16

47 13 3
                                    

Setelah ucapan Jaehyun yang tiba-tiba tadi, ia terus memikirkannya. Sedangkan Jaehyun sudah keluar dengan alasan untuk mencari makan.

"Akhirnya bangun juga lo Ho" ucap Jihyo yang masuk kedalam ruangan.

"Polisi kok bisa keserempet" Jiho memutar matanya mendengar ucapan Jihyo.

"Ya lo pikir polisi bukan manusia"

"Ya kalo diserempet kejarlah mobilnya, ngapain lo pingsan, ah lemah lo"

Jiho menoyor kepala Jihyo yang sudah duduk disampingnya.

"Anjirr , baru juga sadar"umpat Jihyo.

"Oh iya nih makan, gue tau lo gak bakal makan makanan rumah sakit" Jihyo menyerahkan kantong kresek tadi ke Jiho.

Jiho dengan gesit langsung membuka kresek itu. Setelah mengetahui isinya Jiho langsung menatap Jihyo dengan cengiran.

"Emang cuma lo temen gue Yo, sumpah lo best banget pokoknya"Jiho memberikan love sign dengan imutnya.

Kemudian Jihyo langsung mengambil selimut dipangkuan Jiho dan menutup menenggelamkan kedalam selimut. Kemudian ia memukul kecil tubuh Jiho.

"Najis bangsat, geli gue" seru Jihyo.

Jiho hanya tertawa mendengarnya.

"Oh ya btw, Jaehyun itu pacar lo kan?"tanya Jihyo tiba-tiba.

Jiho keselak bakso bakar yang sedang dimakannya. Dengan cepat Jihyo membuka tutup botol minuman dan menyerahkannya ke Jiho.

"Pelan-pelan kalo makan njir. Gak ada yang mau minta" ucap Jihyo sambil mengelus-elus punggung Jiho.

"Yang bilang Jaehyun pacar gue siapa? Lo ngarang aja ya kerjanya. Dia bukan cowok gue Jihyo, gak usah nyebar rumor ya lo"dengus Jiho.

Jihyo kalo udah mulai kepo, bisa-bisa mulutnya nyebarin info yang enggak-enggak.

"Ya gimana ya Ji, dia tadi kan panik banget sambil ngegendong lo, malah marah-marah gara-gara lama banget ambil banker, makanya gue kira dia pacar lo"jelas Jihyo.

"Bukan pacar gue"ucap Jiho dengan penuh penekanan.

"Dih ganteng banget tau Ji, sayang banget gak digebet"ucap Jihyo.

"BODO AMAT, GAK PEDULI"ngegas Jiho.

"Tapi Ji-"

Drrt drrt drrt

Hp Jiho yang berbunyi mendiamkan Jihyo yang akan berucap.

"Halo"
"......"
"Gak usah bercanda anjir"
"......"

Jiho segera bangkit dari tempatnya, tapi ditahan Jihyo

"Heh lo mau kemana, jangan gerak dulu, kaki lo masih keseleo?!"seru Jihyo.

"Mama dirumah sakit hyo, ada di IGD" sentak Jiho.

"Kok gue gak tau?!! Lo gak usah- JIHOOO GAK USAH LARIII" teriak Jihyo yang langsung mengejar Jiho yang berlari dengan terpincang-pincang.

Sampainya Jiho diruang IGD bertepatan dengan kepindahan sang mama keluar dari ruangan.

"Dok, mama saya mau dikemanain?"seru Jiho panik menahan banker mamanya.

"Kami harus segera melakukan operasi mbak, karena ada pendarahan di organ dalam pasien, sebelumnya kami sudah meminta persetujuan dengan mas ini. Permisi mbak"ucap suster sambil menunjuk Jeno menundukkan kepalanya didepan pintu IGD, kemudian suster kembali mendorong banker.

"Jeno,mama kenapa? Kok bisa dirumah sakit?"tanya Jiho yang sedari tadi menunduk didepan IGD.

"Mama kayaknya jatuh dari kamar mandi kak"ucapnya lirih.

Police in my HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang