9

2.2K 561 103
                                    

*Komen! Jangan diem aja heh.

Ternyata, pembaca lebih suka naskah dengan judul yang menarik seperti :

1. Malam yang menggairahkan
2. Gairah sang CEO
3. Terpaksa kawin
     dll

Mana ada yang suka naskah berjudul aneh kaya LEVANTER dan HELLEVATOR.

BANG CHAN...kita salah milih judul deh Chan huhu...

Sofia menepuk bahunya sambil menatap Mingyu yang masih meringkuk di sampingnya. Sungguh, demi apapun juga, Sofia tidak bisa mempercayai situasi sekarang. Menemani Mingyu yang nyatanya tidak mau pulang bahkan setelah makan dan melamun hingga larut. Setelah Mingyu minum cukup banyak, mereka berakhir tidur di tempat itu hingga pagi!

Sofia menoleh ke kanan dan ke kiri. Langit masih gelap. Satu hal yang menjadi pertanyaannya adalah, mengapa tidak ada seseorang yang menegur mereka karena memakai fasilitas umum hingga melebihi jam pemakaian? Sepertinya, banyak orang mengenal Mingyu dan membiarkan apa yang dia lakukan setelah mengetahui bahwa itu adalah dirinya. Sofia bahkan melihat seorang pria menutup motor Mingyu dengan pelindung ketika hari mendekati tengah malam.

Sofia melepas jaketnya dan menutupkannya pada pundak Mingyu. Dia menghela napas dan mengamati wajah Mingyu yang tertidur pulas. Pemuda dengan kesakitan yang begitu banyak. Siapapun, akan merasakan kesakitan yang sama ketika melihat kondisi orangtuanya seperti itu. Bagaimana tidak? Rumah tidak lagi menemukan hakekatnya sebagai rumah bagi keluarga ketika ada orang asing dengan tidak tahu malu masuk dan mencoba menjadi bagian dari rumah itu dengan merebut pemimpin keluarga.

Sofia mengikat rambutnya dengan ikat rambut di tangannya. Dia beranjak setelah memastikan Mingyu benar-benar pulas. Dia menapak tangga dan berjalan di sepanjang jalan untuk menemukan apapun itu yang bisa meredakan pengar yang pasti akan dialami oleh Mingyu nanti begitu dia terbangun.

Setelah berjalan hingga ujung jalan, Sofia masuk ke sebuah kedai. Dia memesan sup iga dengan ginseng dan meminta tolong pada pemilik kedai untuk mengantarkannya ke bawah bersama dengan dua botol air mineral.

Alis Sofia bertaut ketika pemilik kedai mengangguk dan menyebutkan nama tuan Kim Mingyu. Jelas sekali pemilik kedai itu adalah salah satu orang yang menghafal keberadaan Mingyu di tempat itu pada saat saat tertentu. Sofia merunduk dalam dan keluar dari kedai. Dia kembali berjalan dan menapak undakan. Mingyu masih meringkuk dan suasana di sekeliling masih sepi. Jogging track di depan belakang mereka menggelar selimut juga belum ada yang melintasinya mengingat pagar masuk area itu masih ditutup.

Dan seperti tidak pernah terjadi apapun. Seperti hal itu sudah sangat biasa dan bukan kali ini saja Mingyu melakukannya. Mingyu duduk dengan acuh setelah membasuh wajahnya di sebuah wastafel yang menjadi fasilitas di tempat itu. Dia menyendok sup yang baru saja diantarkan oleh pemilik kedai dan memakannya panas-panas. Mengabaikan Sofia yang menatapnya prihatin.

 Mengabaikan Sofia yang menatapnya prihatin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hellevator : Terjerat Pesona Sang Pewaris Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang