2. Dre

16.5K 143 1
                                    

.
.
Pssshh.. Baca ini dulu 👇👇👇

⚠️ [WARNING!]
KONTEN DEWASA YANG PENUH KATA-KATA DAN ADEGAN VULGAR.

❌ NO REPORT!
KALAU TIDAK SUKA, INI BUKAN LAPAK ANDA! SILAHKAN SKIP!

⚠️ MANUSIA-MANUSIA SUCI NAN BERSIH YANG PENUH KATA-KATA BIJAK DAN MENASEHATI, SILAHKAN ANGKAT KAKI!

❌ ANAK DIBAWAH UMUR HARAP MENYINGKIR!
TETAP BACA, DOSA TANGGUNG SENDIRI !

⚠️ TIDAK TERIMA COMMENT JAHAT!

[ORIGINAL IDEA
PLEASE NO COPY COPY ALIAS JIPLAK ALIAS PLAGIAT!]
TERIMA KASIH! 🙏

Sebelum baca, Jangan lupa FOLLOW ➕ dan VOTE 🌟
Boleh juga COMMENT 💬, Author pasti baca 🙂
(Comment yang baik-baik yak!) ❤

▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️

Dre dan Lexy adalah pasangan yang selalu terlihat harmonis. Tapi sebagaimanapun baiknya rumah tangga mereka bukan berarti tanpa masalah. Dre dan Lexy sering ribut hanya karena masalah kecil. Terutama karena Dre yang sangat suka bermain game. Dia suka lupa diri dan lupa waktu seperti anak kecil.

Kadang mereka suka ribut karena karena hal-hal kecil yang tidak penting. Misalnya kalau sedang bermain game, Dre tidak mau diganggu karena dia tidak bisa berkonsentrasi. Atau karena Dre tidak meletakkan baju kotornya di dalam keranjang cucian pakaian kotor. Lexy memilih untuk mengelus dada dan tidak mau mempermasalahkan hal yang menurutnya sama sekali bukan hal penting.

Semenjak menikah, Lexy sudah tidak bekerja kantoran lagi. Padahal sebelumnya dia bekerja di kantor yang lumayan bagus. Sekarang dia lebih banyak di rumah dan berjualan online. Dre juga berjanji untuk mencukupi biaya mereka berdua.

Setelah menikah bertahun-tahun, Dre dan Lexy masih menunda untuk memiliki anak. Alasannya karena mereka masih mengumpulkan uang dan masih menabung untuk beli rumah. Padahal Lexy adalah alasan utamanya. Lexy masih enggan memiliki anak dengan ekonomi yang pas-pasan. Karena Lexy yakin dengan keuangan yang minus, biasanya pasangan akan ribut dan ujung-ujungnya cerai, seperti yang terjadi pada beberapa teman-temannya.

Bukan cuma satu atau dua teman Lexy yang mengalami nasib naas seperti ini. Bahkan salah satu dari sahabatnya sering dipukul suaminya, yang biasanya baik, mendadak menjadi temperamental hanya karena dia meminta lebih uang bulanan. Akibatnya hutang menumpuk karena selalu kurang untuk membayar tagihan.

Lexy kadang merasa miris dengan sahabatnya yang masih bertahan dengan suaminya. Padahal di beberapa kali kesempatan mereka bertemu, Lexy jelas sekali melihat sahabatnya berdandan lebih tebal untuk menutupi bekas dipukul suaminya. Dan sering terlihat memar biru hijau mengintip dari balik pakaiannya dibeberapa bagian tangan atau kakinya.

Lexy tidak mau itu terjadi. Dia lebih memilih untuk tidak memiliki anak dulu daripada harus ribut terus karena kurangnya uang di dompet. Tanpa masalah anak saja keuangan sudah berkekurangan, apalagi kalau ditambah biaya anak. Bisa-bisa setiap hari mereka selalu adu mulut. Dia tidak mau berakhir seperti sahabatnya, yang mau bertahan dalam keadaan tersakiti dan pasrah.

Lexy berpikir. Apakah tujuan menikah harus memiliki anak? TIDAK!

Apakah tanpa memiliki anak terus tidak bahagia? TIDAK!

Dia masih menjalani hidupnya dengan bahagia tanpa anak. Apakah dengan memiliki anak pasti akan bahagia? TIDAK!

Salah satu temannya yang sudah mempunyai 2 anak saja tidak bahagia. Dia masih dipukul suaminya dan ujung-ujungnya bercerai.

Entah bagaimana caranya Lexy meyakinin Dre dengan pola pikirnya dan fakta kehidupan dari teman-temannya. Tapi tampaknya Dre tidak terlalu mempermasalahkan tentang anak dan memilih mengalah mengikuti kemauan Lexy. Dia hanya mau Lexy bahagia tanpa memikirkan beban apa-apa. Dan Lexy dengan bantuan Dre, juga meyampaikan kemauannya pada Orangtuanya. Walau dengan berat hati Orangtuanya mau tidak mau mendukung kemauan putrinya.

One Husband One Lover (Insatiable Lust)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang