MingJue melihat kearah pintu saat seseorang membuka pintu kamar tamu yang ia gunakan.
"Oh kau sudah selesai dengan urusan mu?"
Xue Yang kembali menutup rapat pintu itu. Lalu berjalan mendekati MingJue yang sedang duduk di kursi menikmati hidangan yang telah di siapkan oleh pelayan sebagai camilan.
"Em, ku pikir kau akan kembali saat hari sudan gelap."
Xue Yang duduk di kursi yang bersebrangan dengan meja. Ia meletakan sekantung ukuran genggaman orang dewasa juga kantung uang MingJue.
"Kau tau kan tubuhku sekarang lemah, berjalan cukup lama saja rasanya seluruh tubuhku seperti di pukuli banyak orang."
Xue Yang membuka salah satu permen dalam kantung itu.
"Kau mau?"
MingJue menggeleng,
"Tidak kau saja."
Xue Yang hanya menaikan bahunya, lalu suasana kembali hening. MingJue yang tak lagi bicara, Xue Yang yang asik dengan permen miliknya.
"Kau sudah makan empat, berhenti dulu."
Xue Yang menghentikan aktivitas membuka permen ke lima nya. Ia menatap MingJue.
"Kenapa?"
"Setelah makan malam kau boleh makan permen itu lagi."
Xue Yang memanyunkan bibirnya.
"Ayolah sudah berhati hari kau tidak makan permen."
"Terlalu banyak gula tak baik untuk kesehatan."
MingJue mengambil kantung permen itu lalu menyimpannya didalam bajunya.
"Hei aku! Itu punyaku!"
Xue Yang mencoba merebutnya namun gagal.
"Setelah makan malam akan ku kembalikan."
Xue Yang mengerut kan bibir nya kesal. Tanpa sadar ia itu juga membuat kedua pipinya menggembung.
MingJue tersenyum tipis, tangan nya terulur mengelus lembut. Kekasihnya merajuk, tunggu apa? Kekasih? Dia bahkan tak pernah berbicara tentang itu kepada Xue Yang. Tapi baginya Xue Yang sekarang adalah miliknya. Salah satu yang berharga setelah, sekte dan adiknya. Xue Yang adalah hal yang berharga untuk nya.
+++
Tiba di saat jamuan makan, ternyata Fengmian tak hanya menggundang MingJue. Ia juga mengundang Gusu Lan, Lanling Jin juga sekte sekte terdekatnya.
Xue Yang tampak tak nyaman ditempat dimana dia duduk sekarang. Bagaimana dia bisa merasa nyaman, saat ini dirinya duduk di antara para ketua sekte.
Menggunakan pakaian khas keluarga inti sekte Nie saja orang orang sudah menatapnya dengan heran ditambah MingJue menariknya bergabung untuk duduk di dekat nya.
Meraka duduk di meja paling dekat dengan singgasana. Dimana Fengmian dan istri nya Nyonya Yu duduk. MingJue duduk di sisi kirinya sedangkan di sisi kananya dimeja sebelah kanan adalah Lan Xichen, Pemimpin sekte Gusu Lan.
Di sebrang mereka ada Jin GuangShan dan anaknya Jin Zixuan."Aku berterimakasih karna para ketua sekte berkenan hadir dalam acara Jamuan yang tak begitu penting ini."
Fengmian membuka suara, mensunyikan ruangan yang tadi sedikit berisik dengan obrolan ringan para tetua sekte.
"Tujuan ku utamaku adalah, untuk berterimakasih kepada Xue Gongzhi. Berkat seluruh informasi yang telah ia berikan. Yunmeng dan Lanling Jin dapat dengan mudah mengusir pasukan Wen Chao."
Xue Yang tersentak saat FengMian menyebut namanya. Ia semakin meremas bagian bawah lengan pakaian nya.
"Jiang Zhongzhu, aku berterimakasih karna kau mengingat apa yang aku lakukan. Tapi, aku melakukan nya karan aku sudah tidak ingin di perintah seenaknya."
Xue Yang masih menundukkan wajahnya.
"Lagi pula, aku.. Gagal menyelamatkan Wen Qing dan orang orangnya juga wanita yang kubawa sebagai jaminan. Mereka... Tidak selamat."
Suara Xue Yang melihir di akhir kalimat.
"Xue Gongzhi, kami mengerti posisimu. Kau sendiri di sarang musuh. Aku tak mengatakan jika kau lemah. Tetapi, akan sangat sulit bagimu menyelamatkan mereka sendirian."
Xue Yang menoleh, melihat kearah Lan Xichen yang selalu tersenyum saat ia berbicara. Sangat berbeda dengan Lan WangJi adiknya yang selalu memasang wajah sedatar tembok.
"Kau benar..."
Xue Yang kembali menunduk.
"Xue Gongzhi, terimakasih berkat kau kami terlepas dari tindasan Wen Chao. Ada sangat banyak desa desa kecil yang ditindas oleh Wen Chao dan para prajurit Wen. Tetapi berkat informasi yang kau berikan kami bisa mengambil satu langkah di depan sebelum Wen Chao kembali menghancurkan desa kami. Terimakasih Xue Gongzhi."
Seorang ketua sekte muda berbicara lalu membungkuk kearah Xue Yang.
"K-kau tidak perlu sampai membungkuk seperti itu. Ucapan terimakasih saja sudah cukup."
Xue Yang semakin merasa tidak nyaman. Semua hal yang ia rasakan, rasa di hormati. Di perlakukan dengan baik. Semua itu masih sangat asing untuknya.
Xue Yang melihat kearah MingJue, jelas sekali terlihat di wajahnya jika ia meminta bantuan. Tapi pria besar di sebelahnya itu malah asik meminum arak seolah ia tak melihat wajah Xue Yang.
Xue Yang merasa kesal, namun genggaman lembut ditangannya membuat rasa kesalnya perlahan menguap. MingJue menautkan kedua tangan mereka yang berada dibalik meja. Menggenggam tangan yang lebih kecil dari nya dengan lembut. Seakan berkata 'tidak papa jangan takut.'
Tbc!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me 2
Short Storylanjutkan dari cerita sebelum nya dengan judul yang sama. karna akun sebelumnya AiKun8 bermasalah. Mo Dao Zhu Shi Xue Yang Nie Mingjue BL alur murni imajinasi, selamat membaca. maafkan untuk segala Typo dan kesalahan nama atau tempat. saya sud...