Hari ini Sean kembali bersekolah. Sejak pagi Lia tidak ikut sarapan dengan mereka. Lia juga tak menjawab panggilan Irene. Dan mereka merasa bahwa Lia menginginkan waktu untuk sendiri. Sean kali ini diantar oleh Papinya, Juna.
"Makasih Pi"ucap Sean lalu menyalami punggubg tangan Juna. "Belajar yang rajin. Jangan bolos"titah Juna. Sean hanya mengangguk menanggapi lalu pergi masuk ke sekolah.
5 menit dari gerbang akhirnya sampai di kelas. XII IPS 1. Sean yang merupakan siswa yang cerdas di sekolahnya. Tidak seperti siswa yang lain. Sean terkenal dingin dan tertutup. Namun, ada yang membuat Sean menarik dengan apa yang sedang teman kelasnya bicarakan. Siswa bernama Kavi di kelasnya sedang bercerita tentang seorang gadis yang ia temui tadi dijalan menuju sekolah.
"Gimana rupanya?"tanya seorang siswa lain ke Kavi.
"Cantik, punya gigi kelinci juga. Tapi kelakuannya kayak orang gila. Waktu gue sama orang-orang deket dia, eh dianya malah nangis kejer sama ketakutan gitu terus terak-tereak nyuruh gue pergi. Terus gue langsung pergi"jelas Kavi.
"Emang lu temuin di mana tu cewek?"tanya lagi siswa lain.
"Di halte deket sekolah"
Sementara itu Sean menegang. Apa gadis itu Lia? Kemudian Sean langsung mengambil hp dari sakunya lalu mencoba menelpon Maminya.
"Mami!"
"Ya nak, ada apa?"
"Apa Lia udah keluar kamar?"
"Belum. Kenapa?"
"Tolong cek Lia Mi"
"Iya sebentar..."
"SE!"teriak Irene membuat asumsi Sean menguat.
"Ya?"
"Lia enggak ada Se! Ini gimana? Lia hilang! Se!"
"Mami tenang dulu, Mami cek kamsr mandinya dulu siapa tau Lia ada disitu"
"Iya-iya..."
"Enggak ada Se! Aduh gimana ini! Se... ini gimana? Hiks"mulai terdengar isakan dari sebrang sana.
"Mami yang tenang Se bakal cari Lia sekarang"ucap Sean mengakhiri panggilan. Sean tak ambil pusing ia kemudian langsung bergegas meninggalkan kelas dan mengabaikan tatapan serta seruan teman-temannya.
Sean kemudian keluar dari sekolah dna tak mempedulikan satpam yang berteriak memanggilnya. Sean pun kemudian langsung menelusuri tempat dimana Kavi bertemu dengan gadis yang Sean yakini itu Lia.
Saat sampai di halte yang Kavi maksud ternyata Lia tidak ada disana. Dengan nafas ngos-ngosan Sean melirik kesana-kemari berharap Lia tak jauh dari situ. Kemduian Sean melanjutkan pencariannya. Namun, lagi-lagi ia gagal. Sean yang capek mengistirahatkan dirinya di depan sebuah cafe.
"Apa Lia pergi karna dengar omongn Papi?"gumamnya sendiri. Sean memijat pangkal hidungnya yang terasa berat.
Mata Sean kini menemukan sesosok yang tengah ia cari. Yang kini tengah duduk memeluk lututnya yang menurut Sean itu ada kebiasaannya di depan sebuah apotek. Sean yang sudah memastikan itu Lia langsung berlari kearahnya.
"LIA!"gadis itu menoleh dan terkejut. Gadis yang semula duduk itu kini bangkit lalu berusaha berlari namun pergerakannya kurang cepat. Sean berhasil mengambil tangannya. Lia kini berada di depan Sean seraya menunduk dan tak berani menatap Sean. Dengan bahu bergetarnya yang Sean yakini Lia sekarang tengah menangis.
"Lo mau kemana? Kenapa pergi dari rumah?"tanya Sean.
"Ma-maat"cicitnya.
"Lo mau kemana?"
![](https://img.wattpad.com/cover/289537695-288-k732994.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagara Alsean
Fiksi PenggemarMari Baca!📖📖 ----------------------------------------------- Sagara Alsean namanya, laki-laki tampan nan cerdas dan terkenal dingin sedingin kutub utara. Si dingin yang menyukai sajak. Si dingin yang menyukai hujan. "Hm" ___________________ Axa A...