04

61 17 5
                                    

2 hari setelah diskors dari hukumannya, Jiho kembali bekerja. Pagi Jumat ini dia bahkan sudah bangun tanpa dibangunin oleh sang mama.

"Jeno belum bangun ma?"tanya Jiho yang kini sudah duduk dimeja makan untuk menyantap sarapannya.

"Belum. Abis subuhan tadi dia bilang sama mama, kelas siang, jadi gak usah bangunin"

"Kamu tau, dia begadang tadi malem nyelesain proposal apa gitu, mama juga gak tau, sampe jam 2 lewat tau  Jiho..."jelas sang mama.

"Mama juga ikutan gak tidur?"

"Gak lah, mama kebangun aja, kebetulan Jeno juga belum tidur"

"Kirain ikutan gak tidur juga, nungguin si Jeno nugas"ucap Jiho sambil menyuapkan makanannya.

"Jiho, hari ini kan Jum'at, kebetulan juga udah satu tahun kepergian papa. Mama mau bikin yasinan malam ini. Kalo bisa kamu pulangnya sore ya, biar bisa bantu mama..."ucap mama.

Jiho yang mendengar itu melirik kearah mama yang sedang makan juga. Ia melihat mamanya lirih. Sedetik kemudian ia tersenyum.

"Iya ma, nanti aku usahain pulangnya cepetan yah"

"Makasih ya nak"

Jiho mengangguk masih sambil melihat mamanya. Ia paham betul, mamanya sangat terpuruk, setelah kepergian papa. Bahkan acara yasinan 3 harian, 7 harian sang papa, mama tidak ikut, karena masih dalam keadaan koma.

Bisa dibilang ini pertama kalinya mama mengadakan doa yasinan untuk kepergian sang papa.

"Ma, aku berangkat ya,"ucapnya bangkit dan bersiap untuk mengambil keperluannya.

"Iya. Eh jangan lupa undang juga si Lisa, Yuju, Rose, pokoknya temen kamu Ji, supaya doanya makin banyak untuk papa"

"Iya mah, nanti aku sampein"ucap Jiho sedikit terkekeh melihat mamanya yang bingung menyebutkan nama temen-temennya.

Kemudian ia mencium pipi sang mama, dan melangkah keluar.

"Byee maa"

👩‍✈️

"Wihh, udah dateng aja si preman pasar"

"Ehh iya, udah lama ya, gak liat buk polwan"

"Sini maju lo berdua, kayaknya  gue mau nambah skors aja"Jiho langsung menghampiri mereka.

"Wehh wehh, santai dong buk polwan, jangan galak-galak kita cuman menghibur doang kok"

Bughhh

"Anj- " orang itu berusaha untuk tidak mengumpat diarea kerjanya.

"Makanya jangan ganggu temen gue"ucap Lisa yang datang dan langsung memukul kepala orang itu dengan kunci mobil yang masih ada ditangannya.

"Untung lagi dipolres kalo gak gue mutilasi lo Lis"gerutu orang itu.

"Lagian lo ngapain sih disini kyeom, mau pdkt in si Yerin?"kesal Lisa melihat Dokyeom yang ada di ruangan timnya.

"Serius? Bhaaahhahah. Yerin udah punya doi kali kyeom, mending lo pulang aja sekarang terus kunci kamar, dah nanges sana..hahahha..." ledek Binnie dan diikuti oleh tawa yang lain.

"Kyeom, udah ayok, lo disini cuma dibully doang, nih 3 perawan bisa nerkam lo malah,"ajak Mingyu yang dari tadi cuma merhatiin mereka sambil ketawa melihat bullyan terhadap Dokyeom.

"Ehh, tungguu, lo berdua entar malem free gak?" tanya Jiho pada Mingyu dan Dokyeom yang baru saja mau keluar.

"Kenapa?"

Police in my HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang