༻ 0.9 ⠇THE CHAPTER 6 ༺

81 4 3
                                    

Wendy saat ini sudah tertidur lelap, dengan di jaga oleh Min Yoongi. Meski awalnya Wendy menolak di temani Yoongi tapi ia ingat dengan pesan sang Ibu kepada Yoongi.

"Wen-wen, galak lu gak berubah ya."

Yoongi terus menatap wajah Wendy yang sedang tertidur, sesekali ia memainkan pipi gembul gadis yang sedang tertidur di hadapannya.

Ceklik!

Suara pintu ruangan terbuka dan memperlihatkan seorang lelaki yang baru saja memasuki ruangan.

"Ngapain lu disini?"

Tanya Beomgyu yang berjalan santai ke arah ranjang.

Yoongi menyipitkan kedua matanya dan menatap sinis ke arah Beomgyu.

"Sebaliknya, ngapain lu kesini?" balas Yoongi sambil memiringkan kepalanya.

"Gua.. Gua mau ambil barang gua yang ketinggalan."

Beomgyu yang tadinya ingin menghampiri Wendy mengurungkan niatnya, ia berjalan ke arah sofa untuk mengambil earphone nya yang memang sengaja ia tinggalkan.

"Gua balik dulu, jagain Wendy."

Beomgyu berjalan meninggalkan Wendy dan Yoongi, sebelum menutup pintu ia sedikit mengintip untuk memastikan Wendy aman.

.
.
.

Beomgyu berkendara dengan sangat cepat melewati banyaknya kendaraan yang berlalu lalang menerobos dinginnya udara malam hari di Seoul.

Ia berhenti di toserba untuk membeli minuman rendah alkohol.

Kling!

Suara bel pintu berbunyi saat Beomgyu membukanya, ia mengambil keranjang untuk bawaannya.

Mengambil dua minuman yang berbeda dan satu ramyun cup.

Ia membawanya ke kasir untuk di bayar dan juga memasaknya di microwave. 'cmiiw'

Sembari menunggu mie nya matang, Beomgyu memainkan ponselnya.

Tak lama kemudian, mie pun matang.

"Makan-makan sendiri, duduk-duduk sendiri, ngomong-ngomong sendiri, mati pun sendiri."

Beomgyu bersenandung sambil membawa mienya ke kluar toko, ia memakannya di meja depan toserba.

Baru menyuapkan satu suapan ke mulutnya, seseorang datang dan duduk di depan Beomgyu.

"Hai, Gyu!"

"Uhukk! Uhkkk! Uuhhkk!" Beomgyu tersedak kuah ramyun karena terkejut saat di panggil seseorang di depannya.

"Eh sorry-sorry, Gyu. Lo gak apa kan?" ucap seorang itu sambil memberikan air mineral pada Beomgyu.

"Ryu! Ngapain sih kesini?"

Ya, seorang yang duduk di depan Beomgyu adalah Ryujin.

Sang Mantan.

"Gua tadi kerumah lo, tapi kata pembantu lo gak ada di rumah. Trus pas gua balik, liat lo lagi disini yaudah gua samperin aja," jelas Ryujin sambil tersenyum.

"Sekarang lo udah ketemu gua, trus sekarang apa?"

Bukannya menjawab pertanyaan dari Beomgyu, Ryujin malah mendekatkan dirinya pada Beomgyu dan..

Cup!

"Ryu lo apa-apaan sih?!" bentak Beomgyu sambil mengusap bibirnya yang baru saja di kecup oleh Ryujin.

"Kenapa sih, Gyu? Biasanya juga lo mau kalau gua cium."

"Itu kan dulu, itu pun karna lo paksa. Kalo gak ya ogah banget gua ciuman sama orang gak tau etika kaya lo," sinis Beomgyu sambil menatap Ryujin tak suka.

"Cih! Otak lo pasti udah di cuci sama Wendy itu kan?!" decis Ryujin sambil menyunggingkan senyumnya.

"Wendy gak ada hubungannya sama gua atau lo, jadi stop sangkut pautin hubungan kita sama dia."

Belum sempat menghabiskan makanan dan minuman yang sudah di belinya tadi, Beomgyu langsung menaiki motornya dan pergi meninggalkan Ryujin.

"Wendy.. Mau dia ada hubungan sama lo atau engga, gua tetep gak suka liat dia deket-deket sama lo."

Beomgyu berkendara dengan cepat bahkan hampir saja ia menabrak pembatas jalan.

"HARRGHHHH SIALAN!!" teriak Beomgyu sambil berkendara.

Beomgyu memutuskan untuk pergi ke rumah Yeonjun, sesampainya di sana ia melihat Yeonjun sedang makan jajangmyeon di teras rumahnya.

Tak lupa sebelum memasuki rumah Yeonjun, ia memarkirkan motornya.

"Wihh enak nih, bagi deh!"

"HEH SIALAN!"

Yeonjun mengamuk karena jajangmyeonnya di ambil dan di makan oleh Beomgyu.

Setelah berdebat beberapa menit, mereka berdua akhirnya makan bersama.

"Tumben malem-malem kesini, kenapa?" tanya Yeonjun sambil mengunyah makanannya.

"Stress gua, mana laper lagi. Tadi gua udh ke toserba tapi gara² ada si Ryujin, gua jadi ninggalin ramyun sama minuman gua disana," kelas Beomgyu sambil terus menyuap jajangmyeon.

"Kesel sih kesel, tapi ya kalo makan jangan di gass aja dong, gua juga laper!" umpat Yeonjun karena 70% dari mienya di habiskan oleh Beomgyu.

"Nih."

Beomgyu memberikan uang 200 ribu pada Yeonjun sebagai gantinya.

"Yaudah habisin aja, gua kenyang."

Setelah selesai dengan jajangmyeon, Beomgyu meninta izin pada Yeonjun untuk menginap di rumahnya, dan Yeonjun memberi izin.

Saat ini mereka sudah dalam satu kamar, hendak untuk pergi ke alam mimpi.

"Heh! Mau kemana lo?!" teriak Yeonjun saat melihat Beomgyu hendak menaiki ranjangnya.

"Tidur lah, lo pikir gua mau apa? Ngamen?"

"Enak aja lo, sono tidur sofa!"

"Pelit banget lo!"

Dengan terpaksa Beomgyu mengiyakan peraturan Yeonjun untuk tidur di sofa.

Yeonjun sudah memberikan bantal dan juga selimut untuk Beomgyu, ia ingin sekali tidur tapi matanya selalu terbayang dengan kejadian yang tadi di alaminya.

Kejadian saat niatnya ingin menemani Wendy di urungkan karna ada Yoongi.

"Sebenernya perasaan gua ke lo gimana sih, Wen? Gua suka lo apa engga sebenernya?" monolognya dengan sangat pelan.

"Choi Beomgyu, tutup mulut lo trus cepet tidur! Gua gak mau ada yang berisik di kamar gua!"

"Iye bawel lu!"

CASTLE OF THE DARKNESS | WENGA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang