Bagian 6

518 50 0
                                    

Xue Yang sekali lagi menyusul kedalam rumah pribadi Wen Rouhan. Seperti hari hari sebelumnya Wen Rouhan masih saja terikat seperti pertama kali mereka bertemu.

Selama itu juga Wen Rouhan dan Xue Yang sama sama menyusun rencana untuk mengalahkan Wen Chao dan Su She. Dan karna itu pula, Xue Yang tau jika Wen Rouhan tidak sejahat yang selama ini didengar oleh nya.

Dia seseorang yang baik, juga perencana yang handal. Seluruh informasi yang dikirimkan olehnya untuk sekte Nie Wen Rouhan yang membantu nya.

"Kau datang lagi, apa kau tidak takut ketahuan? Su She tidak mungkin tidak tau yang kau lakukan."

Xue Yang duduk di tepi ranjang tempatnya biasa duduk saat menyelinap masuk.

"Aku tidak peduli. Fokus ku sekarang hanya bagaimana cara agar kau juga bisa ku bawa pergi."

"Itu tidak mungkin, tali tali yang mengingat ku terikat oleh Wen Chao dan Su She. Jika kau menyentuhnya mereka akan segera tau. Dan kau tak akan mungkin menang melawan mereka sendiri."

" aku tau itu maka dari itu. Aku akan mencari cara apa saja agar kau bisa pergi."

Xue Yang tampak bersikeras. Ia sadar nyawanya kini benar benar ada dalam bahaya tapi, ia tak memikirkan tentang nyawa nya sendiri.

"Anak sepintar dirimu, mengapa harus terus melakukan hal kotar."

"Aku tak punya tempat untuk pulang. Kalo pun aku mati tidak akan ada yang mencariku." Xue Yan menjawab dengan enteng.

...

Rencana pelarian Fei Mei dan Xue Yang terbongkar. Su She ternyata dia telah tau sejak awal namun membiarkan nya untuk melihat langkah Xue Yang sebelumnya.

"Su She! Kau keparat!" Xue Yang berhasil di lumphkan.

"Hah! Kau fikir bocah seperti dirimu mampu mengalahkan aku! Hahahah! Tidak akan bisa." Su She tertawa bengis

Seluruh orang orang Wen Qing telah tewas. Termasuk Fie Mei ia juga telah tewas di tangan Su She.

Wen Chao dan Wen Zhuliu tetap bergerak menuju Yumeng Jiang. Sebagai pengalih perhatian agar tidak ada yang menyelamatkan Xue Yang.

Dengan energi hitam yang di kendalikan oleh Su She. Su She menghancurkannya inti emas Xue Yang. Jeritan kekasitan Xue Yang terdengar sangat keras.

Song Lan dan Xingchen yang masih berada jauh dari Xue Yang dan Su She berada mampu mendengar jeritan Xue Yang dengan jelas.

"Xue Yang!" Xingchen menerobos mayat mayat ganas yang di kendalikan oleh Su She. Dengan Shuanghua miliknya ia menangkis seranganSu She yang akan kembali menyerang Xue Yang.

Sedang kan Xue Yang sendiri sudah terluka parah. Darah tak berhenti keluar dari luka di dadanya.

Su She bertarung dengan Xingchen. Sedangkan Song Lan segera menolong Xue Yang. Membawanya ketempat yang jauh lebih aman. Membaringkannya lalu menyalurkan energinya agar kesadaran Xue Yang tetap terjaga.

"Bantu.. Xing.. Chen.. Dia tak.. Akan mampu.. Melawan .. Uhuk!"

"Xue Yang.."

Wajah khawatir Song Lan terlihat jelas saat melihat Xue Yang memuntahkan gumpalan darah segar.

Samar samar Song Lan mendengar suara teriakan prajurit. Bantuan datang. Dari kejauhan ia dapat melihat Nie MingJue dan Lam Xichen membantu Xingchen menyerang Su she.

MengYao pun telah menemukan lokasi nya.

"Bagaimana kondisinya?" MengYao datang dengan beberapa tabib dari Gusu dan Nie.

"Parah, inti emas nya hancur."

MengYao dan kedua tabib itu terkejut lalu mereka segera menangani Xue Yang.

"Tolong.. Wen Rouhan.. Dia..."

"Xue Yang!!" MengYao memekik panik saat Xue Yang kehilangan kesadaran nya.

Dia dan kedua tabib Gusu jug Nie berusaha keras menghentikan pendarahan nya.

"Gawat darahnya terus keluar."

"Jika terus seperti ini dia tak akan selamat."

Di sisi lain MingJue dan Xichen berusaha mengalahkan Su She.

Di sisi lain pun Yunmeng Jiang dan Lanling Jin sedang berperang dengan tentara Wen Chao.

Wei wuxian telah berhasil mengolah kultivasi medis. Alunan seruling yang mengendalikan mayat mayat hidup juga prajurit prajurit Wen yang telah tewas terus terdengar selama peperangan berlangsung.

Selama itu pula Lan WangJi tak pernah jauh dari Wei Wuxian. Untuk mengawasi agar Wei wuxian tidak kehilangan kendali.

....

"Mayat mayat ini benar benar tak ada habisnya."

"Mereka bahkan tak mati walau tubuhnya terpisah."

"Huh? Suara seruling"

Semua orang fokus mencari sumber suara seruling itu. Para murid sekte Nie dan Gusu tampak ketakutan saat dari arah belakang mereka. Tampak segerombolan mayat hidup kian mendeka kearah mereka berbarengan dengan semakin dekat nya suara seruling itu.

"Lan WangJi?!"

"Wei wuxian?!"

Seluruh orang terkejut, begitu juga dengan MingJue dan Xichen namun mereka juga lega akhirnya Wei wuxian berhasil menggunakan kultivasi iblis.

"Kultivasi iblis?! Hah kau fikir kau bisa mengalahkan aku!"

Su She tertawa merendahkan Wei wuxian.

"Su She, aku peringatian kau. Menyerahkan selagi bisa."

Wei wuxian menurun kan serulingngnya. Aura negatif sangat pekat, bercampur dengan aura negatif milik Su She.

"Hah! Kau fikir kau bisa mengalahkan aku dengan kultivasi iblis mu itu! Tidak akan!"

Su She mengendalikan para mayat ganas. Wei wuxian dengan cepat mengendalikan mayat mayat yang ia kendalikan.

Pertarungan dia pihak antara mayat ganas dibawah kendali wei wuxian dan Su She bertarung sengit.

Xichen dan MingJue sendiri tak memberi luang bagi Su She untuk fokus mengembalikan mayat mayat hidupnya. Kesempatan itu di ambil oleh MengYao untuk menyerangnya dari belakang.

Dengan pedang miliknya, MengYao membunuh Su She. Menusuk tepat pada jantungnya.

"Kurang ajar!"

Walau sekarat, Su She masih mampu menyerang balik MengYao membuat MengYao tepental membenturkan tembok di belakangnya.

"MengYao!"

Tanpa ampun, MingJue langsung menebas leher Su She. Kepala Su She jatuh menggelinding ketanah. Para mayat hidupnya pun mati begitu saja.

Wei wuxian limbung, ia nyaris mengahantam tanah jika saja WangJi tidak menahan tubuhnya.

"Lan.. Zhan..."

Seruling yang ia pegang jatuh ketanah, bersama dengan kehilangan kesadaran Wei wuxian.

"Bagaimana kondisinya."

MingJue segera menghampiri Xue Yang.

"Lapor Zhongzhu. Kondisinya semakin memburuk. Kami baru saja berhasil menghentikan pendarahnya. Dan yang terburuk.. Inti emas miliknya.. Telah hancur."

MingJue terkejut bukan main, begitu juga dengan Xichen yang saat itu sedang memapah MengYao.

"Tidak mungkin..."

Tbc!!
Vote dan komen ya 😊😊

Look At Me 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang