༻ 0.5 ⠇THE CHAPTER 2 ༺

35 5 4
                                    

Disinilah Wendy berada, tempat yang di penuhi dengan orang yang sakit.

Motor yang di kendarai Hyuka dan Wendy menabrak sebuah truck besar yang melawan arah dan mengakibatkan tabrakan hebat.

Beruntung kejadian ini tidak sampai merenggut kedua nyawa mereka, tetapi keadaan Wendy...

"Wendy belum sadarkan diri ya?" gumam salah satu teman Wendy yang menunggu di luar ruangan.

Hyuk dan Wendy di tempatkan pada ruang ruang yang berbeda karena kondisi mereka juga berbeda.

Hyuka sebagai pembonceng mengalami luka robek di bagian lengan dan punggungnya karena gesekan aspal, lalu wajahnya juga memar dan di perban karena benturan antara motornya dan truck itu sendiri.

Sedangkan Wendy, ia juga sama halnya dengan Hyuka. Mengalami luka robek di sebagian besar tubuhnya, tubuh mungilnya itu tersangkut pada bagian depan truck dan menyeretnya dengan jarak yang lumayan jauh, beruntung ia tak masuk pada roda besar truck itu.

Tangan kirinya mengalami patah tulang, wajahnya juga sedikit di perban, seluruh tubuhnya juga di perban karena hantaman dan juga gesekan yang terjadi.

Jika kalian tau, setiap ada kecelakaan orang yang di bonceng selalu mendapat luka yang parah dari yang membonceng.

"Gua mau liat si Hyuka dulu deh," tutur Asahi yang pergi menuju ruangan tempat Hyuka di rawat.

Taehyun mengikuti Asahi untuk melihat Hyuka, sementara Yeonjun, Seulgi, Soobin, Jihoon menunggu kesadaran Wendy.

Setelah dokter mengecek kesehatan Wendy, mereka di perbolehkan untuk masuk dengan satu syarat..

"Jihoon! Bisa diem gak sih?!" kesal Seulgi karena sedari tadi Jihoon berbisikan dengan Yeonjun.

Ruangan Wendy bukanlah ruangan biasa, ini adalah ruangan vvip dengan paket lengkap.

Tersedia toilet dalam, meja dan kursi untuk tamu, tv berukuran besar dan juga kulkas.

"Siapa yang naruh Wendy di ruangan ini dah, gede banget gila," seru Soobin sambil memperhatikan sekeliling.

"Ya mana gua tau Bin, tapi bener sih yang lu bilang. Siapa yang masukin Wendy ke vvip? Apa dia ada Secret Admirer?" sambung Jihoon sambil memicingkan kedua mata sipitnya.

Plak!

"Sakit bego! Lu mukul gak kira-kira anjir!" umpat Jihoon yang mendapat pukul di bahunya dari tangan titan Soobin.

"Gua mau cek di reseptionis deh," sahut Sulgi lalu pergi meninggalakan ruangan itu.

Yeonjun, Soobin, dan Jihoon beranjak dari kursi dan mendekati ranjang Wendy.

"Gua ngilu banget liat lukanya," gumam Yeonjun sambil mengusap tubuhnya yang merinding melihat luka Wendy yang masih sedikit terlihat.

"Jake sama Jay gak kesini?" tanya Soobin pada Jihoon dan Yeonjun.

"Gak tau sih, tapi tadi katanya masih otw," balas Jihoon sambil mengecek ponselnya.

Kenapa mereka bisa datang?

Ceklik!

Pintu ruangan terbuka dimana menampakkan wajah tampan Jake dan Jay yang datang dengan membawa satu kantung berisi banyak makanan.

"Wendy mana?! Mana Wendy woy?!" teriak Jake tak santai.

"Buta mata lu? Ini yang di ranjang menurut lu siapa?" celetuk Jihoon sambil menunjuk ke arah Wendy berbaring.

Jake dan Jay secepat kilat meletakkan kantung di meja dan menghampiri Wendy.

"Serius ini Wendy?!" ucap Jay tak percaya.

Tanpa membalas dengan perkataan, Jihoon langsung mengambil papan kecil yang di letakkan di depan ranjang yang beruliskan nama Son Wendy.

"Mana si Hyuka? Asahi sama Taehyun mana? Seulgi bukannya tadi kesini ya?" tanya Jake beruntut.

"Hyuka di kamar sebelah, Taehyun sama Asahi lagi nengokin Hyuka, Seulgi lagi ngecek siapa yang bawa Wendy kesini," jelas Soobin.

Hyuka berada di kamar yang tak jauh dari kamar Wendy.

Pergi dari obrolan random para lelaki, kini kita beralih pada Seulgi.

"Maaf suster, untuk pasien atas nama Son Wendy dan Kai Kamal Huening siapa yang membayar kamar mereka?" tanya Seulgi sopan.

"Sebentar akan saya cekkan dulu ya kak."

Beberapa menit sudah lewat dan Suster itu masih belum juga menemukannya.

"Atas nama Son Wendy dan Kai Kamal Huening, kamar mereka dan semua perawatan yang di lakukan sudah di bayar lunas atas nama Tuan Cho Beomgyu."

"Beomgyu? Kenapa bisa Beomgyu?"

"Ahh maaf Suster, apa saat Wendy dan Hyuka di bawa kemari lelaki bernama Beomgyu itu juga ada?" tanya Seulgi sekali lagi.

"Benar, Ambulance datang membawa mereka. Tuan Hyuka di bawa dengan ranjang dorong sedangkan Nona Wendy di gendong oleh Tuan Beomgyu karena ranjang dorong kami kebetulan sudah kosong," jelas Suster.

"Begitu ya? Terimakasih Suster."

Seulgi kembali ke kamar Wendy dengan sejuta pertanyaan untuk Beomgyu di otaknya.

"Bagaimana bisa Beomgyu? Bukankah mereka tidak akrab?" monolog Seulgi yang tak terasa sudah sampai di kamar Wendy.

Seulgi memasuki ruangan dan melihat Jake dan Jay yang sudah ada di sana.

"Gimana Seul? Udah tau?" tanya Yeonjun.

"Udah," jawab Seulgi singkat.

"Siapa yang bayar? Siapa?" tanya Jake.

"Beomgyu."

"What the fuc*k?!"

Semua terkejut saat tau bahwa Beomgyulah yang membayar semuanya, mereka tak menyangka saja jika Beomgyu bisa menggelontorkan uang untuk gadis.

Bahkan saat berkencan dengan Ryujin, ia tak pernah sedikitpun membelikan Ryujin barang, dan ini? Gadis yang bahkan seperti Tom and Jerry dengannya rela mengeluarkan uang sebanyak itu.

"Ohh jadi ini alesan dia telpon gua buat suruh cepet-cepet dateng ke rs, ternyata dia ngebantuin Hyuka sama Wendy tadi," tutur Yeonjun.

"Kita ke kamar Hyuka dulu yuk, siapa tau dia udah bangun," ajak Seulgi.

Semua yang tadinya berada di kamar Wendy kini pindah menuju kamae Hyuka.

"Loh, Beomgyu? Sejak kapan?" tanya Seulgi yang melihat Beomgyu sudah duduk di sofa sambil bermain ponsel.

"Dari tadi sih," jawabnya tanpa mengalihkan padangannya dari layar ponsel.

"Lah? Asahi sama Taehyun mana?" tanya Jay yang tak melihat keberadaan dua temannya.

"Di kamar mandi sih kayaknya, coba cek deh," balas Beomgyu sambil menunjuk toilet.

Ceklik!

Pintu toilet terbuka dan memperlihatkan Hyuka yang sedang duduk di kursi roda dengan di dorong Taehyun.

"Lah kalo itu Hyuka, yang di ranjang siapa?"

"Bwaa!"

Itu adalah Asahi.

CASTLE OF THE DARKNESS | WENGA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang