10.

58 13 7
                                    

"Binnieee..."panggil Chaeyon dari arah tangga yang sedang turun.

"Apa sih Chae..."

"Kenapa lo baru datang ha..? Yang lain udah datang dari pagi, kenapa baru sore lo datang...?" Binnie yang baru datang udah diserbu pertanyaan Chaeyon, hanya memutar bola matanya malas.

"Ya lo bayangin aja, Jiho izin, Lisa ngambil cuti. Gue cuma berdua doang bareng Yerin. Kasus tadi ada mulu, tambah lagi buat laporan kasusnya belum.."

"Oohh, oke oke. Gue maklumin deh.."ucap Chaeyon sambil terkekeh.
"Oh ya, suami lo kapan dateng..?"tanyanya lagi.

"Suami?"

"Iya, kan bumil harus dijaga. Gak mungkin dong suami lo gak siaga..."ucap Chaeyon sambil nahan tawa.

Binnie yang mendengar itu hanya mengerutkan keningnya. Sampai akhirnya ia terkoneksi dengan apa yang dimaksud.

"Gue laminating ya mulut lo Chae.."ancam Binnie yang membuat Chaeyon beneran tertawa terbahak-bahak.

Kejadian kemarin antar Binnie dan Winwin diceritakan oleh Winwin, ketika mereka sudah masuk dengan posisi Winwin yang masih merangkul pinggang Binnie, sedangkan Binnie terlihat bingung.

Sampai akhirnya tante Iren bertanya, "loh kalian pacaran?", dan Winwin dengan pedenya menjawab "bukan tan, istri saya", lantas temen-temen Winwin langsung tertawa, dan akhirnya Winwin menjelaskan ceritanya. Binnie gimana? Dia langsung pulang tanpa pamit sama yang lainnya. Keburu kesel + malu dia, kalo mau pamit lagi.

"Loh bumil udah dateng? Suaminya mana..?"

"Jangan salahin gue kalo besok rumah lo jadi abu, Jiho Anatasya.."ucap Binnie menahan emosi. Jiho malah tertawa ditambah lagi suara Chaeyon yang masih tertawa.

"Gue pulang aja deh, gak jadi bantuin. Ngambek..."ucap Binnie yang kesel, kemudian melangkah pergi.

"Eh eh eh... Jangan ngambek elah, bercanda. Sensi banget, PMS lo..?"ucap Jiho yang langsung menarik tangannya.

"Ya udah lo makan dulu aja, biar balik lagi mood lo, ayok.."Chaeyon langsung merangkul Binnie dan Jiho ke meja makan. Makanan untuk yang bantu udah ada duluan.

Mereka sekarang lagi mau mempersiapkan pernikahan Chaeyon dan Eunwoo, yang akan dilangsungkan 2 hari lagi.

👮‍♀️

"Sayang.."

"Hmm.."

"Kamu capek?"

"Gak kok, yang ada kamu yang capek, ngurus semuanya. Maaf ya aku belum bisa bantu.."ucap Eunwoo sambil mengusap kepala Chaeyon lembut.

"for our happiness i am ready to do anything. Aku mau cerita dong..." Chaeyon kini beralih menatap Eunwoo. Mereka sekarang lagi ada dibalkon atas. Duduk sambil nikmatin angin.

"Ayok mulai ceritanya..."Eunwoo yang juga kini menatapnya.

"Aku kan sering bolak balik ya, untuk liat persiapan dress aku di butiknya Rose, nah selama itu juga aku ngerasa kayak ada yang merhatiin aku-"

"Serius? Kamu tau orangnya gak? Biar nanti aku kasih tau Jiho.."ucap Eunwoo terdengar khawatir.

"Ihh, aku belum selesai ngomong padahal. Aku juga sebenarnya gak yakin, aku juga bilang kan cuma ngerasa doang. Mungkin aku terlalu capek aja kali ya, sampai ngerasa yang aneh-aneh..." mendengar penjelasan Chaeyon, Eunwoo langsung membawa ke pelukannya. Sedikit mengecup pucuk kepala Chaeyon.

Police in my HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang