Menyimpan rasa benci hanya karena gadis bernama Sofia Liu itu memiliki mata besar yang nyaris sama dengan mata selingkuhan ayahnya, membuat Kim Mingyu merasakan kesulitan karena sikapnya sendiri. Darah mudanya menggelegak dan menghasilkan ucapan-uca...
Donzello berdeham pelan. Dia yang baru saja memeriksa seluruh pengawal di kediaman Kim mencegat langkah Mingyu yang sedang mengancingkan jaketnya. Adiknya itu terlihat jelas akan segera bergerak sendiri. Pemuda itu terlihat mencover penampilan menjadi sebuah penyamaran.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Donzello menghela napas pelan.
"Hati-hati lah dan pastikan membawa setidaknya 4 orang."
"Aku akan menghubungi mu, hyung."
"Mulai dari mana?"
"Aku perlu bertemu Zhang Jiangsu sekarang."
"Baiklah. Bawalah mobil..."
"Itu terlalu menghambat. Aku akan memakai motor."
Sekali lagi Donzello menghela napas. Dia menatap Mingyu yang membetulkan letak masker di wajahnya sambil berjalan keluar. Donzello masukkan kedua tangannya ke saku celana dan menatap Mingyu yang pada akhirnya melaju keluar dari halaman kediaman Kim dengan motornya.
Bertemu di tempat keramaian jelas hal yang harus dilakukan sekarang. Pergerakan yang bisa jadi diawasi oleh orang-orang dengan kepentingan khusus membuat Mingyu memilih bergerak membaur di keramaian. Akhir minggu yang sudah sangat padat dan ramai di tepi danau Seokcho.
