22: Desir Angin

79 12 0
                                    

Setelah mendengar berita baik dari sutradara Koo mengenai Jaehyun yang akan bermain sebagai pemeran pembantu utama di film garapan sutradara Bong, Doyoung memutuskan untuk kembali ke cottagenya.

Semenjak kemarahan Taeyong, Doyoung tidak kembali ke cottagenya karena tidak ingin merasakan atmosfer yang canggung diantara dirinya dan Taeyong. Namun di sisi lain ia juga enggan jika harus berdiam diri saja tanpa melakukan sesuatu yang dapat membantu Jaehyun dan Lucas.

Malam sudah semakin larut, namun Doyoung tetap bertekad mengambil koper beserta pakaiannya untuk pindah ke cottage sutradara Koo bersama dengan Jaehyun dan Yoonjung. Dia juga memiliki niat lainnya untuk bertemu dengan Taeyong. Untuk sekali ini saja dia ingin membela Jaehyun dan Lucas mati-matian, bahkan tidak peduli jika hal tersebut bisa membahayakan karirnya sekalipun.

Jantung Doyoung berdegup kencang saat dirinya sudah berada tepat di depan cottagenya. Sesungguhnya tidak mudah bagi dirinya untuk melawan Taeyong yang sudah dia anggap seperti belahan dirinya sendiri. Dia begitu menyayangi Taeyong, namun sudah saatnya dia menyadarkan Taeyong bahwa tirani yang dilakukan oleh Taeyong sungguh membuat keadaan menjadi tidak nyaman.

"Doyoung-ah, apa yang sedang kau lakukan? Kenapa wajahmu tampak pucat?" Sapa manager Nam yang tiba-tiba sudah berada di hadapannya.

"Hyung." Doyoung balas menyapa dengan kikuk.

Dia sungguh ingin memeluk manager Nam saat ini dan mencurahkan seluruh kegundahannya, namun semua itu hanya bisa dia bayangkan dalam benaknya saja.

"Kenapa kau seterkejut ini? Menggemaskan sekali!" Kata manager Nam sambil merangkul hangat bahu Doyoung kemudian mengusak-ngusak rambutnya seolah Doyoung adalah adik laki-lakinya yang lucu.

Doyoung tersipu untuk sesaat. Dia membalas rangkulan manager Nam dengan melingkarkan lengannya di pinggang manager tampan itu.

Manager Nam tampak sedikit terkejut dan Doyoung dapat merasakannya. Dia kemudian seketika menyesali tindakannya dan menjaga jarak dari pria pujaannya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Doyoung sembari berusaha menenangkan dirinya.

"Ah. Aku ingin berpamitan dengan Dohyun." Jawab manager Nam. "Dia ada di dalam kan?" Tanyanya.

"Molla." Jawab Doyoung sambil menggendikan bahunya. "Aku tidak kembali kemari sejak Taeyong-hyung menggila kemarin pagi."

"Ah." Manager Nam mengangguk paham.

Dia benar-benar tidak tega melihat keretakan yang terjadi diantara para member NCT saat ini. Ditambah hal tersebut tak lain merupakan imbas dari kegilaan kakak kandungnya sendiri.
"Masuklah bersamaku. Mungkin Dohyun-hyung ada di dalam." Ajak Doyoung yang dengan refleks menarik jemari manager Nam.

Manager Nam lagi-lagi terkejut dengan skinship yang dilakukan oleh Doyoung. Namun dia membiarkan saja untuk kali ini. Dia ingin membuat Doyoung agar lebih merasa nyaman.

"Ah. Maafkan aku, aku lancang sekali sudah memegang jemarimu, hyung." Doyoung memekik kesal pada dirinya sendiri.

"Gwaenchanha, kau bebas menyentuhku tanpa harus merasa canggung." Manager Nam mengedipkan sebelah matanya hingga dada Doyoung semakin berdegup kencang.

"Ah. Tidak, tidak. Aku sungguh tidak bermaksud..." Wajah Doyoung semakin memerah.

Dengan tergesa Doyoung bergegas membuka kunci pintu cottagenya agar tidak berlama-lama terbuai pada sosok pria tampan itu.

Dengan tergesa Doyoung bergegas membuka kunci pintu cottagenya agar tidak berlama-lama terbuai pada sosok pria tampan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UP from HERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang