5. Plan

74 44 114
                                    

"ERVIINNN..." teriak seorang pria. "Iya pah, kenapa?" Sebenernya Ervin udah capek sama perlakuan papahnya sama dia.

"Kamu ini gak ada gunanya jadi anak, bukannya bantuin orang tua malah nyusahin, anak gak tau diuntung." ucap pria itu.

"Iya pah, aku minta maaf." Hanya itu saja yang bisa diucapkan Ervin.

~Brukkk

"Pahhh..." Ervin menghampiri papahnya yang terjatuh karena pengaruh alkohol
"Pah, bukannya aku mau nasehatin papah, tapi sebaiknya papah berenti minum-minum yah kondisi papah lagi gak sehat."

"KAMU ITU HARUSNYA GAK LAHIR, seharusnya Diana masih ada disini dan bukan kamu" Ervin sudah terbiasa mendengarnya.

"KENAPAAA? KENAPA KAMU HARUS LAHIR." Ervin menopang tubuh papahnya lalu membaringkannya ditempat tidur.

Sebelum beranjak pergi Ervin menatap wajah papahnya.

~Maafin Ervin pah, emang seharusnya mamah yang ada disini bukan aku.

Tidak akan ada yang menyangka Ervin yang dikenal ceria dan suka menghibur yang lain dengan jokes bapak-bapaknya, memiliki kesedihan yang dia simpan sendiri tanpa diketahui orang lain.

Agaknya Ervin cukup pintar, yup! Pintar menyembunyikan perasaan dia yang terluka dan memakai topeng yang berlandaskan keceriaannya yang ternyata palsu.

•••

"Lisaaa, lo suka mas Agas?" Pergok Asa saat melihat sahabatnya yang duduk dibangku taman kampus sendirian.

"Ihhh Asaaaa... Ngga kok" mengembalikannya ke menu utama. "Ngga Sa, tadi profilnya lewat beranda g-gue terus gak sengaja ke pencet jadi ya gue liat-liat doang." Asa terkekeh pelan melihat sahabatnya itu.

"Ya gapapa atuh mau suka juga, kenapa harus panik gitu sih." Ledek Asa yang sepertinya berhasil membuat Lisa salah tingkah.

"Ngga Saa i-ihhhh.."

"Yaudah iyaaa. Ayo masuk, Sekarang kita sekelas kan, matkul pak Bandi?"

"I-iyaaaaa" berjalan menggandeng tangan Asa.

"Kok lo manggil kak Agas pake mas sih Sa?"

"Gatau gue juga, tapi gue ngerasa dia kaya Bima aja jadi ya gue panggil mas juga."

"Udah punya pacar?" Tanya Lisa berhenti sejenak menggenggap tangan Asa.

"Hmmm kayanya sih belom deh, tapi siapapun pacarnya nanti bakal beruntung banget deh bisa sama mas Agas. Orangnya baik, wangi, sabar dan GANTENGG yah walaupun emang keliatannya cuek tapi gue yakin kalo ke pasangannya nanti bakal super perhatian."

Mendengar hal itupun Pipi Lisa menjadi merona, entah apa yang dia bayangkan tapi Asa tau kalo Lisa suka sama mas Agas.

Mendengar hal itupun Pipi Lisa menjadi merona, entah apa yang dia bayangkan tapi Asa tau kalo Lisa suka sama mas Agas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Asa's Chat

Malam ini mereka semua berkumpul dirumah Asa, biar besok pagi langsung berangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini mereka semua berkumpul dirumah Asa, biar besok pagi langsung berangkat. Tapi....

"Kalian bakal ke pantai berlima aja?" Tiba-tiba Bima datang.

"Eh mas Bima, iyalah emang mau ajak siapa lagi." Jawab Asa yang sedang packing barang-barangnya.

"Iya mas, kita kan tomat." Sambung Lisa.

"Tomat?"

"Jomblo terhormat." Jawab mereka kompak.

"Yaudah, mas boleh ikut gak? Kasian kalian gak ada yang jagain."

"Ajak temen-temennya juga boleh mas." Jawab Adel cepat, lalu ditatap tajam oleh Semuanya. "E-ehh maksudnya takut mas jenuh disana karena cowo sendirian gitu."

"Oke kalo kalian izinin mas ajak temen-temen mas buat ikut. Yaudah mas ke bawah dulu ya."

Akhirnya Bima mengajak 6 bujang lainnya untuk ikut. Karena Bima pikir benar juga yang dikatakan Adel, dia pasti bakal jadi penonton mereka have fun doang.

 Karena Bima pikir benar juga yang dikatakan Adel, dia pasti bakal jadi penonton mereka have fun doang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••




Please gives feedbacks & votes for me❤️
Thank u all

Naladhipa || BTS AU (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang