Habit

120 12 3
                                    

Zidan Mauza Hamza

"Karena aku pun ingin merasa baik-baik saja"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena aku pun ingin merasa baik-baik saja"

Seventeen - Habit


○○○


Di suatu pagi yang cerah, terlihat seorang pemuda dan seorang wanita paruh baya duduk berhadapan sedang sarapan bersama.

"Hari ini kamu pulang dari kampus jam berapa?" tanya sang ibu.

"Habis dzuhur insyaAllah udah pulang, bu. Mungkin jam satu udah sampai rumah"

"Nanti tolong bersihkan sekaligus siapkan kamar kos nomor enam ya. Soalnya nanti malam ada anak baru"

"Ashiap, bu"

"Lama-lama jadi Atta Halilintar juga kamu kalau kayak gitu terus, hehe" goda si ibu.

"Nggak kok bu. Hehe"

●●●

Zidan Mauza Hamza. Seorang pemuda berusia 21 tahun yang akrab disapa dengan Zidan. Ia terlahir dari keluarga yang berkecukupan. Kondisi ayahnya yang memiliki pekerjaan di luar kota dan hanya pulang setiap enam bulan sekali, menyebabkan ia saat ini hanya tinggal berdua bersama sang ibu. Aktivitas kesehariannya disibukkan dengan kegiatan perkuliahan mahasiswa semester akhir dan membantu usaha kos milik ibunya.

Di luar kesibukan yang dimiliki, Zidan sebenarnya berkeinginan untuk mencari pengalaman pekerjaan sambil menyelesaikan studi kuliahnya. Tetapi ibunya melarang, beralasan agar Zidan fokus menyelesaikan kuliahnya terlebih dulu sambil membantu usaha kos keluarga saja. Bukan bermaksud melarangnya untuk bekerja, hanya saja beliau terlalu khawatir jika putranya terlalu menghabiskan banyak waktu di luar dan tak berada dalam jangkauannya. Bahkan ketika Zidan memiliki kegiatan di kampus seharian, sesekali ibunya akan menelpon dan menanyakan jam berapa ia akan pulang.

Zidan sebagai anak pun memahami perasaan sang ibu, karena ia adalah anak semata wayang dan pasti ibunya tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk terhadap Zidan. Lebih-lebih sosok sang ayah yang belum bisa membersamai penuh di sisi mereka.

Untungnya, dua tahun ini Zidan mendapatkan kesempatan untuk mengajar anak-anak mengaji oleh takmir masjid di dekat rumahnya. Tentu ini adalah hal yang sangat ia syukuri, karena selain diperbolehkan oleh sang ibu ia juga memiliki penghasilan yang dapat ditabung.

●●●

Sepulang kuliah, Zidan segera membersihkan kamar kos yang akan ditempati oleh orang baru. Menyapu, mengepel, mengecek kondisi air di kamar mandi dan mempersiapkan perabotan yang tersedia, mulai dari lemari hingga kasur.

Us, Again || SVT LOKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang