"Apa kau bahagia telah menjual anak mu?" Tanya Chung hee dengan senyum yang mengerikan.
______________________________________
"Yakkk kau siapa? Aku bahkan tak mengenal mu" ibu Hyun na menghempaskan tangan Chung hee namun pegangannya terlalu erat
"Kau kira aku tak tau apa yang kau lakukan pada putri mu hemm? Lihat saja kau akan mendapatkan balasannya" Chung hee semakin mengeratkan cengkeramannya
"Yakkk lepas apa kau pikir tak sakit? Dan apa yang kau bicarakan aku tak mengerti" ibu Hyun na terus memberontak untuk dilepaskan, Chung hee hanya tersenyum dengan tatapan tajam.
Ponsel Chung hee berbunyi lalu Chung hee mengangkat panggilan itu yang ternyata itu Ha Joon.
===========
===========
===========
==========="Persiapkan semua yang ku minta" Ha Joon menghisap rokok yang ada ditangannya. Saat Ha Joon memejamkan matanya sejenak terlintas wajah Hyun na saat ia tersenyum melihat taman yang ada dirumah Ha Joon.
"Kenapa aku memikirkannya, waaa aku rasa aku sudah hilang akal karenanya" ia kembali menghisap rokok lalu mematikannya dan berlenggang pergi. Saat Ha Joon menuruni anak tangga terdengar suara tawa anak kecil yang tak asing ditelinga ya dan juga ada suara Hyun na yang ikut tertawa, Ha Joon mencari sumber suara itu yang ternyata berasal dari tamannya. Ha joon melihat seorang gadis kecil berada dipangkuan Hyun na yang sedang tertawa lepas, saat melihat gadis itu Ha joon segera mendekat dan mengambil gadis kecil itu dari pangkuan Hyun na lalu memeluknya.
"Daddyyy" panggil gadis itu pada Ha Joon, Hyun na terkejut mendengarnya entah mengapa setiap melihat Ha Joon Hyun na ketakutan dan selalu tak berani menatap Ha joon.
"Kenapa tak memberitahu jika akan datang" Ha Joon yang biasanya terlihat menyeramkan kini berubah menjadi sosok ayah yang baik
"Hehehe aku merindukan daddy, apa daddy tak merindukan ku?" Tanya gadis itu yang masih dalam pelukan Ha Joon
"Tentu daddy merindukan mu sangat teramat merindukan mu" Ha Joon menciumi kening dan pipi gadis itu
"Apa yang kau lakukan disini hmm?" Tanya Ha Joon pada gadis itu
"Tadi saat aku baru sampai, aku berlari karena ingin bertemu daddy tapi aku terjatuh dan bibi itu membantu ku" ucap gadis itu sambil menunjuk Hyun na, Ha joon mengalihkan pandangannya dan melihat Hyun na yang tertunduk
"Apa ada yang sakit? Tapi daddy tak mendengar tangisan mu?"
"No daddy, aku sudah besar jadi tidak menangis lagi"
"Wahhh pintar sekali putri daddy"
"Daddy turunkan aku, aku ingin bermain kembali bersama bibi itu"
"Baiklah tapi kau tak bisa bermain dengan bibi itu, karena bibi itu akan pergi bersama daddy untuk berkerja nee, jadi nanti lagi bermain bersama daddy saja"
"Tapi maunya sama bibi"
"Bibi itu harus berkerja bersama daddy jadi mainnya nanti saja nee?"
"Pokoknya mau sama bibi" gadis itu berjalan mendekat kearah Hyun na dan memegangi tangan Hyun na, Hyun na yang tangannya dipegang terkejut dan pacuan jantungnya menjadi cepat
"Sayang bibinya harus kerja dulu" Ha joon berusaha membujuk putrinya agar mau melepaskan Hyun na
"dad i just want to be with aunty" gadis itu menjawab dengan nada sedikit tinggi
"HYEJIN JANGAN MEMBANTAH" Ha joon yang sudah emosi meningkatkan suaranya, bukan hanya putrinya yang terkejut tapi juga Hyun na
"Dad..daddy kenapa me.. memarahi ku huweeeeee" tangisan Hyejin pun pecah dan semakin erat memegangi tangan Hyun na
"Maafkan daddy" Ha joon langsung tersadar dah merutuki dirinya
"Huweee daddy jahat" Ha joon mendekat dan ingin memeluk Hyejin tapi Hyejin bersembunyi dibalik Hyun na
"Pa..paman biar a..aku saja" Hyun na langsung mengangkatnya dan membawa tubuh Hyejin dalam gendongannya lalu menenangkan Hyejin. Ha joon yang melihat bagaimana Hyun na menenangkan putrinya dan jari lentiknya mengusap surai kelam putrinya, tanpa sadar sudut bibirnya tertarik.
"Hyun na ku tunggu diruangan ku" Ha joon berjalan pergi saat sudah didepan lift ia menoleh dan tersenyum lalu berjalan masuk. Ha joon memang jarang menggunakan lift dirumahnya tapi kali ini ia tak sanggup rasanya berjalan karena melihat Hyun na yang perlahan merasuki jiwa dan pikirannya.
============
============
============
============"Mulai sekarang kau akan mendapatkan pendidikan tapi pendidikan yang kau jalani hanya dari rumah dan aku tidak mengizinkan mu untuk bersekolah di sekolah umum" entah bagaimana Hyun na mengungkapkan kegembiraannya tapi yang pasti ia sangat senang
"Tapi semua itu tidak gratis, karena tak ada yang gratis didunia ini kau tau apa yang ku maksudkan?" Ha joon mendekat kearah Hyun na dan mendekatkan wajahnya tepat didepan wajah Hyun na yang jaraknya hanya beberapa centimeter
"Mulai sekarang jika aku berbicara jangan menundukkan pandangan mu karena itu membuat ku susah melihat wajah mu dan aku telah menyiapkan kamar untuk mu yang berada disebelah kamar ku" nafas Ha Joon menerpa wajahnya dan membuat hati Hyun na gusar
"Sekarang pergilah bersiap untuk makan malam dan gunakan gaun yang ada di kasur mu" Hyun na membungkuk dan berjalan pergi, saat sudah beberapa langka Ha joon menarik tangan Hyun na dan mencium bibir Hyun na juga melumatnya. Hyun na yang terkejut hanya terdiam namun saat nafasnya sudah mulai habis ia memberontak dan akhirnya ciuman itu pun berakhir.
"Sebagai ganti nanti malam karena malam nanti aku tidak menyentuh mu agar besok belajar mu lebih fokus" satu senyuman dari Ha Joon pun lolos Hyun na yang melihatnya sedikit tak percaya tapi itu memang benar.
==============
==============
==============
==============TBC
Haiii akhirnya bisa up lagi. Maaf untuk semua pembaca setia MPSD dan makasi atas dukungan dari kalian. Jangan lupa vote and share follow juga jangan lupa
See you next chapter byee
KAMU SEDANG MEMBACA
My possessive sugar daddy
Fantasia"Ibu mu telah menjual mu kepada ku jadi sekarang layani aku dan jangan coba untuk kabur, kalau sampai kabur ku pastikan seluruh keluarga mu musna ditangan ku" ucap Ha Joon sambil membuka kemeja hitam yang ia kenakan "Tolong kembalikan hiks.. aku pad...