4. Es duren

78 44 84
                                    

"Sebenernya Bima kemana sih? Kenapa gak ngabarin gue sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenernya Bima kemana sih? Kenapa gak ngabarin gue sama sekali." Arka ingin memberi tau Asa, namun dia takut justru akan membuat keadaan semakin rumit nantinya.

"Sabar, mungkin urusannya belum selesai nanti kalo beres pasti ngabarin kok." Arka mencoba menenangkan Asa "Udah jangan ditekuk gitu mukanya, udah jelek nambah jelek lagi lo."

"Ihhh serius tau, mau sesibuk apapun Bima pasti bakal kabarin gue dan gak bakal bikin gue khawatir kaya gini. Lo kan tau Bima kaya gimana." Asa yang semakin khawatir karena pikirannya sendiri.

Setelah menunggu lama suara notifikasi terdengar dari hp milik Asa menandakan sebuah pesan masuk. Dan ternyata dari orang yang Asa tunggu-tunggu kabarnya.

Asa's Chat

"Aaaa Arka gue lega bangettt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaa Arka gue lega bangettt.. huhuuu." Arka hanya mengelus kepala Asa dengan lembut. "Kan apa gue bilang, sabar neng." Arka yang rasanya ikut lega.

" Arka yang rasanya ikut lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi pengen beli es duren yang di gang sempit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi pengen beli es duren yang di gang sempit." Pinta Asa pada Arka.

"Jangan ngadi-ngadi lo udah malem gini, gak pengen gue kesana lagi anjir udah sempit terus banyak bocil lagi."

"Ihhh tapikan es duren disitu enak, mau yaa mau plisss" pintanya memelas.

"Ahh don't gimme that look Sa." Arka yang tak berdaya dengan permintaan Asa akhirnya menuruti apa yang Asa mau.

Lalu saat diperjalanan Arka tidak sengaja melihat Nevan dipinggir jalan tengah berdiri disamping mobilnya.

"Woy ngapain lo disini" Teriak Arka dari dalam mobilnya.

"Mobil gue gak nyala, lagi nunggu orang buat ngambil."

"Yaudah ikut gue aja, mobil lo tinggalin aja dulu disini." Akhirnya Nevan setuju dengan tawaran Arka, pasalnya dia sudah menunggu sudah lebih dari 2 jam.

Karena kaca mobil Arka yang gelap, Nevan tidak menyadari kalau kursi depan sudah ada yang menempati.

"E-ehhh." Ucap Asa.

"Eh sorry, gue gatau ada lo" Akhirnya Nevan duduk dikursi belakang.

"Sa, nganter Nevan dulu gapapa?" Pertanyaan Arka memecahkan lamunan Asa. "Hah? Ohh iya gapapa."

~Tapi nanti tukang es durennya tutup dong Dalam hati Asa.

"Langsung pulang aja." Ucap Asa .

"Lah katanya mau es duren? Udah gak minat?" Sebenarnya dalam hati Arka merdeka karena gak jadi ke gang sempit yang banyak bocilnya itu.

"Jam segini udah tutup Arka, emangnya tukang es duren jualan mau ladangin susana buka sampe jam segini anjir" Asa menjawab dengan nada yang terdengar kecewa.

"Gara-gara tadi nganterin Nevan dulu yah? Yaudah gue minta maaf, gantinya besok gue ajak ke tukang martabak jalan baru deh, lo kan suka karena disana kejunya banyak, iyakan?". Arka yang melihat sedikit senyuman dari bibir Asa agaknya sudah tau gadis itu tidak akan bisa menolak martabak keju jalan baru.

"Iya." Jawab Asa singkat namun Hsebenernya seneng. Arka tau kalo Asa ngambek ya sogok aja pake martabak keju atau seblak kesukaannya.

•••



Please gives feedbacks & votes for me❤️
Thank u all

Naladhipa || BTS AU (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang