Bab 2 - Meeting

849 37 3
                                    

Playlist Love Me Like You Do - Ellie Goulding.

“Apa masih ada yang harus aku tanda tangani?” tanya Lucas kepada sekretarisnya.

“Tidak, sir.”

“Kau boleh keluar.” Marinka—sekretaris Lucas membungkuk hormat sebelum keluar dari ruangan.

Lucas mengeluarkan rokok dari sakunya dan membakar ujungnya menggunakan korek. Ia menghembuskan kasar asap rokok tersebut. Akhir-akhir ini kepalanya dipenuhi oleh banyak hal. Membuat dirinya stress dan melampiaskannya kepada nikotin itu. Lucas bahkan sudah tidak tidur selama dua hari. Kepalanya sedikit sakit sekarang.

Lucas mengambil ponselnya dan menghubungi Selena. Ia merindukan kekasihnya itu. Lucas meminta Selena untuk datang ke kantor dan Selena menyutujuinya. Ia tersenyum tipis. Selena memang selalu mengerti dirinya, lebih dari siapapun. Tidak menunggu waktu yang lama, kekasihnya pun datang dengan membawa makan siang.

Lucas menyambut Selena dengan pelukan hangat. “Aku merindukanmu, El.”

“Aku juga merindukanmu Jay.” mereka berciuman mesra melepas kerinduan masing-masing. Namun ciuman itu semakin liar dengan tangan Lucas yang membuka resleting dress yang Selena kenakan.

“Kau ingin sekarang?” tanya Selena memastikan. Lucas menghentikan tangannya dan menatap manik mata Selena dalam.

I want you now, El.” tanpa menunggu respon Selena, Lucas segera mengangkat tubuh ramping Selena. Refleks Selena melilitkan kakinya kepada pinggang Lucas. Mereka terus berciuman hingga sampai kedalam kamar yang memang Lucas siapkan di dalam ruangannya. Untuk berjaga-jaga.

Lucas melepas pakaian yang Selena kenakan, hingga wanita itu hanya memakai bra dan celana dalam. Ia kembali mencium sang kekasih dengan liar dan dalam. Ciumannya turun ke leher jenjang milik Selena. Menggigit, menghisap dan mencumbu habis disana. Setelah bermain-main dengan lehernya, Lucas menurunkan ciumannya di dada Selena. Ia sedikit bermain-main disana. Lucas membuka celana yang ia pakai dan juga melepas celana dalam selena.

You are so damn sexy, El.” ujar Lucas dengan suara serak akan gairah. Matanya terus memandangi tubuh Selena yang tak berdaya dibawahnya. Selena sudah tidak bisa berkata apa-apa. Tubuhnya bergetar menginginkan lebih.

“Lakukan, aku sudah tidak tahan.” Selena berkata dengan napas terengah-engah.

Membuka lebar paha Selena, Lucas mendorong kejantanannya menuju vagina milik Selena. Kenikmatan pun menyelimuti mereka berdua. Lucas memakai pakaiannya kembali setelah mereka selesai. Ia mencium kening Selena dengan hangat.

“Kau bisa istirahat disini. Aku harus kembali ke mejaku sekarang.”

“Tinggalah sebentar saja. Aku masih merindukanmu.” rengek Selena. Ia bangun dari tempat tidur dan bergelendot manja di leher Lucas.

Lucas terkekeh geli. Ia pun menopang bokong Selena dan membawanya ke meja kerjanya. Selena terlihat panik karena dia tidak mengenakan sehelai benang pun saat ini. “Jay, aku belum berpakaian!” ia segera meloncat turun dari gendongan Lucas, yang dibalas tawa geli kekasihnya.

Selena menggerutu kesal, namun dengan cepat ia memakai kembali dalaman dan dressnya. Setelah selesai Selena keluar dari kamar dan berjalan ke meja tamu, mengambil kotak makan siang yang tadi ia bawa dan belum sempat termakan karena kegiatan mereka.

“Aku membawakanmu makan siang. Aku memasaknya sendiri. Cobalah.” Selena mengambil sendok yang ia bawa dan menyuapi Lucas yang sudah fokus pada lembar kerja. Lucas menerima suapan tersebut.

“Bagaimana?” tanya Selena dengan wajah penasaran.

Lucas menatap Selena dan tersenyum. “Masakanmu tidak pernah mengecewakan, El.” ia membuka mulutnya lagi dan Selena kembali menyuapinya. “Apakah kau tidak ada jadwal syuting?”

Side Of New York | #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang