yang dari tadi sedang bermain catur, Papi dan Arka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Diteras belakang rumah dipenuhi anak-anaknya Mami (tanaman hias), dengan secangkir kopi dan segelas susu disore hari menemani dua orang yang dari tadi sedang bermain catur, Papi dan Arka.

"Ah kamu kalah terus sama Papi, Ka. Harusnya selama Papi pergi kamu latihan dong."

Sebutan Papi sudah lama Arka dapatkan semenjak dia dekat dengan Asa.

"Mana bisa sih Arka ngalahin atlet catur Indonesia."

Lantas tawa hadir diantara mereka berdua "Bisa aja kamu."

Suasana mulai berubah saat Papi menghembuskan napasnya dengan kasar dan berganti ke suasana yang cukup serius.
"Ka, Papi titip Asa yah. Kalo Papi Mami lagi gak disini dan Bima lagi lengah jagain Asa, Papi harap kamu yang selalu tegur dia."

Seulas senyum terukir diwajah Arka sebelum menjawab permintaan Papi.

"Papi tenang aja, yang jagain Asa banyak banget. Yaa tentunya Arka yang paling depan buat jaga Asa Pi."

"Papi gak mau Asa ngerasa kesepian karena Papi Mami nya sibuk, secara sebelum Papi kerja diluar Asa paling manja sama Papi. Papi cuma khawatir dia kehilangan tempat buat dia nunjukin sisi anak kecilnya."

"Udah, Papi gak usah khawatir lagi. Disinikan ada Arka selalu sahabatnya (pengennya sih pacar) dan Bima juga pasti gak bakal biarin Asa kesepian."

"Makasih yah, Papi percaya sama kamu." Menepuk bahu Arka beberapa kali, menandakan bahwa Arka mendapatkan kepercayaan sepenuhnya dari 'sang pemilik'.

〰️

〰️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••










Hi! How's your day?
Jangan nyerah yah! Sekarang kamu lagi berjuang ke tempat yang tinggi dimana kamu bakal liat results of your struggle with pride. Gak usah lari, just walk slowly yang penting kamu sampe ditujuan kamu.

Saling support terus, okay? Karena aku yakin, apapun yang kalian beri pasti bakal balik lagi ke diri kalian masing-masing. ❤️❤️

Naladhipa || BTS AU (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang