Ketika Shiratorizawa mengadakan tiruan kamp pelatihan nasional, Wakumi datang untuk melihat-lihat. Dia tidak diundang ke kamp pelatihan nasional, karena giliran setter tahun kedua untuk muncul.
Dia tahu bahwa pelatih Washijo mengundang seseorang dari tim yang mengalahkan tim putra mereka, dan dia sedang mencari tahu mengenai hal itu.
Dan hasilnya, seseorang bernama Tsukishima Kei yang memiliki posisi sebagai middle blocker didapatkannya. Anak itu tinggi dan kurus, persis seperti tiang listrik. Wajahnya tidak ramah dan mengundang niat menjahili, tetapi Wakumi harus menahan diri karena pelatih Washijo memasang mata padanya.
Tak disangka-sangka, muncul sesosok manusia berambut jingga menyala yang mirip dengan kembang api--meledak-ledak--yang tidak diundang tetapi memaksa datang; yang akhirnya dijadikan ball boy.
"Yooo!" Ketika dia sedang berbicara dengan pelatih Washijo, teriakan—atau sapaan?—datang dari pintu masuk. Sudah bisa diduga, pelakunya adalah Tendo.
Tendo, Wakatoshi, Oohira, dan beberapa anak kelas tiga lainnya datang ke pelatihan.
Wakumi nyengir lebar begitu melihat anak-anak kelas satu itu terkejut.
"Wah, terima kasih banyak sudah datang." Seorang pelatih yang Wakumi lupakan namanya angkat bicara. "Anak-anak kelas tiga Shiratorizawa, sekaligus Asosiasi Old Boys, telah sepakat untuk menjadi lawan latih tanding kalian."
Ucapan pelatih itu masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan Wakumi. Gadis itu sekarang lebih sibuk menggoda Goshiki bersama Tendo. "Tsutomu, sebagai veteran, kau lagi parade ya?" Tendo berucap.
"Tentu saja tidak!" Goshiki menyanggah. Anak itu menoleh dan menemukan senior gilanya yang lain sedang menatap intens ke arahnya. "W-wakumi senpai, ada apa?"
Wakumi tidak menjawab, dia malah makin melebarkan matanya dan memelototi wajah Goshiki—lebih tepatnya pada rambutnya. "HM!" Dia bergumam. "Apa ini kutukan Shirabu?! Kenapa calon pemain utama Shiratorizawa rambutnya tidak benar semua?"
Bingung antara merasa senang karena dipuji atau kesal karena rambutnya diejek, Goshiki kembali bertanya, "apa maksud senpai?"
Wakumi terlihat ngeri, "Lihatlah ini! Rambut mangkok macam apa ini?!" Dia mengambil sejumput rambut Goshiki. "Mengerikan!"
Goshiki terpana, Tendo gemetar menahan tawa.
Mengalihkan topik, Wakumi segera menyambar, "Omong-omong, Tsutomu-kun...," Gadis itu tampak sangat serius. "Kalau Kenjirou-kun mengganggumu lagi, beritahu aku saja. Tidak akan kubiarkan adik kelasku yang imut diganggu tirani!!"
Pembicaraan mereka terhenti, kasak-kusuk terdengar di telinga Wakumi. "Itu Ushijima!" dan "Ushiwaka yang asli...,"
"Tunggu—berarti...,"
"Cewek yang tadi bukan manajer—"
"Masaka—itu..., Ushiwaku-chan!"
"Konichiwa, minna!" Wakumi melambai.
Pelatih berbicara satu dua hal lagi, tapi Wakumi tidak mendengarkan. "Si liar nomor 10 Karasuno muncul!!" Tendo berseru, menarik perhatian Wakumi. "Bagaimana kalau kau kulawan, sekarang juga?!"
Kendati agak kebingungan, Wakumi tetap berkata, "Satori-kun, dia tidak diundang." Tendo tampak terkejut. "Dia memaksa datang dan akhirnya dijadikan ball boy. Puh, harusnya kau lihat tadi—AHAHAHA!" Wakumi terbahak.
Tendo melongo, wajah Hinata memerah malu. "Hah, Wakumi-chan, maksudmu—"
Mengatur napas, Wakumi kembali angkat bicara, "Heh, memang siapa dia?"
"Kau ini sangat tidak up to date, Wakumi-chan!" Tendo menatapnya. "Dia itu si nomor 10 Karasuno!"
"Maksudmu yang mengalahkan Shiratorizawa?" Wakumi menunjuk Hinata dengan tatapan tidak percaya. "Anak liar itu?"
...
"Semi Okaa-san!" Ketika mereka selesai berlatih, Wakumi datang membawa botol minum. "Aduh!" Kepalanya kembali menjadi korban pukulan super Semi.
"Ada apa, Nee-san?" Wakatoshi bertanya sambil meraih salah satu botol yang dibawa kembarannya.
"...tidak jadi." Wakumi mendadak terdiam. Anak-anak di sekitarnya cenderung kaget, tetapi cepat terbiasa, mengingat kebiasaan emosi Wakumi yang sangat labil.
Diiringi teriakan "Terimakasih atas permainannya!" para anak tahun ketiga Shiratorizawa meninggalkan gedung Shiratorizawa.
Wakumi hanya diam ketika pelatih Washijo dan Hinata berbicara.
*
"Ah, di sana kalian rupanya, Wakatoshi-kun, Wakumi-chan!" Keesokan harinya, Tendo menyapa si kembar Ushijima di depann gymnasium. "Bukannya kita sudah janji akan mengajak Shirabu dan yang lainnya hari ini?"
"Ya, tentu." Wakatoshi menjawab.
"Di mana Reon?"
"Sedang berlatih di uni. Kalau kau, Wakatoshi?" Yamagata—libero mereka ikut bicara.
"Wakatoshi bakal sering ke sini seminggu ini." Wakumi yang menjawab.
"Nah, gimana? Apa si monster kecil itu sudah berlatih keras?"
Wakumi dan Wakatoshi berkata bersamaan, "...monster?"
"Mereka memang kayak monster, 'kan? Si nomor 10 dan 9 dari Karasuno itu." Tendo mengulas senyum khas-nya.
Wakatoshi menyeringai, "sebutan yang tepat."
Sementara Wakumi menatap Tendo skeptis. "Kau tidak berhak berkata seperti itu, Satori-kun." Dia membuat tampang mengejek, "kau tahu mereka memanggilmu apa? Guess Monster—HAHAHAHA!"
Tendo cemberut, "Hidoi yo, Wakumi-chan!"
Menghentikan tawanya, Wakumi bergumam pelan, "yah, tapi bagaimanapun juga—butuh monster untuk mengenali monster lainnya...," Dia mengeraskan suaranya. "Kau harus waspada dengan spesiesmu sendiri, Wakatoshi-kun!"
Mengabaikan Tendo di belakangnya yang tampak panik, Wakatoshi menoleh dan bertanya, "apa maksudmu, Nee-san?"
Tersenyum konyol, Wakumi menjawab, "Tidak—tidak jadi."
Wakatoshi mengedikkan bahu, berjalan masuk ke dalam gym, Tendo dan Yamagata mengikuti.
Menatap punggung tegap adik kembarnya dari belakang, Wakumi terdiam.
Wakatoshi menoleh, "Nee-san?"
Tendo ikut berseru, "Cepatlah, Wakumi-chan!"
Tersenyum lebar, Wakumi menyusul mereka sambil berlari. "Aku datang!"
T.B.C.
___________________________________________________
Sepinya~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Toneless Brother || Ushijima x Twins F!Oc [√]
Fanfiction[Ushijima Wakatoshi x Twin! F! OC] Bagaimana jika Ushijima Wakatoshi punya seorang kembar perempuan? "Lumayan, ada partner gila baru."-Tendou Satori "Mentang-mentang saudaranya Ushijima, seenak jidat panggil orang lain mama,"- Semi Eita "Aku harus...