44

1.7K 397 76
                                    


Adakah yang kangen Kim Mingyu?

Terpikirkan pertama di pagi hari, terpikirkan terakhir di penghujung hari. Dan terpikirkan di antara waktu keduanya.

Alias, tiada waktu tanpa memikirkannya.

Siapa?

Ada yang unfollow IG aku 5 orang. Udah aku banned ya. Padahal ada yang menarik nanti begitu Levanter PO

Hehehhehehhehe

Kadang orang tanpa sadar menyia-nyiakan keberuntungan jauh sebelum dia datang

Stay positive guys

Hwang Hyunjin aja balik masa aku enggak?

Demi apa? Aku kan sayang kalian semua

Semoga hari Sabtu kalian menyenangkan. Tetap sehat semua.

*

Suasana lengang yang biasa walaupun penghuni rumah bertambah.

Sofia menatap kelebat seorang perawat mendorong tuan Kim di kursi rodanya menuju halaman samping setelah sesi sarapan yang sangat pagi. Semua kegiatan berubah menyesuaikan dengan jadwal minum obat tuan Kim dan keadaannya yang belum bisa berjalan sendiri.

Sofia menghela napas dan melanjutkan langkahnya ke sayap kiri. Dia ingin memastikan semua keperluan Tao dan Ping Ping tidak ada yang terlewat. Ping Ping sudah melakukan pembicaraan pribadi dengan nyonya Nara sesaat setelah sarapan.

Langkah Sofia melambat ketika dia bisa melihat di kejauhan tuan Kim terlihat duduk berjemur dan perawat meraih selimut di pangkuannya lalu duduk di sebuah bangku taman. Sofia mengamati pria itu lekat dan bertanya dalam hati, apakah benar semua bisnis yang sangat besar dan kuat dari keluarga Kim berasal dari tangan dingin pria itu? Tuan Kim bahkan lebih terlihat sebagai pria yang tidak memiliki tanggung jawab tinggi. Dia mengabaikan keberadaan Nari dan belum pernah sekalipun melihatnya. Pria itu juga terlihat dingin terhadap tamu. Apa yang sebenarnya ada di pikiran pria itu? Bukankah seharusnya dia bersyukur masih berada di tempat itu?

Sofia membuka tirai ruangan di sayap kiri. Matahari yang meleburkan embun dan sisa hujan semalam, menyeruak dan luruh ke lantai sebelum bias ke tembok ruangan.

Sofia menoleh ketika melihat Ping Ping dengan cekatan membantunya dan mereka berakhir menatap halaman samping.

"Kita seperti dua perempuan asing yang terdampar di negeri yang sangat jauh."

Sofia tersenyum dan mengangguk menyetujui apa yang Ping Ping ucapkan.

"Dengan cita-cita yang tidak muluk namun kenyataannya kita terlibat dengan para pria yang memiliki kehidupan di luar nalar kita. Kau lebih berpengalaman tentang situasi ini karena kau bersama Zhang sejak masih remaja. Tapi tidak denganku. Aku benar-benar tidak tahu arah."

"Semua terlihat baik-baik saja untukmu Sofia. Kecuali...Tuan Kim?"

"Aku bahkan tidak yakin dia menyetujui keputusan Kim Mingyu untuk bersamaku."

Sofia menghela napas dan menyedekapkan tangannya di depan dada. Dia menatap Tuan Kim lagi. Pria itu duduk diam dan membaca buku di pangkuannya.

"Ibarat aku berada dalam sebuah kapal, aku hanya punya satu nahkoda saja. Kim Mingyu. Keadaanku tak jauh lebih baik darimu." Sofia meneruskan kata-katanya.

"Ini sangat meresahkan. Diam tanpa mengetahui apa sebenarnya rencana para pria? Bagaimana dengan Tao? Bagaimana kalau mereka benar-benar mengambilnya?"

"Tenangkan dulu dirimu. Setidaknya pikirkan Tao. Dia akan khawatir kalau kau gelisah seperti sekarang."

Hellevator : Terjerat Pesona Sang Pewaris Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang