Di sebuah ruangan yang gelap gulita terdapat sosok manusia di pojok dengan tubuh kurang gizi dan rambut berantakan serta tangan, kaki dan leher di rantai dengan benda berat.
"Laparrr" lirih sosok tersebut sambil mengusap usap perut nya sehingga menimbulkan suara dari rantai tersebut yang memecah keheningan
Tap....tap....tap
Sebuah langkah kaki kini kian mendekat, mendekati sosok manusia yang kurang gizi tersebut dengan langkah pelan, aku terdiam sejenak lalu menunduk menatap kasihan sosok di depannya ini, setelah puas memandangi sosok tersebut aku mengeluarkan apel yang belum ku makan tadi lalu memberi ke orang di depannya sehingga aku berjongkok menyamai posisi orang di depan nya yang terlihat kurus seperti mayat hidup.
"Sekarang aku tuan mu, mengerti?" Tanya ku sambil memberikan apel kepada sosok di depan nya ini yang merebut apel dan memakan nya dengan rakus membuat ku tertegun sejenak.
Berapa hari dia tidak makan?
Beberapa menit kemudian apel yang tadi di makan pun habis membuat sosok manusia yang seperti mayat hidup pun menatap ku dengan pandangan kosong lalu mengangguk kaku.
"Laparrr" lirih nya sambil menundukkan kepala nya enggan menatap ku
Sejenak aku terdiam menatap sosok di depan nya dengan pandangan sulit di artikan lalu menatap kunci di tangan nya dan mengambil gembok mini tersebut dan memasukkan kunci nya sehingga menimbulkan suara yang amat menyebalkan.
Sosok tersebut tidak melawan dan hanya diam dengan pandangan kosong membiarkan tuannya untuk melakukan apapun, persis seperti hewan yang memberikan makan itulah tuannya
Setelah rantai rantai yang melilit tubuh itu terlepas, aku menatap sosok tersebut kasihan lalu menepuk kepala nya yang masih tertunduk dengan lembut.
"Aku tuan mu, ingat?"
"Baik" jawab nya dengan nada kaku seperti mesin membuatku mengerutkan kening, prilaku buruk apa yang bajingan itu lakukan?
"Berdiri" kataku setelah melepaskan tangan ku dari kepala nya lalu berdiri
Mirip seperti robot sosok kurang gizi itu mengangguk patuh lalu berdiri dari tempat duduk itu selama berbulan² tetapi karena kehilangan keseimbangan tubuh itu terjatuh, tanpa meringis pun sosok itu bangkit lagi lalu berdiri sambil menyesuaikan keseimbangan dengan cepat.
"Kau...."
"Tidak bisa berjalan?" Tanyaku menatap tak yakin ke arah orang di depan nya ini
"Hukuman" satu kata keluar dari sosok di depannya membuatku terkekeh kecil lalu mendekat dan menepuk bahu orang di depan nya pelan yang tinggi nya hanya sebatas bahu ku saja, jika saja dia tidak kekurangan gizi dan terhindar dari alat percobaan mereka mungkin sekarang dia lebih tinggi dari ku, melihat dia meminta hukuman entah kenapa perasaan tidak nyaman ini muncul
"Tetap hidup" jawabku singkat lalu membantu manusia yang mirip mesin ini berjalan, sungguh aku baru kali ini membantu orang berjalan, dengan posisi merangkul
Sejenak langkah sosok itu terdiam sejenak lalu memandang ke depan dengan tatapan kosong lalu Berguman
Tetaplah hidup ya?
***
"Mandilah" ucapku datar sambil memandang penampilan sosok itu yang seperti gembel jalanan entahlah atau sebut saja lebih buruk dari gembel
Oh tentang nama orang itu ku beri saja namanya Levi, entahlah kenapa aku memilih nama itu yang tiba tiba lewat di pikiran ku dipikir pikir nama itu cocok untuk dia (plss author penggemar aot, bg Levi pinjem namanya bentar)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Figuran?
Teen FictionPlss jgn plagiat! Disini bukan tentang kisah protagonis maupun Antagonis , ini tentang kisah seorang figuran aneh yang memilki sifat misterius . Banyaknya misteri² yang berdatangan ke seorang figuran melebihi protagonis ,bilang nya bukan kah di keh...