Bab 24 - Prosesi adat Langkahan

141 10 0
                                    

Bukan hal yang mudah untuk menjadi calon istri seorang prajurit TNI. Serangkaian tes harus Mereka jalani untuk memenuhi persyaratan. Karena menjadi istri seorang prajurit itu memiliki tanggung jawab yang tidak mudah. Mereka harus mendampingi suami dan akan tergabung dalam organisasi Persit (Persatuan Istri Tentara). Oleh karena itu, ada banyak syarat yang harus Mereka hadapi.

Syukur lah semua syarat kedinasan sudah dijalani dan dilaporkan oleh Rajendra dan calon istrinya. Keduanya kini siap untuk menikah secara catatan sipil.

Namun seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, hari ini akan dilangsungkan prosesi adat ‘Langkahan’ sebagai syarat bagi Rajendra untuk menikah mendahului kakaknya.

Rani terlihat sangat cantik dengan menggunakan kebaya transparan kombinasi bordir dan payet berwarna navy yang dipadukan dengan kain batik berwarna senada. Aksen transparan dibagian bahu dan lengan Rani ini membuat auranya semakin seksi.

Juan menatap lekat ke arah Rani yang tengah duduk dan diapit oleh kedua orang tuanya.

Sementara Rajendra melakukan sungkem kepada kakaknya setelah memberikan salam terlebih dahulu. Ia mengucapkan permohonan maaf dan memohon izin serta keikhlasan Rani untuk bersedia di langkahi.

“Mbak Rani yang Kusayangi sepenuh hati, terima kasih karena Engkau selalu mendukung setiap keputusanku, seperti hari ini Kau berada disini untuk memberikan doa restumu untukku yang akan menikah lebih dulu. Mohon maafkan segala kesalahanku padamu, Aku melangkahi bukan karena tak menghargaimu sebagai kakakku, Aku hanya ingin hubungan ini menjadi jauh lebih baik dan menjadi halal dihadapan Tuhan. Restu darimu adalah hadiah paling berharga untukku. Dan doaku untukmu, semoga Kau segera dipertemukan dengan jodoh yang baik, yang dihadiahkan Tuhan untukmu,” ucap Rajendra dengan diiringi suara musik gamelan yang mendayu – dayu.

“Rajendra Wirayudha Gunawan, Adik kesayangan Mbak yang kini telah menjadi seorang laki – laki dewasa. Hari ini Engkau duduk dihadapan Mbak dan meminta restu kepada Mbak untuk menikah dengan perempuan pilihanmu. Dengan segenap hati, Mbak ikhlas dan memberikan restu untukmu,” ucap Rani dengan suara bergetar. Air matanya tak henti mengalir di kedua pipinya. Rajendra memeluk Rani yang menangis di hadapannya.

Suasana haru menghinggapi semua yang ada diruangan itu. Bu Widya dan Pak Gunawan yang berada disamping Rani pun tak henti – hentinya meneteskan air mata.
Pembawa acara kemudian mengarahkan kepada Rajendra untuk menyerahkan ‘Plangkahan’.

Rani menerima dengan perasaan yang bercampur aduk, namun Ia bahagia melihat adiknya akan melangkah ke jenjang pernikahan.

***

Beberapa kerabat yang menghadiri acara Langkahan tadi sudah banyak yang pulang. Kini hanya tinggal Juan yang menunggu giliran untuk bertemu dengan Yangti.

Juan baru sampai di Jogja dini hari tadi, dan dia baru datang ke rumah Rani saat acara hendak dimulai.

Rani menghampiri kekasih sesaatnya yang tengah duduk di kursi tamu. Juan menyambut kedatangannya dengan gembira. Sudah dua hari tidak bertemu, akhirnya Ia bisa bertemu dengan bidadari pujaan hatinya.

“Hai sayang, apa kabar? Kamu cantik banget hari ini,” puji Juan yang tentu saja membuat pipi Rani merona.

“Cantik apaan, mata sembab begini,” jawab Rani sambil menunjuk ke arah matanya.

“Tetap saja, bagiku Kamu adalah keindahan tak bertepi,” ujar Juan mencubit gemas hidung Rani.

“Hmm ... gombal,” ucap Rani sambil meninju lengan Juan. “Yuk masuk, Aku kenalkan kepada Yangti,” imbuh Rani kemudian menggandeng tangan Juan dan menuntunnya masuk ke rumah.

“Harus sekarang banget nih?” tanya Juan menarik tangan Rani yang sudah berjalan duluan.

Jodoh Pilihan EyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang