"Lo kenapa?"
"JANGANN!!"teriaknya saat seorang laki-laki mencoba mendekat.
Laki-laki itu menatap gadis yang tengah duduk sambil memeluk erat lututnya dengan bahu bergetar.
"Ja-jangan..."lirihnya dengan nada bergetar karna saat itu tengah hujan.
Laki-laki tadi yang hendak menolongnya berputar arah meninggalkan gadis itu tapi...
"Lia takutt...."lirihan itu membuat langkah laki-laki itu memelan dan berbalik. Pria itu terkejut saat wanita tadi kini sudah tergelak tak sadarkan diri.
"Bangun!"ucapnya namun tak ada respon.
Laki-laki itu menatap wajah pucat bercampur air hujan itu sebentar lalu menghela nafasnya. Ia kemudian membawa gadis itu dengan diiringi hujan lebat.
___________
Gadis itu mengerjap pelan dan melirik sekitar. Kepalanya sangat pening sehingga tak kuasa bergerak. Ia kemudian tersadar jika ini bukan rumahnya. Ia meraba keningnya yang ditindih oleh kain kompres.
"Kenapa Lia bisa disini?"tanyanya sendiri. Bingung dan takut itulah yang saat ini ia rasakan.
Gadis bernama Lia itu menoleh ke arah nakas dan menemukan semangkuk bubur, susu dan sebuah note berwarna biru.
"Lo demam. Gue ke sekolah. Kalo udah mendingan pulang aja"
Lia tak tahu siapa yang membawanya kesini. Jika ia pergi ia juga tidak tahu mau pergi kemana.
Hari menunjukkan pukul sembilan lebih. Lia keluar dari kamar dengan perasaan takutnya. Lia tak ingin pergi ia takut pulang, ia takut dengan rumahnya.
Lia berdiri di depan pintu utama dan mengulurkan tangannya berniat untuk membukanya. Dengan tangan bergetar dan air mata yang sudah jatuh ia merasa sangat tak ingin pulang. Tubuh Lia jatuh terduduk lalu menyenderkan dirinya di dinding samping pintu. Menangis sambil memeluk kedua lututnya.
"Lia takut pulang.... "
"Lia enggak mau ketemu Ayah. Ayah jahat"
"Lia takut..."
Lia berdialog sendiri sambil terisak menangis sampai tak sadar tertidur di sana.
_____________________________
13.43 WIB
Pintu apartemen itu terbuka menampilkan seorang laki-laki yang memakai seragam sekolah. Mata laki-laki itu langsung tertuju ke arah wanita yang memeluk lututnya dan tak bergerak sama sekali di samping pintu.
Laki-laki itu kini duduk menyamakan dengan si wanita.
"Hei"ucap sang laki-laki sambil menepuk pundak si wanita pelan. Si wanita itu atau yang menyebut dirinya Lia itu mengangkat kepalanya pelan lalu menatap laki-laki didepannya. Sedetik kemudian ia mundur menjauh dan bergerak takut. Air matanya keluar begitu saja.
"Apa gue semanakutkan itu?"tanya sang laki-laki pada dirinya sendiri.
"Lo udah mendingan?"gadis itu mengangguk menjawab.
"Udah makan buburnya?"gadis itu menggeleng menjawab.
"Makan! setelah itu pulang"ucapnya lalu beranjak pergi. Namun pergerakannya terhenti saat tangannya di tahan oleh wanita tadi.
"Lia enggak mau pulang. Takut..."isaknya bergetar. Laki-laki itu duduk menghadap ke wanita tadi.
Melihat wajah pucat dan tubuh yang masih panas membuatnya menjadi tak tega. Laki-laki itu menaruh punggung tangannya di dahi si wanita itu. Panas.
"Lo masih demam. Ayo!"ucapnya lalu membawa gadis itu ke dalam kamar tadi. Kali ini si gadis tak memberontak.
"Tunggu disini gue mau hangatin ini dulu"ucapnya sambil membawa mangkuk bubur tadi.
Laki-laki itu pun kemudian keluar kamar dan tak berselang lama ia pun kembali.
"Makan"ucapnya sambil menyodorkan mangkuk bubur yang sudah ia hangatkan. Gadis itu mengangguk lalu mengambilnya dan mulai memakannya. Laki-laki itu hanya duduk sambil memperhatikan si gadis bernama Lia itu makan hingga habis.
"Terima kasih"ucapnya. Laki-laki itu hanya mengangguk.
"Pulang"ucapnya, sedikit sarkas namun ia tak mau orang berbicara hal aneh karna seorang gadis di apartemennya. Gadis itu yang menunduk sedari tadi kini menangis pelan dan menggeleng.
"Lia enggak mau pulang. Lia takut... Lia takut rumah"isaknya sambil menatap memohon pada laki-laki tadi. Laki-laki itu hanya menghela nafas pendeknya.
"Kenapa?"
"Takut... Lia takut Ayah... Ayah jahat.."laki-laki itu menyerngit. Ia rasa gadis ini memang ketakutan. Dengan sangat.
"Kenapa?"gadis itu tak menjawab tapi menggeleng. Laki-laki itu paham lalu menghela nafasnya sebentar.
"Tidur. Lo masih demam. Gue diluar"ucapnya lalu beranjak pergi dari sana.
___________________
Segini dulu ya😁
Janga lupa tekan bintangnya biar aku semangat nulisnya👌
Comment juga ya👌
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagara Alsean
ФанфикMari Baca!📖📖 ----------------------------------------------- Sagara Alsean namanya, laki-laki tampan nan cerdas dan terkenal dingin sedingin kutub utara. Si dingin yang menyukai sajak. Si dingin yang menyukai hujan. "Hm" ___________________ Axa A...