Keesokannya. Sahabat-sahabatnya Eza terus khawatir dengannya, pasal sejak kemarin dan bahkan sekarang mereka tak bisa mengabari kemana keberadaannya. Bahkan kemarin mereka pulang dari kampus langsung mampir ke rumah Eza, namun justru cowok itu tak ada di rumahnya.
Sekarang mereka tengah kumpul di kantin kampus seraya khawatir dengan Eza. Mereka sebenarnya tadi ingin tanya pada Juna kemana keberadaan Eza. Tetapi mereka juga tak menemukan dimana keberadaan Juna, seakan tiba-tiba mereka berdua hilang secara bersamaan.
"Eza ini kemana sih sebenarnya? Di telepon, di chat, gak di respon semua. Nih cowok kalau ngilang bikin khawatir mulu. Entar kalau gue ketemu sama dia, gue omelin juga tuh," cerocos Joko dengan raut kesalnya.
Atlas menyaut, "Tau tuh Eja, udah asal ngilang aja gak ngasih kabar. Sekalinya ngasih kabar cuman bilang 'gapapa'."
"Oh iya, akhir-akhir ini gue juga jarang banget lihat Eza masuk kuliah. Emang dia selama ini kemana aja sih?" tanya Kisya pada mereka.
"Lah, Sya? Lo masa gak tau sih dimana Eza sekarang ini, Lo kan sahabat yang paling deket sama Eza. Ya emang sih akhir-akhir ini Eza selalu absen kuliah, tapi masa Lo gak di kasih kabar sama sekali sih sama Eza," kata Joko bertanya pada Kisya.
Kisya menggeleng, "Belakangan ini gue udah jarang ketemuan sama Eza, dia juga udah gak pernah ngabarin gue. Dan gue takut dia kenapa-napa, mau gimanapun Eza itu sahabat kesayangan gue."
Jujur saja, memang akhir-akhir ini setelah Kisya masuk kuliah. Ia dan Eza sudah jarang sekali dekat seperti dulu, waktu mereka masih SMA. Bahkan Eza juga sering menghindar darinya, entah apa alasannya. Ia bahkan sampai bingung dengan kelakuan Eza yang sekarang ini.
"Ish! Kak Eza ini bikin kita semua tambah khawatir aja," ujar Ana, sahabat Kisya sekaligus pacar dari seorang Raka.
"Coba gue chat Eza," ucap Raka kemudian merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya. Dan mulai mengirimi pesan untuk Eza.
Ternyata tak perlu menunggu lama lagi, Eza sudah membalas pesan darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Eza [HIATUS]
Teen FictionKisah yang singkat. Dimana dua insan yang harus berjuang untuk hidup melawan penyakitnya. Dua orang yang saling melengkapi satu sama lain, Eza ada untuk Amaraloka, Amaraloka ada untuk Eza. Ketulusan itu seiring jalan membawa mereka dalam sebuah rasa...