Bagian 8

554 51 4
                                    

"Ahk!" Xue Yang menarik selimut sampai menutupi wajahnya. Bagaimana tidak, saat ia baru saja membuka matanya ia melihat pemandangan Nie MingJue sedang berganti pakaian. Rambutnya pun masih basah menandakan bahwa dia baru saja selesai mandi.

"Oh kau sudah bangun.."

"Tidak sopan! Kenapa kau ganti pakaian di sini hah!"

Mengabaikan ucapan Xue Yang MingJue memakai pakaian nya.

"Ini kamar ku tentu aku mandi dan berpakaian di sini."

"Apa?!"

Xue Yang menurunkan selimut yang menutupi wajahnya. Lalu melihat sekelilingnya.

"Kenapa aku ada di sini?!"

"Sejak awal kau memang ada di sini."

MingJue mendekati Xue Yang lalu duduk di tepian ranjang. Sedangkan Xue Yang tampak diam otaknya sedang mencerna ucapan MingJue.

"Sudah merasa lebih baik? Mau ku bawa kan sarapan ?"

Xue Yang menerjabkan kedua mata nya pelan. Menatap MingJue dengan seksama.

"Kau... Kerasukan apa?"

"Tunggu sebentar ku ambilan sarapan mu."

Tanpa menjawab pertanyaan Xue Yang, MingJue pergi untuk mengambil sarapan. Sedangkan Xue Yang menyibak selimut nya. Lalu berdiri perlahan, ia ingin mencuci wajahnya. Kalo bisa ia ingin mandi. Rasanya tubuh nya sudah sangat lengket.

"Xue Yang, dimana kau?"

Mingjue ngerutkan keningnya saat ranjang miliknya kosong.

'Kemana anak itu'. Batin nya

"Hei apa yang kau lalukan?"

MingJue segera menghampiriku Xue Yang yang sedang melepas pengikat Hanfu yang ia kenakan.

"Aku mau mandi, sudah sana keluar kau."

Dorongan lemah di berikan Xue Yang kepada MinJue saat MingJue menahan nya yang akan melepas pakaian nya.

"Lukamu masih belum kering. Tidak usah mandi dulu."

"Biarkan saja aku sangat ingin mandi."

MingJue merotasikan kedua bola matanya. Lalu dengan cepat menggendong Xue Yang ala pengantin.

"Hei! Apa yang kau lalukan? Turun kan  aku!"

Xue Yang terkejut juga malu di saat bersamaan. Terkejut dengan segala siapa MingJue yang berubah drastis kepadanya. Bukan nya pria ini yang paling ingin membunuhnya. Mengapa dia sekarang seperti ini padanya.

"Diam atau kau ku cium."

Sontak Xue Yang diam di buatnya. MingJue tersenyum senang. Lalu menurunkan Xue Yang dengan hati hati di ranjangnya.

"Makan dulu untuk mandi nanti seka saja tubuhmu dengan air hangat."

MingJue memberinya semangkuk bubur, aroma manis juga harum dari bubur itu menggelitik hidung Xue Yang.

"Tidak kau racuni kan?"

Xue Yang mengaduk aduk bubur itu. Memastikan tidak ada sesuatu didalam sana.

"Habiskan aku kembali sebentar lagi."

MingJue menepuk halus kepala Xue Yang. Membuat Xue Yang terkejut juga merona. Ia segera menggelengkan kepalanya.

"Sadar Xue Yang jangan gila." ucapnya seorang diri. 

MingJue kembali dengan di ikuti oleh dua pelayan. Satu membawa peralatan untuk merawat luka luka dan yang satu membawa sebaskom air hangat.

"Kalian bisa pergi."

Para pelayan itu segara pergi setelah meletakan yang mereka bawa.

"Kemari, biar ku seka tubuh mu. Perban  di luka luka mu juga harus di ganti."

Xue Yang memeluk tubuhnya dengan kedua lengan nya.

"Tidak. Aku bisa sendiri kau pergi dulu saja!" Tolak Xue Yang

"Kita sama sama pria kenapa kau semalu itu."

"Pokoknya tidak!"

MingJue mendekati Xue Yang. Sontak saja Xue Yang menghindari nya setiap kali ia mendekat. Tetapi karna ia ada di atas ranjang. Pergerakannya sungguh terbatas.

"Perban mu harus di ganti. Menurut lah."

"Aku tidak mau lepaskan aku."

Mengabaikan berantakan Xue Yang, dalam sekali tarikan lengan kokoh MingJue telah melingkar di pinggang Xue Yang.

Baik MingJue dan Xue Yang saling menatap dengan jarak yang sangat dekat

"Le-lepaskan.."

Untuk pertama kalinya dalam hidup. Xue Yang ia tergagap saat berbicara.

"Diam saja aku hanya akan menyeka tubuhmu."

MingJue melepas Hanfu yang di gunakan oleh Xue Yang. Xue Yang kini telah bertelanjang dada. Rona merah mulai menjalar memenuhi wajah Xue Yang.

Selama ini, hanya dia sendiri yang melihat tubuhnya. Sekarang Seorang Nie MingJue mau repot repot menyeka dan merawatnya saat sakit? Apa yang terjadi dengan orang ini?!

Tbc !!
Vote dan komen yaa

Look At Me 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang