2 tahun yang lalu...Semuanya putih. Ruangan putih bagai jalan tiada ujung. Dilihat dari segala sisi pun, ruangan ini hanya putih dan kosong.
Hampa dan keheningan tercipta, keheningan dan rasa sesak mulai menghampiri.
Lelaki itu mulai paham bahwa ia sendirian, benar-benar sendirian disini, di tempat yang ia sendiri tidak tau ada dimana, tidak mengetahui sebelumnya apa yang terjadi.
"Mama?" Panggil pria itu saat melihat Mamanya di ujung sana, air mata mengalir begitu saja tanpa kendalinya.
Kerinduan membuncah hebat saat melihat Mamanya ada di depan matanya sendiri, wanita yang selama ini sangat ia rindukan. Akhirnya untuk kesekian kalian ia bisa melihat Mamanya lagi setelah kepergiannya.
Ia berlari menghampiri Mamanya, namun baru beberapa langkah sebelum ia mampu merengkuh Mamanya dalam pelukan, tiba-tiba saja bayangan sang Mama hilang berhamburan entah kemana.
"Mama? Mama kemana?" Pria itu mengedarkan pandangannya mencari keberadaan sang Mama. Ia semakin terisak kala bayangan Mamanya hilang begitu saja.
"Eza sayang?" Panggil wanita yang berada di atas langit serba putih itu. Eza mendongak ke atas mendapatkan panggilan itu.
"Mama.. Eza kangen.." lirih Eza dari bawah sana. Matanya semakin mengeluarkan banyak cairan bening.
"Eza super heronya Mama, kamu jangan sedih lagi sayang. Mama baik-baik saja di sini, kamu jangan khawatir lagi," ucap wanita itu memberikan senyuman yang sangat cantik.
Eza juga ikut menerbitkan senyumannya, ia bahagia bisa melihat senyum Mamanya lagi. "Mama turun dong.. Eza pengen meluk Mama," pintanya.
Mamanya hanya bisa menggelengkan kepalanya, dengan senyuman yang masih tercipta sangat indah. "Sekarang Mama gak bisa meluk kamu, kita pelukannya nanti aja, ya?" Ucapnya.
Eza terlihat kecewa dengan jawaban sang Mama, lalu ia bertanya apa alasannya.
"Tapi kenapa Mah? Kita sekarang udah ketemu lagi setelah sekian lamanya, Ma. Eza pengennya peluk Mama sekarang.."
"Kamu pulang sekarang, ya? Mama sayang banget sama Eza.." pinta wanita itu.
Eza menggeleng dengan kuat mendengarnya, ia sangat kecewa dengan jawaban dari sang Mama.
"Eza gak bakalan pulang, Eza sekarang udah pulang, dan ada di sini bareng Mama. Eza gak perlu lagi pulang di dunia yang selalu nuntut Eza buat kuat, padahal Eza udah capek."
Wanita itu menggeleng, "Tidak perlu sayang.. kamu harus pulang sekarang juga. Percaya deh sama Mama kita pasti bisa ketemu lagi," ucapnya.
"Tapi, apa alasannya Ma?" Tanya Eza masih tak tau apa alasan Mamanya menyuruhnya untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Eza [HIATUS]
Teen FictionKisah yang singkat. Dimana dua insan yang harus berjuang untuk hidup melawan penyakitnya. Dua orang yang saling melengkapi satu sama lain, Eza ada untuk Amaraloka, Amaraloka ada untuk Eza. Ketulusan itu seiring jalan membawa mereka dalam sebuah rasa...