6

896 164 7
                                    

Rintik hujan menguyur kota Jakarta dari petang hingga larut. Hawa dingin semakin menusuk kulit namun itu tak dapat menembus jaket kulit yang Beomgyu kenakan saat ini.

Buktinya anak laki-laki itu tetap berdiri kokoh di depan ruko yang sudah tutup tanpa merasa kedinginan.

"Hp lo bunyi mulu, nggak lo angkat aja Gyu siapa tau penting"

Heeseung menatap jengah ke sekeliling, sebelum netranya terpaku pada ponsel Beomgyu.

"Nggak penting, kalau gue angkat pasti di ceramahin karna jam segini belum pulang" Beomgyu menendang kecil kerikil di depannya sembari menghela napas pelan.

Heeseung sebenarnya sudah bosan berteduh hampir satu jam lebih di sini, laki-laki itu pun berinisiatif untuk pulang saja.

Niat ingin nongkrong tapi hujan mengakibatkan rata-rata cafe tempat mereka nongki tutup. Ya tidak ada pilihan lain selain pulang dari pada mati kedinginan di emperan toko.

"Pulang Gyu!"

Heeseung meraih helmnya di jok motor. Beomgyu tampak berpikir.

"Pulang!, jangan keluyuran entar lo di marahin om Jaehyun mampus"

Beomgyu kembali menghela napas lagi, entah kenap menghela napas menjadi kebiasaanya sekarang. Beomgyu tak ada pilihan lain, mengecek ponsel sejenak.

Beberapa pangilan tak terjawab dari Mark, Jeno, dan Sungchan memenuhi notifikasi di beranda layar kunci.

Beomgyu mengantongi kembali ponsel dengan logo apel tergigit itu ke dalam saku jaket sebelum menaiki motor.

"Besok abis isya stay lagi di sini, gue bakal ngajak Soobin" ucap Beomgyu menyalakan mesin motor lalu tancap gas pergi ninggalin Heeseung.

....

"Kalian berdua jangan gini dong" Lia menatap kedua sahabatnya saling bergantian.

"Ego kalian udah buat semua jadi kacau, gue yakin kok kalu Taehyun punya alasan di balik semua kebohongan dia"

"Terus kita harus gimana, ndoro" Hyuka melipat kedua kakinya naik memeluk lutut, nengelamin kepala ke lipatan lutut, saking pusingnya.

Jisung kembali melahap keripik kentang buatan Chenle, saat ini ketiganya berada di apart Chenle.

"Masalah kalian belum kelar juga" Chenle datang dari arah dapur membawa 3 gelas berisi jus untuk tamunya, lalu duduk di sebelah Jisung.

"Gak, ini karna ketololan mereka berdua"

"Lo kok nyalahin gue sih" protes Jisung.

Hyuka juga menyahut "Apa yang gue lakuin udah bener kok, Taehyun emang harus di jauhin"

"Bener, jadi sahabat dia berasa gak guna"

"Tapi ya gak gini juga lah Ali, Ning kita kan bisa bicara baik-baik"

"Kita udah main hakim sendiri, mending kalian sekarang hubungin Taehyun deh suruh kesini"

"OGAH, LO AJA SONO" kompak Hyuka dan Jisung menolak permintaan Lia.

....

Brak

Pintu kamar Yeji terbanting kerasa. Pemilik kamar yang sedang berbaring di ranjang pun menoleh, sudut bibir Yeji terangkat begitu melihat Taehyun berdiri dengan tatapan tajam di ambang pintu.

Bully | TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang