tien 10

1.1K 38 0
                                    

Setelah telp terputus Chanyeol kembali menatap layar tablet itu
"Jelas saja kau jadi bahan rebutan mereka, kau memang sangat cantik" gumam Chanyeol lalu ia menghisap rokok yang sedari tadi ia pegang.
______________________________________

Tak terasa hari sudah malam dan entah berapa lama Chanyeol memantau Hyun na dari layar kamera, kini matanya sudah sangat berat dan ingin tidur sejenak, namun disaat ia akan menyandarkan kepalanya handphone miliknya berbunyi.

"Nee"
"Baiklah akan aku kerjakan" setelah sambungan telp terputus Chanyeol mendesah kesal namun ia harus segera bergegas.

Chanyeol keluar dari mobilnya dan saat ia melihat kearah jam tangannya ternyata sekarang sudah jam 1 dini hari.

"Pasti sudah sepi" gumam Chanyeol sambil melangkah menuju kediaman Ha Joon. Ia mengendap ngendap masuk kedalam dan terlihat penjagaan kian diperketat, begitu banyak penjaga yang berlalu lalang.

"Sial, kenapa banyak sekali? Apa mereka tidak capek seharian berdiri? Bodoh itu bukan urusan ku" yaa Chanyeol sedang bertarung dengan pemikirannya sendiri.

Kini Chanyeol sudah berada dihalaman belakang rumah Ha joon dan ia melempar batu kecil kearah jendela kamar Hyun na.

Hyun na yang sedang membaca buku pemberian Chanyeol, merasa ada yang melempar sesuatu di jendela kamarnya ia keluar dan memeriksanya, namun ia berjalan dengan berhati hati agar Hyejin yang sudah terlelap tidak terbangun.

Saat sudah berdiri di balkon kamarnya, ia melihat kebawah dan ia menemukan gurunya yang sedang melambaikan tangannya dan sesekali meletakkan tangannya dibibir, mengisyaratkan Hyun na untuk diam.

Saat akan berbicara tiba-tiba ada beberapa penjaga sedang berpatroli, dengan cepat Chanyeol bersembunyi di balik salah satu pohon yang ada disana. Jantung Chanyeol berdetak kencang karena jujur ia takut ketahuan dan tentu saja nyawanya tidak akan selamat jika ia ketahuan.

Saat dirasa para penjaga itu sudah pergi, ia keluar dari persembunyiannya dan kembali memanggil Hyun na, yang ternyata Hyun na juga bersembunyi kembali masuk ke kamarnya.

"Hyun na..." Panggil Chanyeol dengan sangat pelan bahkan bisa dibilang seperti berbisik. Chanyeol merutuki kebodohannya karena dengan cara itu Hyun na tak akan keluar namun jika ia melempar batu kecil lagi kejendela Hyun na, khawatir jika penjaga tadi akan datang lagi.

=============
=============
=============
=============

Ha Joon sedang sibuk dengan laptopnya dan ditemani segelas wine. Ia terus melihat saham perusahaannya yang kian lama semakin menurun, Ha Joon meremas gelas wine yang ia pegang dan membuat gelas itu pecah sehingga beberapa serpihan pecahan gelas itu melukai tangannya. Darah segar mengalir tanpa henti dari tangan Ha Joon. Terlihat tatapan penuh amarah.

Ha Joon mengambil ponselnya "get everything ready, let's go now" setelah menutup panggilan singkatnya, ia mengambil kertas yang ada dimeja kerja miliknya lalu mengusapkan tangan penuh darahnya pada kertas itu yang berisi laporan keuangan perusahaannya dan beberapa laporan yang lain.

=============
=============
=============
=============

Chanyeol sedang mengendarai mobilnya dengan cepat, memecahkan keheningan malam kota Seoul dan sesekali matanya melirik spion tengah mobilnya dan terlihat seorang gadis yang sedang meringkuk di kursi belakang mobilnya dengan sebuah jas yang menutupi tubuhnya. Ya itu Hyun na, entah bagaimana cara Chanyeol bisa membawa keluar Hyun na dari kediaman Ha Joon yang pasti kini Chanyeol tak ada hentinya melirik spion tengah.

Drrttt...
Drrttt...

Ponsel Chanyeol bergetar dan ia segera mengangkat panggilan itu saat melihat nama yang tertulis.

"Ya, aku sudah membawanya"
"Baiklah, setelah ini biarkan aku istirahat aku sungguh sangat mengantuk"

Setelah panggilan itu terputus, Chanyeol semakin menambahkan kecepatannya.

Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam, ia telah sampai di sebuah mansion yang sangat mewah dan besar lokasinya terletak didekat pantai dan jauh dari keramaian kota. Chanyeol memarkirkan mobilnya dihalaman mansion tersebut dan keluar tak lupa juga iya mengangkat tubuh Hyun na ala bridal style

Kaki panjangnya membawa Chanyeol dan Hyun na masuk kedalam mansion itu, saat pintu terbuka terlihat seorang pria dengan tuksedo berwarna hitam serta beberapa bodyguard yang berdiri dibelakangnya. Pria itu tersenyum penuh arti saat melihat Chanyeol membawa apa yang ia inginkan.

"Tak ku sangka kau bisa melakukannya" ia memberi tepuk tangan untuk Chanyeol atas usahanya dan hanya dibalas Chanyeol dengan decihan

"Dasar tak tahu malu, sudah tua masih saja mengincar anak-anak. Pedofil" sarkas Chanyeol.

"Hei, diamlah yang terpenting kau kan mendapatkan imbalan mu dan berikan dia pada ku" ia menunjuk Hyun na yang tertidur pulas digendongan Chanyeol, Chanyeol hanya melirik Hyun na lalu menatap wajah damai Hyun na saat ia tertidur.

"Berapa yang ku dapatkan atas apa yang kulakukan?" Salah satu ajudan maju dan membawa satu koper saat dibuka berisi lembaran uang.

"50 juta won" ucapnya sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana.

"Cih, jika seperti itu lebih baik aku kembali lagi, apa kau tau ji-" Chanyeol terdiam saat Hyun na mengerang dalam tidurnya dan menggeliat kecil.

"Baiklah 150 juta won dan berikan dia pada ku, ahh mengapa dia menggemaskan" pria itu juga melihat pergerakannya kecil Hyun na tadi.

"Baiklah" Chanyeol mendekat lalu memindahkan Hyun na dari gendongannya beralih pada pria didepannya, setalah itu salah satu bodyguard maju memberikan 2 koper yang lumayan besar pada Chanyeol.

"Senang bekerjasama dengan mu" ucap pria itu, Chanyeol tak menghiraukan ia berlenggang pergi sambil melambaikan tangannya. Yang ada dipikirannya sekarang, Chanyeol sangat mengantuk dan ingin segera tidur.

"Ahahaha she will be mine forever will be" pria itu membawa tubuh Hyun na kesebuah kamar yang sangat luas lalu membaringkannya dikasur berukuran king size.






=============
=============
=============
=============






























Hai all, maaf udah lama gak up ada masalah sama akun wp aku jadi baru bisa up sekarang, kedepannya bakal up cepet diusahakan begitu.

Jangan lupa vote biar semangat nulisnya dan share juga makasii..

My possessive sugar daddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang