01

199 16 1
                                    

"Jihooo, bangunnnn, udah pagiiii, hari Senin ini.."

"Eunghhh, iya maaa..."

"5 menit kamu gak turun, mama gak panggil lagi..."

"Hufttt, iyaaaa maaa.."Jiho mengalah, dan bangun.

Dia ambil hp dulu, untuk liat jam. Kemudian berdiri dulu 5 menit didepan cermin, sambil merenung. Tak lama ia langsung masuk kamar mandi, untuk bersiap.

~~

"Selamat pagi
Markas, suaranya!
Selamat pagi.."nyanyian Jiho selagi turun tangga.

"Berisik banget sih kak,.."

"Ihh, gini nih gak gaul, bangun pagi tuh harus olahraga..."saut Jiho saat duduk dihadapan adiknya yang tadi gerutu.

Sedangkan adiknya didepannya malah mengernyitkan dahi. Gak nyambung banget nih orang, batinnya.

"Apa hubungannya suara berisik lo sama olahraga teh.."

"Maksudnya gue lagi olahraga suara dol. Lagian lo sensi banget sih no, datang bintang lo..?"

"Gak liat mata lo kemana, gue lgi belajar, mau kuis entarr..."saut adiknya itu sambil mendecak sebal.

"Jeno jeno, makanya gue bilang apa, enakan jadi polisi lah, langsung praktik gak pake nilai kertas tulis dulu 8 semester.."jawab Jiho.

"Udahh, diem aja bisa gak sih ah ..."kesal sang adik.

"Jiho udah deh ah, gak usah diganggu si Jeno. Nih makan dulu sarapannya.."ucap mama yang menengahi adik kakak itu, sambil meletakkan nasi goreng dihadapan Jiho.

Jiho mendengus melihat Jeno yang menjulurkan lidahnya.

"Ehh, iya ho, nanti mama ikut pergi ya, mau ketempat tante Iren dulu..."

"Tante iren siapa ma..?"tanya Jeno yang juga mendengar.

"temennya alm papa.."saut sang mama sambil tersenyum.

Jiho yang ingin menyuapkan nasi kedalam mulutnya terhenti, Jeno yang juga ingin minum milonya juga terhenti. Mereka tiba-tiba saja saling pandang.

"Ma, maaf Jeno gak bermaksud-"

"Gak apa sayang, mama udah relain papa, toh Tuhan lebih sayang sama papa. Nantinya juga mama bakal ketemu lagi kan sama papa..."ucap sang mama yang lagi-lagi tersenyum.

"Ma, gak usah ngomong yang kayak gitu deh ah, aku gak suka mama ngomong gitu..."ucap Jiho yang sedikit lirih melihat mamanya.

"Udah lanjutin lagi makannya,.."ucap sang mama yang sudah pergi lagi kedapur.

Fyi, keluarga Jiho itu terdiri dari 5 orang awalnya, namun sang papa baru pergi sekitar dua tahun yang lalu, karena kecelakaan. Dihari itulah yang menjadi hari keterpurukan keluarga ini.

Sang mama bahkan sempat tidak sadar diri selama 4 bulan karena penyakit jantungnya yang berakhir koma saat mendengar berita itu. Jiho, Jeno dan sang kakak sangat panik saat itu.

Itulah mengapa saat membahas mengenai hal yang berhubungan dengan papanya sebisa mungkin adik beradik itu tidak dibicarakan dihadapan mamanya.

Kembali keadaan sekarang, Jiho yang sudah selesai sarapan langsung saja beranjak keatas untuk mengambil barangnya untuk berangkat kerja.

"Ma, aku udah selesai, ayooo. Takut telat apelnya..."ucap Jiho.

"Iya buk polwan, sebentar ya, mama ambil tas dulu dikamar.."Jiho tersenyum kecil melihat sang mama yang sedikit bergegas menuju kamarnya.

"Jen, nih bawa motor papa, sini kunci var*onya..."Jiho memberi kunci ke Jeno, begitu pun sebaliknya.

Jiho langsung saja bergegas keluar untuk mengeluarkan motornya. Awalnya Jiho mau pakai motor suz*ki gede, tapi diurungkannya saat sang mama minta diantar, berakhir dia memakai var*o kesayangannya dulu.

"Jeno kamu pergi jam berapa..?"tanya mama saat mau keluar pintu. Jeno samperin mamanya kedepan.

"Jam setengah sepuluh sih ma, kenapa ma..?"tanya Jeno yang mengiringi sang mama keteras.

"Nanti jemput bisa gak, mama pulang jam 9 soalnya.."

"Bisa dong ibu ratuu.."Jeno langsung memeluk mamanya dari belakang. Ia bener merasa bersalah tadi saat dimeja makan.

"Ya udah mama pergi dulu, jangan lupa kunci pintunya.."ucap mama sedikit mengusap rambutnya Jeno.

"Ma, ayoo, entar aku telat..."teriak Jiho yang udah dimotor.

"Tehh, kunci mobil dimana? Mau jemput mama entarr.."teriak Jeno yang baru inget mau nanya, tapi Jiho sudah lebih dulu pergi.

👮‍♀️

"Itu samping bengkel berhenti ji,.."ucap mama sedikit berteriak. Wajarlah ya naik motor kan ada penyakitnya.

Tak lama motor berhenti didepan rumah yang sudah ditunjuk mamanya.

"Ma, aku pergi dulu ya takut telat. Jangan lupa share lock ke Jeno nanti.."ucap Jiho sambil menyalim mamanya.

"Iya buk polwan, hati-hati ya sayang..."ucap mamanya.

"Siyapp mama ratuuu..byee mahhh.."Jiho berlalu tanpa turun dari motornya.












Next?

Police in my HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang