...
Sudah enam bulan berlalu, aku menjalin hubungan dengan Wonwoo. Tentu saja aku dan Wonwoo menikmati hubungan kami. Hanya saja, aku masih belum bisa meluluhkan hati bang Jeonghan. Dia masih tetap menentang keras hubungan ku dengan Wonwoo.
"Ada kelas?", tanya bang Jeonghan yang sudah duduk di meja makan menyantap sarapan buatan Mama.
"Eumm..", gumam ku sambil menyeret kursi meja makan.
"Mama mana?", tanya ku.
"Udah pergi belanja ke pasar.", jawabnya.
Untuk beberapa saat suasana jadi hening. Hanya terdengar suara sendok dan piring. Padahal sebelum ada masalah seperti ini rumah selalu berisik. Ada aja yang diomongin. Ada aja kita yang ributin.
Tapi aku heran, kenapa bang Jeonghan enggak balik-balik ke Jepang? Pengen banget tanya, tapi takut kena marah lagi. Nanti aku dikira mengusirnya.
"Besok lusa abang balik ke Jepang.", saut bang Jeonghan memecahkan keheningan.
Tanpa berkata apapun, aku terkejut menatapnya. Ini orang bisa baca pikiran aku apa ya? Kenapa waktunya pas banget.
"Eumm..", aku hanya bergumam menanggapinya.
"Eumm??! Cuma itu?!", berontaknya menatap ku.
"Eumm.. Terus aku harus gimana?", tanya ku bingung.
"Wahhh~", seru bang Jeonghan sambil memutar kedua bola matanya heran.
"Halo?! Kemana adek abang yang dulu selalu ngerengek nangisin abangnya, setiap mau balik ke pergi? Wahhh~", tanya bang Jeonghan yang masih dengan ekspresi alay-nya.
"Apasih?! Aku bukan anak kecil lagi abang ku sayanggg~", kata ku dengan penekanan disetiap katanya.
"Sepertinya posisi abang bener-bener kegeser ya sama laki-laki itu. Wahhh~~", serunya kembali.
"Nggak usah mulai deh.", kata ku.
"Udahlah, aku mau berangkat dulu. Ngeladenin omongan abang nggak selesai-selesai.", ejek ku.
"Yaa!!", sentaknya dengan nada dan raut muka yang datar membuat ku sedikit tersenyum melihatnya.
"Abang anterin.", sautnya cepat.
"NO !!", sentak ku.
"Why?", sautnya.
"Ya pokoknya nggak usah! Aku bisa berangkat sendiri.", eyel ku.
"Abang ambil jaket dulu. Tunggu di mobil. Kalo sampe abang lihat kamu nggak ada di mobil, uang jajal bulan depan nggak cair.", ancam bang Jeonghan yang langsung pergi mengambil jaketnya.
"Lah kok gitu sih!!! Bang.. Bang..!!! Yaa Yoon Jeonghan !!!", teriak ku kesal.
.
.
Sampai dikampus, aku turun dari mobil. Iya, terpaksa aku diantar bang Jeonghan. Kesel banget. Pagi-pagi udah bikin mood down.
"Lah, ngapain ikut turun sih?!", gerutu ku.
Dari awal aku udah tau niat dia nganterin ke kampus, apa lagi kalo bukan tebar pesona sama cewek-cewek dikampus.
"Abang anterin sampe depan kelas ya?", pintanya sambil melepas kacamata hitam yang dia pakai.
"ENGGAK !!! Udah masuk masuk! Buruan pulang!!", aku mendorong tubuhnya masuk ke dalam mobil.
"Emang aku anak TK apa..", gumam ku lirih.
"Selamat pagi.", sapa seseorang dari belakang ku.
Ditengah pertengkaran ku dengan bang Jeonghan, sapa seorang pria memecahkan pertengkaran kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Landing Is You • Jeon Wonwoo X Kim Sejeong
Fanfiction"Duda? Apa salah jika aku mencintainya?" Kim Sejeong, mahasiswi yang pernah gagal dan trauma menjalin hubungan dengan kekasih sebelumnya. Bertemu tak sengaja dengan dosen tampan dikampusnya, yang juga pernah gagal membina rumah tangga, Jeon Wonwoo. ...