1 jam kemudian...
"iih Sudah cukup!! "
Levi mendorong dada Erwin Kasar, bagaimana ia tidak marah coba, sudah dari tadi Erwin menghisap bibirnya tanpa ampun, bahkan erwin hanya memberikan jeda beberapa detik untuknya mengambil nafas
Selain itu tangan Erwin juga ga bisa diem,tangan besarnya terus meremas bokong Levi
"Sekarang ayo makan" pria mungil itu menghempaskan tangan sang dominan yang merayap di bokongnya lalu buru buru turun dari ranjang sebelum hal hal yang diinginkan terjadi
"Ck Tidak mau" jawab Erwin enteng, ia berbaring membelakangi Levi
"ayolah sayang,ini demi kebaikanmu" levi kembali duduk di tepi ranjang lalu menarik narik selimut yang erwin pakai
"iya. Tapi nanti"
"Sekarang!"
"Hm baiklah.. tapi ada syaratnya"
perasaan Levi mendadak tidak enak. "Apa?"jawabnya Walaupun hatinya sedang dag dig dug takut Erwin minta yang aneh aneh
"satu suapan, satu kecupan"
Kan...
Lagi lagi Levi menghembuskan nafas kasar. Lagian makan apa susahnya sih, tinggal buka mulut terus kunyah,selesai kan.kaya anak kecil aja harus dibujuk dulu baru mau makan..
"iya deh, iya" Levi menyerah
setelah mendengar hal itu erwin langsung sumringah dan perlahan duduk dari tidurnya
Pria manis itupun segera mengambil sekotak bubur di atas meja dan duduk ditepi ranjang
"Dasar kau ini, buka mulutmu"
"Cium dulu dong" Erwin memajukan bibirnya bersiap untuk dikecup
Levi tersenyum,mau tidak mau ia mendekati bayi besarnya dan menyatukan bibir mereka sekilas. Hanya sebuah kecupan kecil kok,tidak lebih
"Sudah kan"
Levi memasukkan sesendok bubur nasi bertoping suiran daging sapi itu kedalam mulut Erwin
"nwasinya swudah dingwin" ucap erwin sambil mengunyah
"ini bubur dari satu jam yang lalu, tentu saja sudah dingin.. kalau kau mau aku bisa saja menyuruh perawat untuk menghangatkan buburnya"
"Tidak perlu. Suapi aku lagi "
Levi pun kembali mengecup bibir Erwin dan memasukkan nasi kedalam mulutnya.
setelah beberapa suap akhirnya Erwin menyudahi acara makanannya karena kenyang
"nih minum"
erwin mengambil segelas air dari tangan Levi dan meminumnya perlahan
"Erwin, kau mau buah tidak" tawar Levi. Ia mengeluarkan dua buah apel dari kantong kresek dan hendak mengupas kulitnya
Erwin meletakkan gelasnya di atas meja dan melirik ke arah Levi
"Mau. Tapi aku ingin apelnya dicampur dengan buah delima lalu dijadikan salad, terus toping kejunya dibanyakin. Boleh ya"
penjelasan Erwin tentu saja memuat Levi menganga, dimana ia harus berjalan mencari buah delima
"Tidak usah aneh aneh ah. Makan saja apel ini " jawab Levi yang mulai resah dengan permintaan Erwin
"ayolah, kali ini saja "
KAMU SEDANG MEMBACA
little devil || 18+
Fantasy"hm Baiklah.. namaku levi- "kau sudah memberitahuku Itu tadi " sela erwin "his Diamlah! aku belum selesai berbicara " teriak levi kesal, tapi entah kenapa ia malah terlihat lucu dimata erwin Entahlah..wujud iblis yang satu ini memang sangat jauh b...