07

67 18 11
                                    

"Ji, kamu kenapa sih, gak sopan banget tadi.."ucap Yejin.

"Ma, inget kan aku diskors? Ya itu dia orangnya, dia yang ngatain aku polisi cuman mau uang makanya kerjaannya cuma nilang"

"Terus gak mau disalahin lagi, malah mau menjarain aku, bayangin aja gimana gak keselnya aku mah.."jelas Jiho menggebu-gebu.

Setelah kejadian Jiho berdebat hebat dengan Jaehyun didepan orang tua mereka, disusul kedatangan Jeno yang datang setelah mengantar temannya pulang, Jeno langsung melerai Jiho dan Jaehyun, bahkan hampir aja mereka main fisik lagi.

Jeno menarik tangan Jiho kekamarnya, kemudian menguncinya. Jiho didalam kamar bahkan masih sumpah-sumpahin Jaehyun, saking keselnya dia.

Setelah suara Jiho gak kedengaran baru lah Jeno kasih kunci kamar Jiho ke mamanya, biarlah urusan mama yang bujuk membujuk gadis itu.

"Iya mama tau Ji, tapi tadi kan kamu tau, masih ada tante Iren yang notabennya mama Jaehyun, kamu harusnya bisa nahan. Emang kamu gak malu..?"

"Gak, gak akan malu sama tuh orang. Lagian dia juga belum minta maaf udah ngatain aku kayak gitu, ngapain malu"ucap Jiho langsung merebahkan dirinya dikasur sambil memeluk gulingnya.

Yejin hanya bisa menghela nafas, dia tau Jiho masih sangat marah, percuma kalo dinasehati juga.

"Ji, hari ini doanya papa berjalan lancar kan?"tanya Yejin mengalihkan pembicaraan mereka. Kini Yejin udah duduk disamping kepala Jiho sambil mengusap-usap rambut sang anak.

"Hmm, iya ma. Mama juga kelihatan lega kan tadi.."saut Jiho tanpa menoleh ke mamanya. Dia tuh mau marah sama mamanya kenapa malah belain Jaehyun, tapi ya gitu. Dia gak bisa marah sama mamanya.

"Kamu gak heran kenapa acaranya agak ramai? Bahkan ada beberapa orang yang gak kamu kenalkan?"

Jiho membalikkan badannya menghadap sang mama. Dengan alis terangkat dia menatap sang mama.

"Acara yasinan ini bukan cuma untuk papa kamu, tapi juga buat suaminya tante Iren.."jawaban mamanya membuat Jiho duduk tegak seketika.

"Tunggu, maksud mama? Suaminya tante Iren juga udah"Jiho gak melanjutkan ucapannya ketika sang mama mengangguk.

Yejin menghela nafasnya, ia pikir ini sudah waktunya untuk cerita siapa Iren.

"Ji, papa sama suaminya tante Iren itu temenan. Suami tante Iren itu pilot. Dihari kecelakaan pesawat yang papa alami, suaminya tante Iren juga salah satu korbannya. Itu kenapa mama kenal sama dia" Jiho yang mendengar menatap mamanya gak percaya.

"Suaminya tante Iren dikecelakaan itu ditemukan, tapi dalam keadaan kritis. Sampai tiga hari setelahnya dinyatakan meninggal. Keadaan mama sama tante Iren sama Ji" ucap mamanya lirih. Jiho langsung mendekap sang mama dipelukannya.

Sudah dibilang kalo sudah berhubungan dengan papanya, mamanya selalu jadi orang lemah, yang bisanya nangis.

"Ma, takdir kita kebetulan aja sama kaya tante Iren ma"

"Beda Ji" melepaskan pelukannya, Jiho menatap mamanya dengan tatapan bertanya.

"Setelah kecelakaan itu, banyak orang yang menghina tante Iren dengan sebutan 'istri pembunuh'. Kamu tau kenapa? karena mereka sempat mendengar bahwa pilot dari kejadian itu selamat dihari yang sama dengan kecelakaan, tapi mereka gak tau yang terjadi setelah 3 hari, kalau suaminya tante Iren juga meninggal

Bahkan beberapa kali tante Iren juga pernah diteror sama keluarga korban, sampai akhirnya dia pindah kesini awal tahun lalu. Dan mama juga baru tau satu bulan kemudian, waktu gak sengaja ketemu dia dipasar..."jelas sang mama. Jiho yang mendengar merasa bersalah dengan tante Iren karena udah maki maki anaknya.

Police in my HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang