Part 11: masahiro

26 4 0
                                    

Your city (y/c)

Mereka sudah sampai tujuan namun saat di lihat mahasiswa/i sangat senang karena tidak buat laporan hasil mereka jalan-jalan.

"Yah masih mending lah ketemu masahiro daripada nulis laporan" ucap (y/f) saat turun dari bus.

"Inget pacar yak jangan masahiro terus, udah ada pacar" ucap (name).

"Siapa?" Tanya shopie.

"Masahiro" ucap (name).

"Iya pacarnya siapa" tanya shopie.

"Yeuh pura-pura pikun, kan elu pacarnya gimana sih" ucap (name).

"Lah iya ya wkwkwkw" ucap shopie.

Ada seseorang yang datang dari arah stadion itu.

Yap mereka ke stadion voli karena banyak yang vote kesana kenapa? Karena "kalo vote stadion voli kalian ga akan laporan" jadi semuanya vote itu.

"HALO ADIK-ADIK SEMUA!" Teriak pria itu.

"Eh ada pacar aku dan (name), semoga ga berantem ya...." lanjutnya.

'Allahumma gue punya sepupu gini amat dah' batin (name).

"Ga kok sayang kita udah akrab tadi di bus" ucap shopie.

"Cepat sekali.... ayo masuk"

Para mahasiswa/i pada masuk ke dalam stadion dan betapa terkejutnya mereka menemukan kampus lain.

"Woi daichi kau kesini juga?"

"HEY HEY HEY ITU BUKANNYA KARASUNO!"

"Iya bokuto-san"

Tim voli itu mengarah ke tim voli karasuno.

"trip yang memenangkan bukan" ucap daichi.

Dua tim voli itu berjalan bersama memasuki stadion itu.

"Mina kemari...." ucap salah satu koordinator dari kampus mereka.

"Mohon perhatiannya ini adalah pelatih timnas Jepang dan satu lagi adalah manajer (y/c) putri, saat ini mereka lagi latih tanding untuk kalian di mohon untuk menonton di tempat duduk" ucap koordinator.

"Ck... membosankan!" Yap ternyata tim voli aoba johsai juga ada disini.

"Dan kau (name)...." tunjuk manejer tim voli putri.

Semua mata tertuju pada gadis itu.

"Kau tidak melihat grup?" Tanya menejer.

"Hah? Grup apa? Tidak" Ucap (name) sambil bertanya-tanya.

"Duh ace satu ini bikin naik darah" ucap manejer itu pelan.

"Kan udah di bilang di grup WhatsApp" lanjutnya.

"Apa itu WhatsApp? MAAP HP GUE KENTANG" teriak (name).

"GAUSAH NGEGAS JUGA!" Ucap manejer.

"HP GUE GA ADA WHATSAPP ATAUPUN INSTAGRAM SORRY SORRY AJA" teriak (name) lagi.

"GAUSAH BANYAK BA**T SANA GANTI BAJU!" perintah manejernya.

"SIAP BOSS" akhirnya (name) berlari masuk stadion, tetapi ada yang menghalanginya.

"Dia? Lawan kita? Ck!" Ucap pria itu.

"Biarin aja" ucap masahiro.

"Kau tidak akan menang...." lanjutnya.

"Ohh...."

"Oh? HANYA OH?!"

"Ya hanya oh, emang mau ngomong apa lagi?"

"Ga ada sih, dah ah gelud mulu bye"

(Name) mengakhiri perdebatan antar sepupu lalu ganti baju.

Selesai ganti baju gadis itu di kejutkan dengan timnya. Salah satu dari mereka ada yang melompat dan memeluk (name).

"YEEYYYY ACE KITA KEMBALI!" Teriak gadis itu.

"Berisik na" ucap kaptennya.

"Tapi aku senang melihat dia kembali seperti tim kita segar. Saat dia kuliah di Jepang kan tidak ada ace jadi kita semua yang jadi ace" lanjutnya.

"Jangan liberio menjadi ace juga" ucap (name).

"Tidak sesekali dia mengumpan" ucap gadis yang ada di pelukan (name).

"Yah karena sudah ganti baju kita harus menemui manajer" ucap liberionya.

Tim voli putri sudah siap tanding dan menemui manajernya.

"Bu ayo gas" ucap mereka semua kecuali (name) yang menemui masahiro.

Ini pertama kali timas Jepang dan teman-teman melihat (name) memakai baju volinya, sangat-aghhh ya begitu kira-kira pikiran masahiro dan yang lain.

"Mikir apa lu pada? HEH KAK INGET PACAR" ucap (name) yang hampir menabok sepupunya itu.

"Uihhh mantap! Tambah kurus aja pemain voli putri" ucap manajernya bangga.

"Aku khawatir kalo (name) sudah lupa" ucap liberio.

"Ya kau benar bina memang agak sedikit syok sih nanti" ucap manajer.

"Tunggu sebentar"

Timnas putri menoleh ke suara itu dan ternyata itu koordinator dari aoba johsai.

"Kalian tidak ada pelatih?" Tanya koordinator itu.

"Memangnya kenapa? Setidaknya kita tidak keberatan dan banyak berlatih itu saja" ucap kaptennya dan pergi ke lapangan.

"Sombongnya kapten kita ini" ucap (name) sambil mengacak rambut kaptennya.

"Udah gausah berantem mending langsung masuk aja" ucap daichi yang memecah pertengkaran ini.

"Tumben lu pintar daichi" ucap Asahi.

"Ya daichi benar, kita ke lapangan indoor saja" ucap iwaizumi lalu mereka berjalan ke tempat duduk.

Jadi ini stadion yang di bilang orang-orang sangat luas, mereka duduk sesuai kampus mereka.

Famous studentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang