5

247 31 2
                                    



Pertama kali Wakumi mendengar bahwa Wakatoshi terus-terusan mengajak satu orang yang sama agar bergabung ke timnya, gadis itu tidak percaya.

Dia kira itu hanya bualan si setan merah yang selalu menggentayangi Wakatoshi, jadi ketika dia berpapasan dengan adiknya dan satu pemuda aneh di depan toilet ketika Interhigh tahun pertama mereka, dia diserang gelombang kejut.

"Hm? Wakatoshi-kun!" Dia menyapa kembarannya yang sedang mengobrol dengan siswa sekolah lain di depan toilet. "Tidak bersiap-siap? Dua pertandingan lagi giliranmu, 'kan?"

Wakatoshi menoleh dan membalas singkat. "Tentu. Aku selalu siap."

Mendengus geli, dia menghampiri dan merangkul adik kembarnya, walau sedikit kerepotan karena perbedaan tinggi mereka.

"Wah, wah, Ushiwaka-chan, kau bahkan punya kekasih?" Pemuda pesolek di depan si kembar mencibir, membuat alis sang kakak terangkat sebelah.

"Apa maksudmu, pretty boy?" Wakumi menyergah. Siapapun yang mengganggu adiknya tidak boleh diampuni.

"Apa lagi, kalian pacaran, bukan? Jangan khawatir, gadis cantik, aku tidak akan membocorkan hubungan kalian karena kau begitu manis." Pemuda itu mengedipkan sebelah matanya.

"Dasar sampah. Aku paling benci makhluk sok tahu sepertimu. Kami tidak pacaran, kau dengar? Aku adalah kembaran Wakatoshi-kun, camkan itu baik-baik." Wakumi menusuk bahu pemuda itu dengan telunjuknya, tak peduli walau perbedaan tinggi mereka sejauh lima senti.

Pemuda itu tampak shock, sebelum kepalanya dipukul oleh pemuda satunya. "Sudah kubilang, kau itu memang sampah. Tolong maafkan perilaku anak ini." 

Wakumi ikut membungkuk kikuk ketika pemuda dengan rambut spike itu menunjukkan gestur meminta maaf yang sangat dalam. "Tidak masalah."

"Baiklah, Wakatoshi-kun, aku pergi dulu, sampai jumpa!" Wakumi meninggalkan tempat keramat (nantinya) itu sambil melambaikan tangan.

"Kembaranmu hebat juga bicaranya. Huh, dia pasti sebenarnya sedang terpesona tadi. Tak masalah, aku suka orang tsundere." Oikawa kembali berlagak setelah menyembuhkan kembali mentalnya.

Tak peduli dengan makna sesungguhnya dari ucapan Oikawa, Wakatoshi mengeluarkan kalimat lejen nya. "Makanya, kau harus datang ke Shiratorizawa."

Beruntung ada Iwaizumi yang setia menjinakkan sang setter Aoba Johsai itu sebelum kelepasan dan mengamuk.


*


Ketika untuk kesekian kalinya menemukan adiknya sedang mengajak pemuda pesolek yang sama untuk masuk Shiratorizawa, Wakumi menjadi sedikit penasaran dan akhirnya bertanya.

"Wakatoshi-kun, memangnya siapa sih, si pemuda yang terus-terusan kau ajak bergabung ke Shiratorizawa?"

Wakatoshi menatap kakaknya polos, "Oikawa Tooru? Dia itu setter berbakat yang seharusnya masuk ke Shiratorizawa, kenapa?"

Mengernyit, Wakumi kembali bertanya, "kau menyukainya?"

Sang kembaran mengangguk. "Tentu saja."

"Bukan--maksudku, kau menyukai pemuda itu dalam konteks itu?"

Berpikir bahwa konteks itu maksudnya permainan Oikawa dalam pertandingan, Wakatoshi kembali mengangguk. "Iya. Karena, dia indah sekali." Saat pertandingan, maksudnya.

Sayang, Wakumi terlanjur menangkap arti yang berbeda. Dengan wajah terkejut, gadis itu kehilangan kata-kata dan sejenak terdiam.

Menenangkan diri, Wakumi mengambil napas dalam-dalam kemudian berkata, "baiklah, Wakatoshi-kun. Aku mengerti. Bukan salahmu kau itu berbeda. Apapun yang terjadi, aku akan tetap menyayangimu, mengerti?"

Sambil memeluk Wakatoshi yang kebingungan, dia tersenyum.

Kesalahpahaman itu berlanjut hingga mereka lulus dari Shiratorizawa.

Selama itu pula, Wakumi melebarkan sayap koneksinya hingga ke Aoba Johsai, Karasuno, hingga Fukurodani dan Itachiyama.

Dia berteman baik dengan Oikawa, sebagai sesama pecinta alien dan luar angkasa, masih diam-diam membiarkan Wakatoshi melakukan yang biasa dia lakukan, tanpa sedikitpun menyadari bahwa kesalahpahaman besar itu bertengger di pundaknya.

Hari-hari Interhigh-nya dipenuhi latihan, sorakan, obrolan dan kata-kata; 

"Kau harusnya datang ke Shiratorizawa."

;kata mutiara Wakatoshi untuk Oikawa, dan; 

"Berisik! Iwa-chan, Ushiwaka-chan berulah lagi!"

; sebagai balasannya.

Dia mesti menahan emosinya mati-matian, berhubung Oikawa adalah orang yang berharga bagi Wakatoshi. Setidaknya, begitulah kesimpulan yang dia dapatkan.

Suatu hari, ketika Aoba Johsai datang ke Shiratorizawa, Wakumi ikut menonton pertandingan mereka dari pinggir lapangan.

Jujur, si Oikawa itu benar-benar setter yang mumpuni, luar biasa dan diakui Wakumi, tetapi rasanya masih ada yang kurang.

Dan cara pemuda cantik itu menolak adik kembarnya benar-benar membuatnya terganggu.

Maksud Wakumi, tidak bisakah dia menggunakan bahasa yang sopan sedikit? 

Maka dari itu, dia dan Iwaizumi--ace dari Aoba Johsai--bekerja sama menyiksa Oikawa setiap kali mereka bertemu.

Dan karena hal-hal di atas, hubungan antara Aoba Johsai dan Shiratorizawa pun terjaga dengan baik selama setidaknya tiga tahun.



T.B.C.
______________________________________________

You should've believe in Ushijima supremacy :v


My Toneless Brother || Ushijima x Twins F!Oc [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang