Pagi ini Wendy terlambat bangun untuk pergi ke kampusnya.
Meski sudah memasang alarm tetapi lelah di tubuhnya masih membutuhkan istirahat yang panjang.
Dengan segera ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelah cukup bersih ia langsung mengganti pakaiannya.
Memakai kaos oblong berwarna putih dan celana jeans panjang serta mengikat asal rambut pendeknya, tak lupa dengan sepatu sport berwarna hitam biru kesayangannya.
Setelah semua sudah cukup, ia mengambil laptop yang sudah di casnya semalam, memasukkan kedalam tas miliknya lalu pergi.
"Eits kelupaan."
Css! csss!
Sebelum pergi, ia menyemprotkan minyak wangi di tubuhnya.
"Ma! Wendy pergi ya!" teriak Wendy saat sang Mama sedang memasak di dapur.
"Wendy! Sarapan dulu!" teriak Mama berlari kecil mengejar putrinya yang sudah melewati pintu.
"Gak sempet Ma! Bye Ma!"
Biasanya Wendy pergi menggunakan transportasi umum seperti bus, tapi kali ini keadaannya sangat mendesak jadi ia terpaksa menggunakan motornya.
Dengan speedo meter yang sangat tinggi, Wendy menerabas jalanan Korea yang sedikit macet. Beruntung ia tak menggunakan bus.
Satu jam sudah berlalu, dan disinilah Wendy berada.
"SON WENDY!!" teriak sahabatnya, Seulgi saat Wendy sudah nemarkirkan motornya di tempat parkir motor.
"Yow wassap Kang Seul!" balas Wendy setelah melepas helm.
"Tumben telat? Ngebut tugas ya?" tanya Seulgi sambil memberikan bekal pada Wendy.
Seulgi memiliki kebiasaan membawa 2 bekal, satu untuknya dan satu lagi akan di berikannya pada Wendy.
Itu karena ia tau, Wendy tidak pernah sarapan di rumah.
Mereka berdua berjalan melewati lorong kampus yang masih ramai, banyak yang menyapa Seulgi dan begitu pula dengan Seulgi yang balik memberi sapaan pada mereka.
"Kok gak ada yang nyapa gua sih?" monolog Wendy sambil mengerutkan kedua alisnya.
"Lu galak sih, Wen. Mangkannya jadi cewek tuh yang kalem," balas Seulgi sambil menyenggol bahu Wendy.
"Yeuu, mau gimana lagi. Udah dari sananya kaya gini nih," sahut Wendy masih setia mengerutkan kedua alisnya.
"Sesekali jadi feminim kek, jangan kaya gini mulu lu, nanti gak ada yang suka sama lu," seru Seulgi mengingatkan.
"Heh! Jangan salah ya, kaya gua nih aslinya yang naksir banyak ta- aduhh! Heh! Kalau berhenti tuh jangan mendadak dong! Kepentok kan pala gua!" cerocos Wendy saat ia tak sengaja menabrak seorang lelaki yang tiba-tiba berhenti di depannya.
Bukannya membalas perkataan Wendy, lelaki itu malah menutupi kedua telinganya.
"Ck! Bisa gak sih gak usah teriak? Gua kaga budek asal lu tau."
Lelaki yang lebih tinggi dari Wendy itu kini menatap Wendy tak suka karena sudah berteriak.
"Bukan salah gua dong, lu nya aja yang tiba-tiba berhenti, kan gua gak tau!"
Lagi-lagi Wendy membalasnya dengan berteriak.
"Eh lu, lu punya temen kaya dia apa lu gak budek? Ckckck," gumam lelaki itu lalu pergi meninggalkan Wendy dan Seulgi.
"Ugh! Gua tonjok juga muka lu!" gertak Wendy sambil mengepalkan sebelah tangannya seolah ingin menonjok lelaki tadi.
"Apanya yang mau lu tonjok, orang dia nya aja udah pergi. Udah yuk cepet!"
Wendy dan Seulgi kembali berjalan dan memasuki kelas mereka.
"WENDEEEHHHH!!" teriak salah satu temannya, Yeonjun.
"Aduh budek gua pagi-pagi di teriakin sama buaya," ledek Wendy sambil duduk di mejanya.
"Sialan lu!" umpat Yeonjun sambil melempar gumpalan kertas ke arah Wendy.
"Wen, balik kampus nanti nongki yuk?" ajak Hyuka sambil menunjukkan black cardnya.
"Ayo deh, lagi sumpek banget ini kepala gua," balas Wendy mengiyakan ajakan Hyuka lalu meletakkan kepalanya di atas meja untuk tidur.
"Ada ya modelan cewe kaya dia?" sahut Taehyun sambil menggelengkan kepala tak faham.
"Ya adalah, itu si Wendy."
"Eh Seul, tadi Wendy udah lu kasih bekalnya kan?" tanya Soobin pada Seulgi dengan berbisik.
"Udah lah. Kenapa gak lu kasih sendiri aja sih, bosen gua tiap hari ambil bekal di rumah lu mulu," oceh Seulgi yang juga berbisik.
Fyi, rumah Soobin dan Seulgi itu bersebelahan alias mereka berdua adalah tetangga.
Brak!
"Woshh, santai Gyu. Kenapa tuh wajah di tekuk?" tanya Jay yang melihat Beomgyu memasuki kelas dengan wajah yang di tekuk.
"Budek telinga gua, pagi-pagi udah di teriakin sama cewe seleboran," umpat Beomgyu sambil mengorek telinganya.
"Ha cewe seleboran? Siapa? Emang ada?" tanya Hyuka menyahuti.
"Gak tau dah gua, gak kenal."
Beomgyu langsung mendudukkan pantatnya di kursinya yang berada di meja paling depan.
"Aduh kebelet pipis!" gumam Wendy yang baru saja bangun dari tidur singkatnya lalu berlari kecil
"Wen mau kemana?" tanya Seulgi.
"Mau ke toile- aduhh!!"
Wendy tak sengaja tersandung kaki meja Beomgyu dan membuatnya terjatuh.
"Lu?!"
Brak!
"Ngapain lu di kelas gua?! Udah bikin gua ketabrak, gak minta maaf pula!" teriak Wendy sambil memukul keras meja Beomgyu.
"Lah emang gua salah? Lu aja jalan gak pake mata!" balas Beomgyu tak kalah berteriak.
"Heh! Gila ya lu? Yang ada jalan tuh pake kaki, bukan pake mata. Aneh banget."
"Aduh, susah ya ngomong sama cewe seleboran kaya lu," gumam Beomgyu sambil menoyor kepala Wendy.
"Maksud lu apaan hah?!"
Wendy yang tak terima langsung menarik kera baju Beomgyu dan membuat wajah mereka berdekatan.
Bukannya merasa takut, Beomgyu malah semakin mendekatkan wajahnya pada Wendy dan menyamarkan senyumannya.
"Eyy wait-wait, bentar Wen, Gyu. Ini kenapa sih kalian?" tanya Jake menengahi perdebatan antara Beomgyu dan Wendy.
Wendy melepaskan kera baju Beomgyu lalu membuang mukanya ke samping, dia enggan melihat wajah Beomgyu.
"Bukan masalah serius. Oke, Son Wendy gua minta maaf atas kejadian pagi tadi, lu mau maafin gua atau gak bukan urusan gua."
Beomgyu meninggalkan Wendy yang masih mematung mencerna perkataan Beomgyu tadi.
Wendy memutar bola matanya malas lalu pergi dari kelas dan melanjutkan kegiatannya yang tertunda, yaitu toilet.
Jake yang tadi menengahi pertengkaran mereka hanya diam dan bingung dengan mereka berdua.
"Kenapa sih? Emang tadi kenapa?" tanya Soobin.
"Itu si Beomgyu berhenti mendadak trus Wendy jadi nabrak dia, tapi yaudahlah itu udah tadi Beomgyu juga udah minta maaf," jelas Seulgi pada teman-temannya yang penasaran.
"Bakal perang sih ini," sahut Jihoon yang sedari tadi memperhatikan kini ikut ambil suara.
"Maksud lu?" tanya Taehyun tak faham.
"Ya lu liat aja, Wendy cewenya kaya gitu di tambah Beomgyu yany demen banget bikin orang naik darah," jelas Jihoon yang mendapat anggukan dari semuanya.
"Udahlah, biarin aja. Selagi mereka gak sampe adu jotos aja masih aman," sambung Yeonjun.
"Kenapa lu mikir mereka bakal adu jotos?" tanya Asahi menatap Yeonjun tak faham.
"Gak tau, feeling gua aja sih."
![](https://img.wattpad.com/cover/147242227-288-k8454.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CASTLE OF THE DARKNESS | WENGA [HIATUS]
FanfictionWendy yang berniat mencari kucingnya yang hilang di hutan tak sengaja menemukan dan terjebak di sebuah goa yang menghubungkan antara dunia manusia dengan dunia fantasi yang di anggap hanya dongeng Dunia dimana tidak ada cahaya hangat, melainkan hany...