3. Rahasia Bima

83 47 95
                                    

Arka's Chat

Mereka semua berencana buat ngumpul bareng kecuali Bima dan Ervin yang tidak ikut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka semua berencana buat ngumpul bareng kecuali Bima dan Ervin yang tidak ikut. Biasanya mereka bakal kumpul diapart milik Arka atau kosannya Jefri.

Saat sedang membeli camilan di mini market tiba-tiba ada yang memanggil nama Agas dari belakang.

"Mas Agas.." Agas menoleh ke pemilik suara yang tidak asing itu.

~Mampus ANJING

dalam hatinya merutuki dirinya sendiri. Benar saja, pemilik suara itu adalah Asa. Apa yang harus dikatakan Agas agar Asa tidak curiga.

"Loh, mas Agas kok ada disini? Katanya ke Bogor sama mas Bima?" Sial Agas harus jawab gimana.

"Eeee.. gini Sa.. emm..." Agas tiba-tiba gugup karena belum memiliki jawaban untuk pertanyaan Asa.

~ANJING BIMA BANGSAT

"Atau lo pulang duluan?" Tanya Asa lagi yang menunggu jawaban Agas.

"Ahhh i-iyaa Sa, gue pulang duluan soalnya ada urusan yang lebih penting yang harus gue urus disini, jadi Bima gue tinggal. Kayanya sih BE-SOK dia pulang." menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Ohh gitu yah, gue telpon gak dijawab soalnya sama dia jadi agak khawatir. Makasih mas, gue duluan yah."

"Iya Sa hati-hati." Agas merasa lega karena Asa sudah pergi.

~Anjing Bima lo hutang banyak sama gue

•••

"Bangsat bangsat bangsattt." Agas melempar belanjaannya.

"Ai sia kenapa? Ketemu rentenir? Tanya Jefri.

"Anjing, gue ketemu Asa tadi."

"Asa? Kok bisa? Ketemu dimana? Sama siapa anjing?" Arka bertanya tak henti dibalas tatapan tajam Agas.

"Emang kenapa kalo ketemu Asa?" Tanya Nanda tak tau.

Agas menghela napasnya "Bima pergi ke Bogor, alesannya buat nganter gue. Tapi Asa gak tau alesan Bima sebenernya apa buat pergi ke Bogor." Agas merasa bingung, apakah dia harus memberi tau mereka alesan Bima pergi.

"Emang si Bima ke Bogor ngapain sih? Perasaan sering banget gue denger dia kesana." Tanya Nevan. "Koma.." jawaban Agas.

"MAKSUDNYA?" Tanya mereka kompak.

Agas menghela napasnya lagi "Gue cerita sama kalian karena kalian sahabat Bima juga, jadi gue harap kalian bisa simpen ini buat diri kalian masing-masing." Sambung Agas yang sebenarnya ragu-ragu namun sudah terlanjur.

"Setaun yang lalu pas Bima lagi nyetir ke Bogor sendirian, dia gak sengaja nabrak orang karena waktu itu dia lagi mabok." Mereka menyimak cerita Agas dengan serius.

"Bima bolak-balik Bogor karena dia ngurus semuanya sendiri. Dia tanggung jawab sama pihak keluarganya kalo Bima bakal nanggung semua biayanya, jadi masalah ini gak sampe ke kantor polisi, untungnya keluarganya ngerti dan bisa diajak diskusi baik-baik." Agas memijat kepalanya.

"Terus Asa sama mami papinya juga gak tau masalah ini" Tanya Arka, Agas hanya menggelengkan kepalanya.

"Aing kira Bima sering ke Bogor karena tekdungin orang terus punya anak disana anjir." Ucap Jefri yang tidak menyangka kalau sahabatnya punya masalah yang cukup berat.

"Eta mah sia mereun" kata Nanda sambil melemparkan sebotol minuman kaleng.

"Buat saat ini kita diem aja dulu, sampe Bima cerita semuanya sama kita." Arka mengatakannya sambil berpikir bagaimana kalau Asa tau masalah ini, dia pasti bakal sedih dan khawatir.

"Iya" jawab mereka singkat.

Sepertinya mulai dari malam itu masalah yang sudah lama terpendam mulai timbul satu persatu.

Naladhipa || BTS AU (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang