Sekarang erwin sedang duduk di ruang tengah bersama zake.. Ia tidak tau kenapa suasananya sangat canggung
Biasanya zake akan bercerita tentang hal hal lain, tapi kali ini entah kenapa ia hanya diam sembari memainkan ponselnya
"Ada apa denganmu bro?" tanya erwin Yang mulai penasaran
"Hn? Tidak ada.. Memangnya apa yang salah dengan ku" zake mematikan ponselnya dan Meletakkan benda itu di atas meja
"kau hanya diam dari tadi, apa aku sudah melakukan sesuatu yang tidak kau sukai?"
"hahaha tidak, aku sedang sakit perut jadi maklumin saja"
"begitu " Jawab erwin
"Ehm erwin, aku ingin berbicara serius"
Entah kenapa erwin merasa suasananya semakin mencekam, ia penasaran apa yang membuat zake tiba tiba serius seperti ini
"y-ya, bilang saja.. Aku akan mendengarkan mu" jawab erwin sambil mengelus tengkuk lehernya
"Hm begini.. Menurutku kau lebih baik memulai usaha sendiri saja, aku akan Meminjamkan Modal padamu nanti" ujar zake
Erwin berfikir sejenak, menurutnya saran dari temannya ini ada bagusnya juga
"Tapi aku tidak tau harus membuka usaha apa"
"Coffe shop "
"Huh?"
"bukalah coffe shop di kota B , Aku akan membantumu membuat racikan kopi nanti, Jadi jangan khawatir"
erwin mengangguk anggukan kepalanya pelan "tapi kenapa harus disana"
"Pertanyaan macam apa itu, tidak mungkin kau akan membuka coffe shop di tengah hutan bodoh "
"hahaha, maksudku bukan begitu.. kenapa tidak Buka didaerah sini saja" kekeh erwin
"tidak ada sih, aku hanya ingin kau belajar hidup mandiri dan mengenal suasana luar "
"Oh.. Kalau begitu akan aku pikirkan nanti"
"ya, tapi lebih baik kau segera membuat keputusan,agar semuanya bisa langsung kita proses" saran zake
Erwin memijit pelipisnya pelan dan kembali menatap Temannya itu "baiklah, aku setujui semua Ide mu"
"Bagus.. Mulai besok kau harus berhenti bekerja ditempat lama mu, karena kita akan mencari lapak berjualan, setelah itu membeli semua bahan yang dibutuhkan untuk membuka caffe shop "
"Baiklah teman, terimakasih banyak"
Erwin memukul bahu zake pelan.. Mereka pun kembali tertawa bersama sambil sesekali membahas tentang perdagangan
**
Hari demi hari pun berlalu, zake benar benar serius mengajari erwin bagaimana cara mengolah kopi agar rasanya bisa dinikmati oleh semua orang
Tidak cuma kopi, menu yang lain juga sudah mereka rencanakan bersama.. lapak berjualan nya juga sudah mereka sewa selama satu tahun
Tempatnya tepat di pinggir jalan pusat kota, Butuh waktu lama juga menempuh perjalanan kesana
tidak banyak uang zake habis untuk membantu Temanya ini, karena ia terbantu dengan adanya uang tabungan erwin selama ia bekerja dulu
Erwin mengatakan kalau dia akan mengganti uang zake jika caffe shop nya berhasil .. Tapi zake menolak dan bilang kalau dia bersedia membantu erwin tanpa mengharapkan balasan
KAMU SEDANG MEMBACA
little devil || 18+
Fantasy"hm Baiklah.. namaku levi- "kau sudah memberitahuku Itu tadi " sela erwin "his Diamlah! aku belum selesai berbicara " teriak levi kesal, tapi entah kenapa ia malah terlihat lucu dimata erwin Entahlah..wujud iblis yang satu ini memang sangat jauh b...