Part 14: -

16 3 0
                                    

"Ah ya aku minta maaf soal tadi ke kalian"

Minta maaf memang mudah tapi susah untuk menerimanya, disini lah (name) di kelas jurusannya. Lagi ngapain dia? Dia lagi kena bully dari teman-temannya, emang ya temen ga ada akhlak.

Yah walaupun dia sudah di lemparin banyak kertas, kotak minuman dan yang perempuan menyeretnya ke kamar mandi tapi dia masih tetap senyum padahal mah tidak di dalam hatinya terus kenapa ga di keluarin? Resikonya besar boss sekali dia marah satu gedung fakultas ini udah runtuh.

Kabar (name) sudah beredar ke fakultas lain bahkan sampai kampus lain, (name) sudah terbiasa mengetahui hal ini.

'Tidak masalah asalkan jangan mengganggu' ucap (name) salam hati.

"Hei (name)! Keluargamu orang psikopat ya?" Tanya sekelompok ciwi-ciwi itu.

Ternyata sekelompok itu seniornya, berani sekali ya paling juga bengek mereka.

"Kalo iya memang kenapa? Kau akan berpikiran aku akan masuk penjara" jawab (name).

"Memang seharusnya kan" jawab leadernya.

"Kau tau kasus pembunuhan kakekku kan? Kau pelakunya kan?" Tanya salah satu dari mereka.

(Name) tersenyum miring, untuk apa dia membunuh kakek yang sudah mempunyai keluarga besar bahkan sampe punya cucu yang ternyata attitudenya di bawah rata-rata.

"Kau ingin tau penyebab kematian kakekmu? Kau bisa tanyakan ke polisi soal itu, jangan tanya aku" jawab (name).

(Name) berdiri dari tempat duduknya dan pergi ke kantin untuk makan.

"Ahh ya satu lagi, kakekmu meninggal 30 tahun yang lalu kan?" Tanya (name).

Mereka semua terkejut. Senior itu mengangguk.

"Jangan marah padaku, aku yang menguburnya dan kakakku yang memberitahu keluargamu setelah kakekmu di kubur. Well saya permisi" ucap (name) lalu meninggalkan senior itu di kelasnya.

Semua orang yang ada di kelas itu merasa bingung, emang (name) tau kakeknya? Ketemu saja tidak pernah di hadapan dia.

Saat (name) sudah pergi daichi datang ke kelas untuk mengajak ciwi-ciwi ke kantin bareng, mereka mengiyakan saja karena sedang di ajak tim volly ke kantin bersama.






Jam 12.30 pm

"(Name) polisi memintamu menggali jasad kakek yang aku dengar di kelasmu"

"Bukannya itu sudah dilakukan sama kita, kok sekarang?"

"Jacob memberitahuku tadi di chat"

"Tapi dia bilang mau membawa jasadnya kesini"

Cucu yang di bicarakan mereka mendengar gosip kalo ada polisi yang memanggil (name) untuk ke makam kakeknya.

"Apa aku boleh ikut?"

Semua mata tertuju pada sekelompok ciwi-ciwi begitu juga dengan tim volly.

"Hah? Jangan gila shopie"

"Aku tidak gila! Aku serius dia kakekku"

"Tidak mungkin! kakekmu hidup kembali"

"Sudah aku gali tadi malem dan tidak ada apa-apa. Bahkan pendengaranku tidak berdenging" ucap (name).

"Betul. Telinga (name) sensitif, tapi kau bisa merasakannya?" Tanya sam.

"Aku coba berkomunikasi dengannya tetapi sepertinya dia butuh ijin untuk keluar" jawab (name).

Famous studentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang