Aku menatap malas orang di depan ku yang saat ini memandangi ku dengan pandangan malu malu , dengan kesal aku bertanya
"Kapan ngomong?" Tanya ku karena merasa menghabiskan waktu dengan orang satu ini
Dengan menundukkan kepala nya , Alma menatap kaki nya dan dengan suata bergetar ia menjawab "a-aku b..boleh minta kak v-vera buat jauhin kak Queen?" Pinta Alma dengan menatap mata ku dengan penuh permohonan bisa kulihat binar di matanya
Tapi siapa peduli?
Ku akui indah tetapi siapa dia sampai² dia meminta dan memohon terhadap ku? Cih , kenapa aku merasa harga diri ku tercoreng saja
"Untuk?" Tanyaku setelah sekian lama hening setelah Alma membuka suara
Entah dengan keberanian dari mana, Alma berteriak kepada Ku dengan suara cempreng nya , sungguh merusak telinga
"KAK VERA JAHATT!! SELAMA INI, KAKAK KAN YANG BUAT KAK QUEEN SAMA AKU KAYA GINI" teriak nya dengan terisak,mungkin jika di lihat orang lain dia terlihat menyedihkan
Aku menatap datar ke arah Alma yang sedang menangis menghayati , sungguh baru saja kemarin sikap Alma yaitu ramah dan polos sekarang seperti seseorang yang sedang menunjukkan sifat asli nya , tapi walaupun begitu aku menganggumi ekting nya
"Sudah?" Tanyaku menatap Alma yang lebih pendek dariku membuat Alma yang sedang terisak bingung
"Sudah?" Tanya nya balik tak mengerti
"Sudah nangis nya? Lo ngga usah merasa tersakiti kalau Lo aja yang tanpa sadar menyakiti orang lain" ucapku pedas lalu pergi meninggalkan Alma yang kini menatap kosong ke depan dengan mengepalkan tangan nya kuat
"Apa aku salah? Aku cuman ingin kebahagiaan kaya orang² , apa salah nya aku meminta kepada ayah nya kak Queen?" Guman nya
"Benar! Aku ngga salah?!! Sahabat aku aja bilang gitu , bentar² katanya dia mau pindah ke sini? Ko aku lupa sih" gerutu nya lalu pergi dan semua pergerakan dan perkataan nya tak terlepas pada seseorang yang saat ini merokok
***
Author pov
"Vera....."panggil Alex saat melihat Vera yang sedari tadi menatapnya membuatnya takut saja
"Hm?" Dehem Vera sebagai jawaban
"Vera suka aku yang begini ngga?" Tanya Alex dengan raut wajah serius dan melepaskan headphone miliknya
Vera menatap mata Alex lalu menghela nafas panjang "suka atau ngga nya itu pilihan Lo sendiri , gue ngga berhak ngelarang Lo pake ini itu" jawab nya dengan wajah tanpa minat
Alex memandang wajah Vera dan sesaat ia terpesona lagi dan lagi , dengan rambutnya yang panjang berkibar dan mata tajam khas Vera serta wajah datar andalannya
"Lex" panggil Vera membuat Alex tersadar dari lamunannya
"Apa Ra?" Tanya nya bingung
"Kemana sifat feminim Lo pas di London?" Tanya Vera dengan menaikkan satu alisnya
"Apaan-sih Ra , gue kan pengen aja gitu berubah" jawab Alex jujur
Vera lantas menoleh ke arah depan yang terlihat rerumputan hijau dan bunga² dengan memejamkan mata ia berkata "Gue ngga larang Lo kaya gini ,tapi jangan sampe lupa gender" ucap Vera tanpa memandang Alex
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Figuran?
Teen FictionPlss jgn plagiat! Disini bukan tentang kisah protagonis maupun Antagonis , ini tentang kisah seorang figuran aneh yang memilki sifat misterius . Banyaknya misteri² yang berdatangan ke seorang figuran melebihi protagonis ,bilang nya bukan kah di keh...