07 • My Last Landing Is You

268 50 8
                                    

...

Setelah kejadian malam itu, aku dan Wonwoo menjadi lebih dekat. Aku ingin membuka hati ku kembali, dan memberi kesempatan padanya.

Malam ini aku ada janji pergi dengannya dan Elma. Aku sedikit merias diriku setelah selesai mandi. Entah kenapa, sekarang perasaan ku selalu bahagai setiap ingin pergi dengannya.

Menyahut tas dan ponsel ku setelah selesai merias diri. Katanya sih Wonwoo udah berangkat. Mungkin sekarang dia lagi di jalan.

Aku melihat Mama sedang duduk diruang tengah menonton acara tv kesukaannya. Aku hampiri dan duduk disebelah Mama.

"Mau kemana?", tanya Mama.

"Keluar sama Wonwoo hehe-.", kataku sambil cengengesan.

Suasana menjadi hening untuk sesaat. Hanya suara tv saja yang terdengar. Aku sibuk membalas pesan Wonwoo, dan Mama fokus pada acara tv.

Tiba-tiba ..

"Kamu beneran serius sama Nak Wonwoo?", kata Mama memecahkan isi otak ku saat itu.

"Hah?!", aku menoleh kebingungan menatap Mama.

"Mama tanya, kamu beneran serius sama Nak Wonwoo?", tanya Mama kembali dengan penuh penekanan disetiap katanya.

"Kenapa? Tiba-tiba..?", tanya ku.

"Kamu sudah siap menerima semua darinya?", tanya Mama.

"Sejeong-a, kamu tahukan? Kalo kamu tidak hanya akan mencintai satu orang? Dia seorang duda yang sudah mempunyai satu orang anak perempuan.", lanjut Mama.

Aku tertunduk dan tertegun mendengar pertanyaan Mama.

"Dia juga mungkin masih punya luka dimasa lalu. Mau tidak mau kamu harus siap untuk menerima dan menyembukan lukanya.", lanjut Mama.

"Mama bertanya seperti ini bukan bermaksud apa-apa. Bukannya Mama tidak suka dengan Nak Wonwoo. Mama bertanya agar kamu bisa berpikir lebih matang untuk menetapkan pilihan kamu."-

"Pasti akan selalu ada masalah jika kalian ingin melanjutkan ke hubungan yang lebih serius. Jangan sampai masa lalu dan status duda-nya kamu jadikan alasan untuk berpisah nantinya.", ujar Mama.

Aku tersentuh dan langsung memeluk Mama. Beruntung sekali aku punya Mama dalam hidupku.

"Sebenarnya kalo Mama sendiri tidak pernah mempermasalahkan status Nak Wonwoo. Dia anak yang baik, sopan dan bertanggungjawab. Mama juga salut, dia bisa mendidik Elma menjadi anak yang baik dan sopan seperti sekarang ini.", kata Mama sambil melepas pelukan ku.

"Semua pilihan ada ditangan kamu. Mama hanya bisa kasih kamu dukungan dan nasehat. Cerita sama Mama, kalo ada pikiran yang mengganggu kamu.", pungkas Mama.

Tak lama, aku mendengar suara mobil dari luar rumah. Aku rasa itu Wonwoo.

.

.

Cuaca hari ini lumayan panas. Aku duduk diantara pengunjung cafe dengan ditemani segelas ice americano. Sembari memeriksa ponsel ku, aku menunggu Mingyu yang masih sibuk melayani pengunjung lain.

Iya, Mingyu yang mengelola cafe ini. Sekitar empat bulan lalu Mingyu mulai merintis cafe-nya. Hebat sekali anak ini. Disela waktu sibuknya kuliah, dia bisa membangun cafe yang bisa dibilang tak pernah sepi pengunjung. Tentu saja dia tidak sendiri mengurusnya. Di sudah mempunyai beberapa karyawan.

"Mian. Lama ya nunggunya?", kata Mingyu yang melepas apron-nya sambil berjalan ke arah ku.

"Udah biasa kok, nungguin orang super sibuk !", ejek ku.

My Last Landing Is You • Jeon Wonwoo X Kim SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang