21

3.7K 319 27
                                    

Aku menatap datar ke arah 4 orang yang menganggu acara makan siang ku di kantin, seharusnya mejaku di pojok kiri ini sepi tetapi lihatlah keempat orang yang memiliki peranan penting kini ikut bergabung dengan memandangku dengan tatapan berbinar dan memelas, apa apaan tatapan itu?

Seketika perasaan aneh muncul ketika aku melihat tatapan itu, tidak nyaman, 2 kata yang ku rasakan saat ditatap seperti ini, dengan segera aku menundukkan kepala lalu berdehem mengiyakan membuat mereka segera duduk di kursi dan memakan makanan masing²

"Kau siapa?" Tanya Queen penasaran sambil melihat sosok asing yang memakai bintik hitam di telinga lalu mengikat rambut gondrong nya

"Arsen gramatha" jawab arsen sambil tersenyum ramah membuat ku berdecih

Cih, apa apaan wajah ramah itu

"Gue Queen dan ini Nanda" kenal Queen sambil memperkenalkan Nanda di yang berada di samping nya tanpa menyadari ekspresi Nanda

"Salam kenal Queen dan Nanda" salam arsen mengangguk

Alex yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas lalu beralih menatapku sejenak
"Vera..." Panggil Alex membuat ku yang menyimak hanya menatap Alex

"Aku harap kau tidak terlalu menuruti apa yang pria itu katakan" kata Alex dengan nada rendah membuatku hanya memandang datar lalu menjawab

"Tau apa kau tentang aku?" Tanya ku datar

"Aku tidak tau semuanya"

"Tapi setidaknya aku tidak terlalu menuruti perintah seseorang" lanjut Alex terkekeh menatapku

"Tch, sialan" umpatku lali berdiri meninggalkan kantin yang berisik serta meninggalkan kebingungan Queen dan yang lainya

****

Aku mengusap air yang ada di muka ku lalu melempar botol mineral tersebut ke sembarang arah, menunduk menatap pantulan wajah ku dari air danau lalu menghela nafas. Masih terngiang ngiang ucapan Alex tadi yang menyuruhnya untuk tidak terlalu menuruti perintah itu.

Berdiri dan berjalan sebentar lalu duduk di sebuah pohon rindang lalu bersandar penuh dari pohon itu kemudian mengeluarkan Vape yang terdapat di saku ku. Menghisap Vape tersebut lalu dihembuskan, aku melakukan itu berulang kali.

"Bebas,huh?" Ejek ku lalu menatap hamparan rumput di depan nya

"Terlalu lama disini hingga aku melupakan jati diri  sebenarnya" gumanku lalu menghisap Vape tersebut cukup lama kemudian  menghembuskan nya

"Indentitas palsu ini, aku sangat tidak nyaman memakai nya" ucapku lalu menatap langit langit cerah dengan sesekali dilewati burung

"Mengapa aku dilahirkan?" Tanyaku bingung kepada diri sendiri tanpa menyadari sosok di belakang nya yang menatap sedari tadi ke arah ku

"Karena kau pantas untuk sebuah perjuangan.." Guman nya menjawab lalu sosok itu menghilang menjadikan serpihan kelap kelip

Mendengar ucapan itu sontak aku menoleh ke arah belakang mencari ke sumber suara melalui mata, kosong? Mungkin halusinasi ku saja

"Kau sudah berubah banyak ya" ucap seseorang membuat ku menoleh kan kepalaku lagi ke arah depan yang terdapat Nanda yang kini berdiri di hadapan nya sambil bersender ke pohon di depan nya

"Menurut mu?" Tanya ku malas

"Ck, seperti biasa kau selalu berprilaku seperti ini..."

Not Figuran?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang